MANADO, JP- Calon Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP) tampil sebagai paslon pembeda dari 3 paslon lainnya. Di mana keduanya bukan orang baru di DPRD dan pemerintahan.
Karena itu, ketika kedua sosok profesional muda dan berpengalaman ini menyatu maju di Pilkada Manado, maka dianggap satu-satunya pasangan yang paripurna.
Dan berangkat dari pengalaman yang dimiliki, MOR-HJP telah menyiapkan visi dan misi serta 14 program unggulan untuk diwujudkan ketika memimpin kota Manado.
“Visi kami, Manado Kota Berkat. Kami ingin mengembalikan Manado sebagai `the land of blessing`. Kami bukan orang baru, karena itu kami sangat mengerti akan kebutuhan masyarakat. Dengan pengalaman yang kami miliki kami menyoakan visi dan misi serta 14 program unggulan,” ujar HJP.
Dari seluruh program ini, tak ada satupun program fantastis yang menyedot anggaran yang besar, seperti program Rp200 juta per lingkungan, program, Rp10 juta per Kepala Keluarga (KK), dan program 10 ribu unit rumah murah yang dimiliki ke-3 paslon lain.
Sebaliknya, program unggulan dari paslon momor urut 3 ini menganut 3 poin penting, yakni realistis karena begitu konkret dan pasti bisa diwujudkan, terukur karena programnya langsung tepat sasaran langsung mengena ke kebutuhan masyarakat dan relevan karena sesuai kondisi di tengah pandemi Covid-19, di mana masyarakat mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Ada 3 argumen MOR-HJP terkait 14 program tersebut. Pertama, MOR pernah 10 tahun memperjuangkan aspirasi rakyat dengan tugas legislasi (membuat Perda), budjeting (penganggaran) dan kontroling (mengawasi jalannya pemerintahan). Bahkan ia menjabat Wakil Ketua DPRD Manado. Dan saat ini MOR menjabat Wakil Walikota Manado yang tentu sudah terjun langsung, banyak belajar dan menguasai soal pemerintahan.
Sedangkan HJP punya pengalaman di DPRD Provinsi Sulut Dapil Manado dan kemudian dipercaya menjabat Staf Khusus Gubernit Sulut bidang Ekonomi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Kedua, MOR-HJP tidak memiliki satu program tapi 14 program sehingga harus dipertimbangkan kebutuhan anggaran masing-masing program. Jangan sampai baru satu dua program kemampuan anggaran sudah habis sementara masih banyak program lainnya yang berpotensi tidak terwujud.
Apalagi pendapat asli daerah (PAD) Pemkot Manado cukup rendah yakni di bawah Rp400-an miliar, bahkan diprediksi akan turun lagi.
Ketiga, kepemimpinan kepala daerah ke depan bukan pada kondisi normal tapi di era pandemi Covid-19 yang telah menghancurkan perekonomian dunia, Indonesia, Provinsi bahkan daerah termasuk di dalamnya Kota Manado.
Juga kepemimpinan ini berpotensi tak sampai 5 tahun atau 3 tahun 6 bulan jika rencana akan digelarnya Pemilu Serentak tahun 2024 terwujud.
Karena itu, ditegaskan MOR san HJP, keduanya benar-benar berhitung sebelum dan saat menyusun 14 program unggulan tersebut.
“Tentu kami tidak mau sekedar jual kecap dengan menyiapkan program-program fantastis demi mendapatkan kekuasaan, tapi benar-benar berhitung dengan mempertimbangkan kemampuan APBD Pemkot Manado agar bisa terwujud,” kata keduanya senada.
Bahkan meski tidak masuk dalam program unggulan, namun MOR tetap mengerjakan infrastruktur dasar seperti drainase yang buruk, jalan rusak, lampu yang tak berfungsi dan sebagainya.
MOR-HJP ingin program yang kami siapkan langsung dirasakan masyarakat karena itu jauh lebih penting, mengingat masyarakat yang lagi susah akibat pandemi Covid-19.
Intinya, 14 program unggulan yang disiapkan keduanya adalah untuk membantu masyarakat Kota Manado keluar dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
“Karena bagi kami, pemerintah wajib hadir menjawab penderitaan masyarakat secara konkret, terukir dan relevan. Masyarakat lagi susah MOR-HJP tak ingin menambah kesusahan masyarakat. secara konkret, terukir dan relevan. Karena itulah komitmen MOR-HJP adalah lebih melayani agar Kota Manado diberkati dan harapan masyarakat menjadi pasti,” tandasnya. (JPc)
Berikut 14 program unggulan MOR-HJP:
1. Meningkatkan bantuan sosial dana tunai bagi lanjut usia (lansia)
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan gratis melalui BPJS kepadal warga kurang mampu
3. Santunan Dana Duka
4. Meningkatkan insentif bagi rohaniawan dan petugas rumah ibadah
5. Meningkatkan honor tenaga harian lepas (THL), tenaga pengajar, kepala lingkungan (Pala) dan petugas kebersihan.
6. Meningkatkan kesejahteraan PNS/non PNS dan guru
7. Menyediakan bus sekolah gratis bagi para siswa
8. Menurunkan biaya sewa tempat jualan/kios di pasar
9. Melakukan bedah rumah bagi warga kurang mampu
10. Meningkatkan lapangan kerja baru bagi pemuda, warga kurang mampu, tuna netra dan tunah Rmrungu
11. Beasiswa bagi keluarga kurang mampu
12. Kendaraan operasional motor roda dua bagi kepala lingkungan (Pala)
13. Bebas retribusi sampah rumah tangga
14. Menyediakan pelatihan, job center dan co working space bagi pemuda.
COMMENTS