HomeBeritaNews

Pro Aris et Focis

RENUNGAN

*Jumat, 21 Juni 2019: Hari Biasa, Pekan Biasa XI*

*Injil: Mat. 6, 19-23*
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada “

Apa itu hartamu sehingga hatimu tertambat padanya?

Pertama: *Materi* . Ini kebutuhan hidup. Pesonanya menarik mata, kehendak dan perasaan. Kalau pikiran, kehendak dan perasaan tidak beraturan atau dikuasai hawa nafsu maka materi menjadi objek utama dari pencarian dan kepenuhan hidup manusia.

Injil hari ini menjelaskan dua isi pengajaran dari Yesus tentang hati yang terikat pada harta dan efek dari cara mata melihatnya. Keduanya saling memengaruhi satu sama lain dalam menentukan tujuan dari perjalanan hidup manusia.

Baca Juga  Presiden Jokowi Groundbreaking Pembangunan PLTS PLN 50 MW di IKN Nusantara, Hadirkan 100% Energi Bersih

Nah, kalau harta itu hanya soal materi maka hati dan mata pun ditarik pada pusaran Kenikmatan barang-barang duniawi tersebut. Efeknya pun jelas: nilai kejujuran diabaikan, Keadilan dipelintir, Kebenaran dibelokan, dan kerendahan hati ditiadakan, termasuk martabat sesama dinistakan. Ini yang digugat Yesus. Ia ingin manusia mencari harta surgawi, karena harta jenis Ini tidak akan menggelapkan mata dan selalu menaikan kualitas hidup manusia baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

Kedua: Sesama. Inilah harta surgawi itu. Sesama berarti: keluarga, tetangga, sahabat, rekan kerja, dll. Jika hati dan mata kita tertuju pada kasih akan sesama maka materi yang kita miliki tidak menghalangi kita untuk menemukan harta surgawi. Misalnya, Kasih orang tua terhadap anak tidak boleh dibatasi oleh materi yang ada.

Baca Juga  Dukung Pernyataan Ketua Dewan Pers, Saleh: Jangan Lagi Ada Pemda Yang Masih Menuntut Syarat Verifikasi dari Media

Demikian sebaliknya Anak2 terhadap orang tua harus membangun hubungan bukan pada kuantitas pemberian materi melainkan kebajikan yang dihidupi oleh orang tua mereka. Harta yang pertama dan utama yang harus diwariskan oleh orang tua kepada anak adalah kasih sayang: Maxima debetur puero reventia (Kasih sayang yang berlimpah wajib diberikan kepada anak).
Demikianlah kasih terhadap sesama lainnya juga harus menjadi tujuan dari ziarah hidup rohani kita.

*Pesan* :

Harta surgawi adalah kasih, Kejujuran, kebaikan, kerendahan hati, dll. Dengan memusatkan pandangan mata pada: keluarga, tetangga, rekan kerja, sesama yang menderita, orang susah, orang-orang yang bersedih, stress, dll, maka hati diantar pada kesatuan dengan Tuhan. Jika hati selalu memberi ruang bagi Tuhan untuk memurnikan (purgatif) mencerahkan (iluminatif) dan menyatukan (unitif), maka mata tak dapat didikte oleh kemilau harta.

Baca Juga  Seluruh Gembala GBI Sulut dan Gorontalo Bakal Berkumpul di Manado, Hadiri Sidang Majelis Daerah Khusus

Jadi, Untuk apa hartamu? *Pro aris et focis* : Untuk altar dan hati, artinya untuk Tuhan dan demi keluarga/sesama (Kutipan dari karya Cicero: De Natura Deorum, III:94). Amin.

*Selamat Pagi dan Tuhan memberkati.*
(P Abdul Ocd)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0