HomeBerita

Pileg Minahasa 2024: PDIP Diprediksi Tak Sehebat 2019, 4 Parpol Ini Berpeluang Tambah Kursi di DPRD

Pileg Minahasa 2024: PDIP Diprediksi Tak Sehebat 2019, 4 Parpol Ini Berpeluang Tambah Kursi di DPRD

MINAHASA, JP – Kedigdayaan PDI Perjuangan di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 silam dengan meraih 17 kursi di DPRD Kabupaten Minahasa atau nyaris setengah dari total 35 kursi, diprediksi bakal berkurang di Pileg 2024 mendatang. Ancaman itu datang dari 4 partai besar yakni Partai Golkar, Nasdem, Demokrat dan Gerindra.

Hal ini menyusul dimekarkannya 2 daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten Minahasa masing-masing dapil 3 yang dimekarkan menjadi dapil 3 dan 4 serta dapil 4 yang menjadi dapil 5 dan 6.

Dengan 6 dapil yang ada, Partai Golkar yang pada Pileg 2019 lalu hanya meraih 6 kursi kini berpotensi meraih 10-11 kursi. Ketambahan kursi ini diprediksi terjadi di dapil pemekaran dan dapil 2 dengan majunya Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Minahasa Adrie Kamasi SH., MH., serta bakal bertarungnya kader-kader milenial pendatang baru yang potensial di dapil 1.

Begitu juga dengan Partai Nasdem dari 3 kursi kini berpeluang meraih 5-6 kursi, Partai Gerindra dari 2 kursi berpotensi mendapat 4-5 kursi dan Partai Demokrat dari 3 kursi bisa menjadi 5-6 kursi.

Baca Juga  Salurkan Bantuan, Walikota GSVL Patuhi Instruksi Mendagri dan Mensos

Dengan kata lain, pemekaran dapil membuka peluang bagi keempat partai untuk meraih kursi ataupun menambah jumlah kursi. Belum lagi ada Partai Perindo, Partai Hanura, PSI, PKB dan partai-partai lainnya.

Selain itu, 4 partai tersebut telah melakukan pergantian ketua partai, di mana partai-partai ini dipimpin figur-figur yang mumpuni dan berpengalaman, sehingga dinilai akan mampu mendongkrak suara partai di Pileg 2024

Partai Golkar Minahasa dipimpin oleh Adrie Kamasi SH., MH., seorang pengusaha sukses yang selama ini sudah seriang terjun berkontribusi di Pileg dan Pilkada di Minahasa. Partai Nasdem dipimpin oleh sosok muda milenial yang berpengalaman yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Braien Waworuntu.

Sementara di tubuh Partai Demokrat, figur Elly Engelbert Lasut selaku Ketua DPD Sulut sangat mumpuni tidak hanya karena yang bersangkutan masih menjabat sebagai Bupati Talaud 2 periode tapi kini dijagokan maju di Pemilihan Gubernur Sulut dan berpotensi menang. Sedangkan di Partai Gerindra Sulut telah terjadi pergantian Ketua DPD Sulut yang kini dipimpin Srikandi hebat bernama Conny Rumondor, seorang pengusaha sukses.

Baca Juga  Pasokan Listrik Aman, PLN Sukses Layani Final FIFA World Cup U-17 di Solo Tanpa Kedip

Apalagi sejak memimpin partainya, para ketua partai dari 4 partai tersebut intens melakukan konsolidasi internal dan aksi-aksi kemanusiaan yang nyata kepada masyarakat dalam kerja-kerja politik mereka sehingga membangkitkan semangat dan optimisme seluruh kader partai yang dipimpinnya serta menarik simpati masyarakat luas.

Di sisi lain, para ketua partai ini dan sejumlah partai lainnya tentunya telah banyak belajar dari pengalaman Pileg-pileg sebelumnya dan tengah mempersiapkan strategi jitu untuk meraup suara signifikan di Pileg 2024 mendatang, dengan menyiapkan figur-figur potensial di line up bakal caleg di partainya. Belum lagi sejauh ini konsolidasi gencar dilakukan para pengurus partai dan mesin partai terus bergerak di tengah masyarakat.

Faktor lainnya, di Pileg 2024 akan ikut bertarung partai-partai baru yang bukan tidak mungkin berpeluang meraih minimal satu kursi di DPRD Minahasa.

Baca Juga  Canangkan SSK, CEP Dipuji BKKBN

Di samping itu pula, saat Pileg berlangsung, Kabupaten Minahasa akan dipimpin seorang Penjabat Bupati menyusul akan berakhirnya kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Royke Roring dan Robby Dondokambey pada September 2023, sehingga kekuatiran dugaan intervensi kepala daerah dan pemerintah daerah di Pileg tidak akan terjadi.

Hanya saja, capaian target bisa terjadi bila partai-partai di luar PDIP ini terus meningkatkan kerja-kerja politik dan intens turun ke masyarakat Minahasa untuk menarik simpati, selain konsolidasi internal dan kejelian menempatkan figur-figur di line up caleg yang tidak hanya mengacu pada aspek keterkenalan tapi juga soal keyakinan diri dan kemampuan finansial yang mumpuni.

Pertanyaan penting di sini, dengan adanya faktor-faktor yang menguntungkan sebagaimana disebutkan di atas akankah dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan sungguh-sungguh oleh Partai Golkar, Nasdem, Demokrat dan Gerindra? Kita tunggu saja. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0