MINUT, JP- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) mengapresiasi kehadiran PT Bhineka Mancawisata. Pasalnya, pembangunan hotel pantai di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus Likupang yang dilakukan perusahan ini akan memberi daya dorong besar demi kemajuan pariwisata Sulut.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penannaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Atap (PMPTSP) Sulawesi Utara Frangky Manumpil di Manado, Selasa ( 06/04/2021).
“Pemerintah seperti memiliki chemistry dengan PT Bhineka Mancawisata dalam pembangunan dan bisnis pariwisata Sulawesi Utara ke depan,” ujarnya..
Dikatakan Manumpil, Sulut membutuhkan investor seperti PT Bhineka Mancawisata.
“investasi PT Bhineka Mancawisata di bidang pariwisata mengukuhkan arah pembangunan pariwisata Sulut tepat, ‘on the track,” katanya.
Dikatakan Manumpil, Pemprov Sulut antusias membantu pembangunan hotel plus kawasan wisata pantai dan laut di Likupang Barat semakin memperindah Likupang dengan sejumlah pesona alam.
“Kami berikan karpet merah membantu segala perizinan kepada mereka,” paparnya.
Menurut Manumpil, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE selalu mengingatkan kepada kami agar mencari dan membantu setiap investor ataupun investasi pariwisata.
“Karena hanya dengan investasi daerah ini akan maju, ekonomi masyarakat akan bertambah seperti dialami Bali,” ucapnya.
Dijelaskan Manumpil, Tahun 2019, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata telah menganugerahi Sulut sebagai The Rising Star pariwisata nasional dengan lonjakan kedatangan turis asing 600 persen dalam empat tahun belakangan.
Apresiasi tersebut, tambahnya, diikuti dengan menjadikan KEK Pariwisata Likupang sebagai lima destinasi super prioritas bersama empat destinasi lainnya, Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara) , Mandalika (Nusa Tenggara Timur) dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur)
“Laju investasi hotel dan prasarana pendukung parisiwata seperti listrik tahun 2020 mencapai Rp 5,2 triliun dari target Rp 3 triliun,” bebernya.
Disebutkan Manumpil, investasi tersebut didukung dengan suntikan dana pemerintah pusat Rp 1 triliun membenahi infrastruktur penunjang seperti pembangunan terminal baru Bandara Sam Ratulangi dan jalan menuju ke lokasi KEK Likupang sepanjang 31,5 kilometer dari bandara Sam Ratulangi.
“Pembangunan terminal baru Bandara Sam Ratulangi yang ditargetkan selesai tahun ini diperluas dua kali lipat yang semula 26.000 meter persegi menjadi 56.000 meter persegi, lengkap dengan fasilitas terminal internasional,” ungkapnya.
Manumpil memastikan, perluasan bandara memungkinkan menampung jumla penumpang 6 juta pertahun dari yang sebelumnya hanya 2,5 juta orang pertahun.
“Boming turis China sejak tahun 2017 hingga 2019 menjadikan paket-paket pariwisata selam dan atraksi wisata paralayang memberi keuntungan dan kemajuan bagi masyarakat lokal dan pengelola pariwisata,” tandasnya.
Sementara itu, Direksi PT Bhineka Mancawisata Teddy Darmanto dan Kepala Operasional cabang Manado Yuri Christian menjelaskan, investasi pariwisata di Paputungan Likupang Barat berupa hotel bintang lima dan sejumlah destinasi lainnya.
“Bahkan di sekitar hotel akan dibangun wisata air, taman satwa, kebun buah dan taman bunga,” ucapnya.
Tak sampai di situ. Menurut Teddy Darmanto, pihaknya juga akan membangun pasar seni budaya dan kerajinan, permainan rekreasi edukatif, mangrove walk dan terutama atraksi kapal wisata bawah air yang akan menjelajahi taman laut Bunaken.
Teddy Darmanto mengingatkan investasi pariwisata bukan investasi tambang, pariwisata butuh keindahan alam.
“Kami hadir di sini untuk memperindah dan melestarikan alam Likupang dengan pembangunan pariwisata bukan untuk merusak lingkungan. Alam di Likupang yang sudah ada kami lestarikan menjadi lebih indah,” pungkas Teddy Darmanto. (*/JPc)
COMMENTS