JP- Inter milan memastikan mengunci gelar juara Serie A Liga Italia musim 2020/2021 ke-19 kalinya setelah pesaing terdekat Nerazzurri, Atalanta bermain imbang 1-1 di markas Sassuolo, Mapei Stadium, Minggu, (02/05/2021) malam WIB.
Perolehan poin Atalanta pun menjadi 69 angka, tertinggal 13 dari Inter Milan. Dengan tersisa 4 pekan lagi di Serie A Italia, sudah mustahil bagi Atalanta untuk mengejar Inter Milan di puncak klasemen.
Keberhasilan meraih Scudetto ini mengakhiri penantian Inter setelah 11 tahun dan sekaligus memutuskan dominasi Juventus yang meraih gelar juara sembilan kali beruntun. Terakhir kali, Inter menjadi juara Liga Italia pada 2010 silam.
Sebenarnya Inter sempat tampil kurang meyakinkan pada awal musim ini. Justru AC Milan menjadi penguasa sampai tengah musim, tapi di 2021 mereka jeblok dan justru Inter Milan tetap konsisten. Seiring waktu, Nerrazurri tampil garang, ditambah faktor tak lolos ke fase gugur Liga Champions dan Liga Europa juga sepertinya menjadi berkah tersendiri bagi Inter Milan karena fokus full di Seri A. Inter Milan memang layak dinobatkan sebagai juara Serie A Italia musim ini karena jadi tim dengan jumlah kekalahan tersedikit (2) dan kebobolan terminim (29).
Tentu saja, keberhasilan skuat besutan Antonio Conte meraih Scudetto ke-19 ini disambut gembira para pendukung mereka. Ribuan fans Inter berkumpul di pusat kota Milan di sekitar bangunan bersejarah, Piazza Duomo.
Mereka merayakannya menyalakan suar dan mengibarkan bendera bendera dan simbol Inter. Namun dalam pesta Scudetto tersebut mereka mengabaikan protokol kesehatan COVID-19.
Padahal pihak Klub Inter telah membagikan pesan untuk para penggemarnya yang memperingatkan mereka untuk ‘merayakan secara bertanggung jawab.

Ribuan fans Inter rayakan kemenangan.
Pelatih Inter Milan Antonio Conte bahagia dengan prestasi yang diraih Inter Milan. Ketika ditanya apa rahasia Inter bisa tampil gacor dan akhirnya bisa meraih Scudetto. Conte mengatakan Nerrazzuri kini sudah makin berkembang, khususnya dalam membaca permainan dan mengetahui kapan momen yang tepat untuk menekan lawan.
“Kami selalu berganti-ganti berbagai situasi selama pertandingan, duduk sedikit lebih dalam untuk kemudian menciptakan ruang pada saat ada kesalahan [lawan], atau mengundang lawan untuk menyerang kami sehingga kami dapat melakukan serangan balik,” ujarnya pada 90 Minuto, via Football Italia.
“Tim benar-benar berkembang dalam pengertian itu, dan dalam satu musim Anda harus bisa mengambil pendekatan yang berbeda agar tidak bisa diprediksi. Anda tidak bisa selalu hanya menyerang atau selalu bertahan, ini tentang mengetahui kapan harus menekan. Di situlah kami menjadi lebih baik, dalam membaca permainan dan mengetahui momen-momen itu,” jelasnya.
“Sebuah tim tidak bisa menekan selama 90 menit tanpa henti. Lawan di Italia mempelajari Anda dan menemukan cara untuk menetralkan kekuatan Anda. Jika Anda sabar dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang, dan memiliki tim yang dalam kondisi fisik yang baik, Anda tahu bahwa cepat atau lambat lawan akan kehilangan intensitas,” tandasnya. (*/JPc)
Daftar juara Liga Italia satu dasawarsa terakhir:
2020/21 Inter Milan
2019/20 Juventus
2018/19 Juventus
2017/18 Juventus
2016/17 Juventus
2015/16 Juventus
2014/15 Juventus
2013/14 Juventus
2012/13 Juventus
2011/12 Juventus.
Daftar juara terbanyak Liga Italia sepanjang masa:
36 – Juventus
19 – Inter Milan
18 – AC Milan
9 – Genoa
7 – Pro Vercelli, Bologna, Torino
3 – AS Roma
2 – Fiorentina, Napoli, Lazio
1 – Casale, Novese, Cagliari, Verona, Sampdoria.
COMMENTS