FOTO: (Dari kiri atas searah jarum jam) Uskup Manado Mgr. Benedictus Esthepanus Rolly Untu MSC, Ketua Tim 7 Pastor Rein Saneba Pr., Koordinator Dewan Provincial LC Lock FX Kojongian, Kordinator Tim Kerja Fernando Melo dan
MANADO, JP – Jika tak ada aral melintang, Rabu (14/09/2022) sore ini mulai pukul 15.00 Wita, Keuskupan Manado akan menggelar kegiatan perarakan Salib Suci dari rumah Keuskupan Manado jalan Sam Ratulangi Kelurahan Wenang Selatan Kecamatan Wanea Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara menuju Emmanuel Amphiteater di Desa Lotta Kabupaten Minahasa, yang dilanjutkan dengan Misa Syukur dan pentas budaya.
Kegiatan yang pertama kali digelar ini dalam rangka puncak perayaan Pesta Salib Suci, pencanangan Hari Keuskupan yang jatuh pada tanggal 14 September dan perayaan 5 Tahun Episcopal Uskup Manado yakni Pentahbisan Mgr. Benedictus Esthepanus Rolly Untu MSC sebagai Uskup Manado.
Diperkirakan kegiatan ini akan diikuti sekitar 1500 orang Legio Christi (LC) dan 2000-an umat Katolik. Mereka akan mengarak salib suci sepanjang jalan Samrat dan jalan raya Manado-Tomohon. Hal ini tentu akan memicu kemacetan lalu lintas.
Karena itu sebelum kegiatan ini digelar Koordinator Dewan Provincial LC Lock FX Kojongian menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Diperkirakan sekitar pukul 15. 55 Wita perarakan Salib Suci ini akan tba di pertigaan Lotta Pineleng.
“Kami memohon maaf karena pasti lalu lintas di sepanjang jalan raya iitu akan terganggu,” ujar Kojongian.
Pengusaha yang akrab disapa Ko Lock ini menghimbau kepada para pengguna jalan untuk berhati-hati dan mengantisipasinya.
“Nantinya aparat kepolisian akan mengatur jalannya lalu lintas di jalur yang akan dilewati para perarak Salib Suci,” katanya.
Lebih jauh, Kojongian mengimbau kepada seluruh LC yang bertugas dan akan ikut perarakan Salib Suci agar tiba tepat waktu di rumah Keuskupan Manado, yakni 2 jam sebelum acara pembukaan.
“Kepada semua koordinator yang bertugas diharapkan dua jam sebelum acara sudah harus ada di lokasi. Ini untuk menjaga kesakralan kegiatan dan demi lancarnya kegiatan ini,” bebernya.
Sementara itu, Vincentius Mamarodia selaku Koordinator Pengurus Harian LC Keuskupan Manado mengungkapkan bahwa setelah tiba di pertigaan Desa Lotta, kendaraan akan disiapkan mengawal Salib Suci hingga di pertigaan Tugu Imam Bonjol. Selanjutnya Salib akan diarak berjalan kaki dikawal ribuan anggota LC menuju kompleks Emanuel Amphitheater di Desa Lotta.
“Untuk kegiatan ini kami akan menyediakan 1 unit mobil komando terbuka yang akan membawa Salib Yubileum, 1 unit mobil tertutup milik Legio Christi, 6 unit mobil pengiring, 30 motor pengiring serta 1 unit mobil ambulance di area seputaran rumah Keuskupan Manado,” ungkapnya
Di sisi lain terkait teknis pelaksanaan, Pastor Rhein Saneba, Pr selaku Ketua Tim Kerja menjelaskan sebanyak 75 Salib mewakili jumlah Paroki di Keuskupan Manado, 12 Salib mewakili semua Lembaga Hidup Bakti yang berkarya di Keuskupan Manado, serta 9 Bendera merah-putih dan 9 bendera putih-kuning yang mewakili jumlah Kevikepan di Keuskupan Manado akan diarak dalam kegiatan itu.
“Diharapkan kegiatan yang baru pertama kalinya digelar ini dapat menjadi sarana yang dapat memicu keterlibatan banyak umat di Kesukupan Manado,” harapnya.
Ia menyebut Kegiatan khusus perarakan ditangani oleh LC dan diatur oleh Tim Kerja.
“Kita doakan supaya acara berjalan seusai rencana,” ajaknya.
Lanjut Pastor Rein, setibanya di Ampitheater akan digelar perayaan Ekaristi dan diturup dengan pentas Budaya yang dikemas sedemikian rupa dari beberapa Paroki yang ada di Keuskupan Manado.
“Kita berharap event ini ke depan akan mejadi event tahunan, sehingga dapat menjadi ajang bagi umat Keuskupan Manado yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah ini dapat mengeksplor budaya selain Minahasa juga budaya Flores bagi kelompok umat dari Etnis Flores serta etnis lainnya termasuk dari etnis Kaili di Palu dan etnis Mori di Poso untuk ditampilkan budaya mereka yang diracik sedemikian rupa sehingga ini semua dapat menambah khazanah budaya dalam beriman Kristiani di Keuskupan Manado,” tandas Pastor Rhein yang juga Vikep Tombulu ini.
Sedangkan Vincentius Mamarodia selaku Koordinator Pengurus Harian Legio Christi Keuskupan Manado menjelaskan bahwa kendaraan yang akan disiapkan mengawal Salib Suci hingga di pertigaan Tugu Imam Bonjol. Selanjutnya Salib akan diarak berjalan kaki dikawal ribuan anggota LC menuju kompleks Emanuel Amphitheatre di Desa Lotta.
“Untuk kegiatan ini kami akan menyediakan 1 unit mobil komando terbuka yang akan membawa Salib Yubileum, 1 unit mobil tertutup milik Legio Christi, 6 unit mobil pengiring, 30 motor pengiring serta 1 unit mobil ambulance di area seputaran rumah Keuskupan Manado,” ucap Mamarodia didampingi Sekretaris Pengurus Harian LC Veni FX Kompo.
Di pihak lain Kordinator Tim Kerja Fernando Melo didampingi Sekretaris Jhon Mewengkang menjelaskan bahwa komposisi perarakan Salib Suci dan obor sebagai berikut: mobil yang ditumpangi Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC disusul oleh rombongan LC baik yang memegang bendera merah putih maupun 100 motor bendera LC.
“Setelah sampai di pertigaan Lotta Pineleng, Uskup Manado akan berhenti memberkati 75 Salib kecil yang dipegang Legio Christi. Selanjutnya menuju. Amphiteater untuk apel dan misa kemudian pergelaran budaya,” tandas Melo. (JPc)
COMMENTS