FOTO: Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto
JAKARTA, JP – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi duet paling populer.
Bahkan popularitas pasangan Ganjar-Airlangga mengalahkan duet duet Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani serta duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang disampaikan oleh peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam jumpa pers, Senin (10/10/2022).
Diketahui Survei LSI Denny JA dilakukan menggunakan metodologi multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 11-20 September 2022.
Selain itu, survei ini dilengkapi dengan data kualitatif dengan menggelar focus group discussion, in depth interview, dan expert judgement terhadap data kuantitatif yang diperoleh. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen.
“Ganjar-Airlangga 30 persen, Prabowo-Puan 23,9 persen, dan Anies-AHY 22,8 persen,” ungkap Adjie.
Demikian pula saat melawan duet Prabowo dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan duet Anies-Puan. Pasangan Ganjar-Airlangga tetap paling populer. Di mana Ganjar-Airlangga capai 31,1 persen, Prabowo-Cak imin 29,6 persen, serta Anies-Puan 14,1 persen.
“Duet Ganjar-Airlangga unggul di lima kantong besar pemilih, yaitu pemilih agama Islam, pemilih suku Jawa, pemilih wong cilik berdasarkan pendidikan, pemilih wong cilik berdasarkan pendapatan, serta pemilih dari pengguna media sosial Facebook,” jelasnya.
Dibeberkan Adjie, duet Ganjar-Airlangga unggul di pemilih Islam 28,4 persen, di pemilih Jawa 45 persen, pemilih wong cilik berdasarkan pendidikan tamat SD ke bawah 30,2 persen, dan pemilih wong cilik berdasarkan pendidikan tamat SMP ke bawah 36 persen.
“Pemilih wong cilik berdasarkan pendapatan Rp2 juta/bulan 29,9 persen, pemilih wong cilik berdasarkan pendapatan Rp3 juta-Rp4 juta/bulan 33,1 persen, serta pemilih dari pengguna media sosial Facebook 34,3 persen,” paparnya.
Namun, lanjut Adjie, duet Ganjar-Airlangga bisa terwujud jika PDIP bergabung bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang saat ini beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.
“Jika ini terjadi maka berpotensi membentuk pemerintahan yang kuat. Karena PDIP dan Golkar bukan saja mewakili dua partai terbesar hasil pemilu terakhir 2019, tetapi koalisi ini juga mewakili dua segmen pemilih terbesar: nasionalis yakni PDIP dan Golkar, dan Islam yakni PAN dan PPP,” ujarnya.
Bahkan lanjut Adjie, restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan memainkan peran penting untuk membuka kemungkinan duet Ganjar-Airlangga terwujud di Pilpres 2024. (JPc/cnni)
COMMENTS