JAKARTA, JP- Pemilihan Presiden 2024 masih sangat jauh. Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah du periode memimpin Indonesia sebagai Presiden. Sementara Ma’ruf Amin diprediksi sulit maju kembali di Pilpres 2024 karena faktor usia. Lalu pertanyaannya, siapa penerus tongkat estafet kepemimpinan ke depannya?
Tentu semua masih belum jelas. Namun signal itu mulai terlihat meski masih samar.
Pertemuan Puan Maharani putri Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawatu Soekarno Putri dan Agus Harimurti Yudhoyono putra Ketua Umum Partai Demokrat pada acara silahturahmi Idul Fitri di kediaman Megawati merupakan indikasi dari signal tersebut.
Dua figur milenial yang merupakan putra dan putri mantan Presiden RI ini digadang-gadang bakal berpasangan di Pilpres 2034. Mungkinkah? Kedua kubu masih menutup rapat-rapat.
Pengamat politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Adi Prayitno menilai safari politik yang dilakukan AHY selaku Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat ke sejumlah tokoh politik termasuk Megawati Soekarnoputri memiliki target khusus, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adi bahkan menilai, AHY berpeluang berpasangan dengan Puan Maharani pada Pilpres 2024.
Menurut Adi, banyak pihak hanya mengaitkan safari politik AHY sebagai upaya mencari kursi menteri. Namun, bukan itu yang menjadi target utama AHY.
“Bahwa urusan menteri, Demokrat bergabung dengan Jokowi (Presiden Joko Widodo) mungkin iya, tapi ada suatu hal yang sebenarnya dipersiapkan Demokrat menyongsong 2024,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Ia menilai, Demokrat juga ingin menghilangkan sekat politik dengan pihak-pihak yang selama ini dianggap berseberangan dengan Demokrat. Salah satunya, dengan kubu Megawati.
“Demokrat harus menghilangkan semua sekat-sekat politik yang selama ini menjadi halangan dan hambatan. Salah satu yang paling mungkin yakni menghilangkan sekat politik dengan Mega dan PDIP,” kata Adi.
Adi menambahkan, Demokrat juga sedang ingin memperbaiki citra miring terkait hubungannya dengan kubu Jokowi, terutama dengan Megawati. Karena selama ini, Demokrat memang dianggap kurang mesra dengan PDI Perjuangan, khususnya hubungan SBY dengan Megawati.
“Bila hubungan dengan Megawati terpelihara dengan baik, maka AHY akan terbuka kesempatan berduet dengan Puan Maharani di 2024,” tuturnya.
Namun Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai wacana pemasangan AHY dan Puan tak ideal. Puan dinilai menjadi beban bagi AHY.
“Jika AHY dan Puan sebagai calon pasangan 2024, tidak akan kuat. Banyak celah lawan politik untuk mengalahkan keduanya,” kata Ujang.
Ujang mengatakan Puan pernah disebut dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). Elektoral AHY dinilai akan tergerus jika dua tokoh tersebut disandingkan.
AHY dan Puan dinilai punya peluang besar maju dalam pilpres berikutnya. Ujang mengingatkan dua tokoh itu bekerja keras membangun citra dari sekarang.
Apapun pro kontranya, bila terwujud di Pilpres 2024, koalisi antara PDIP dan Demokrat akan menjadi sejarah dalam politik di Indonesia. Pasalnya, kedua partai politik selalu berbeda kubu di tiga edisi pilpres sebelumnya. (JPc)
COMMENTS