(Bacaan Injil Yoh. 6:41-51)
Yesus masih berbicara tentang Roti Hidup. Orang Yahudi bersungut-sungut tentang ajaran Yesus ini. Ia menghubungkan perbedaan roti hidup dengan manna. Manna berwujud seperti biji ketumbar, berwarna putih dan rasanya seperti kue madu (Bdk. Kel. 16:31). Tuhan memberikan manna kepada bangsa Israel sebagai makanan saat mereka kelaparan di padang gurun. Orang Israel menyebut manna sebagai roti dari surga. Sebab roti itu diturunkan Allah dari surga.
Dengan menyebut diri-Nya sebagai Roti yang dari surga, Yesus menyatakan dirinya sebagai Manna Baru. Ia telah turun dari surga, diutus Bapa untuk membawa keselamatan. Sebab Ia satu-satunya mengenal Bapa. Siapapun yang datang pada Yesus sebenarnya sudah dikehendaki oleh Bapa sebagaimana tercantum dalam Yes. 54:13.
Dengan berbicara tentang manna, Yesus hendak menegaskan bahwa manna yang lama hanya untuk hidup duniawi, namun manna baru untuk hidup abadi. Kalau manna lama memampukan orang Israel untuk memasuki tanah terjanji Kanaan, manna yang baru akan memampukan kita sekalian untuk memasuki tanah terjanji, tanah air surgawi.
Yesus juga menyatakan bahwa roti yang akan diberikan-Nya adalah daging-Nya sendiri. Hal ini menunjuk pada Peristiwa Paskah. Dalam peristiwa paskah Yesus mengurbankan diri-Nya sendiri di salib demi keselamatan sebagai makanan untuk hidup abadi. Dengan demikian dari salib Yesus memberikan diri-Nya sebagai manna baru bagi dunia.
Saudaraku terkasih, kita perlu bersyukur bahwa kita tidak hanya memiliki makanan duniawi tapi juga makanan rohani. Sehingga tubuh dan jiwa kita dikuatkan. Iman, kasih dan harapan kita senantiasa diperbaharui. Dalam ekaristi dan perjamuan kudus, kita telah menerima Roti Hidup itu. Dengan begitu, sabda Yesus tentang Roti Hidup bukan sebuah metafora semata, namun mewujud nyata secara sakramental. Sehingga kita tidak hanya memahami ajaran ini sebagai suatu kiasan, tapi mengalaminya secara nyata. Ketika menerima komuni kudus, Kristus masuk dan tinggal di dalam hati kita. Ia mengubah kita dari dalam. Maka kita bersyukur bahwa Kristus memberikan diri-Nya sebagai makanan surgawi. Kita dimampukan-Nya untuk hidup abadi. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati.
Penulis:
COMMENTS