HomeBerita Utama

Rumah Ibadah Bukan Bioskop Liturgi

Rumah Ibadah Bukan Bioskop Liturgi

Renungan Kamis, 06 Juni 2019:Hari Biasa Pekan Paskah VII*

*Bacaan Injil: Yoh 17:20-26*

“Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”

*Refleksi* :
Sikap Yesus yang menengadah ke langit memberi sinyal istimewa bagi kita tentang keberadaan Bapa. Sikap tersebut merevelasikan Tuhan sebagai Dia yang *transenden* : di atas segalanya dan melampui semuanya. Untuk itu, menjadi amat penting bagi kita untuk membangun relasi dengan BapaNya sejalan dengan sikap yang Ia lakukan.

Baca Juga  Kepribadian dan Karyanya Menembus Semua Sekat Perbedaan, Audy Karamoy Calon Bupati Minahasa Yang Unggul dan Diterima Publik

*Pesan* :
Sekarang, kita bukan saja mengalami krisis karakter, krisis Kata-kata, Krisis pikiran positif, krisis Iman, dll. Tetapi kita juga dilanda krisis gestur tubuh (Gerak-gerik tubuh) dalam berdoa. Banyak orang tidak peduli lagi pentingnya sikap duduk, berlutut dan berdiri dalam berliturgi, termasuk silentium (hening) dalam gereja atau sikap hormat terhadap hal-hal sakral (barang-barang Kudus dan tempat-tempat suci). Resikonya, gereja sebagai rumah ibadah terlihat seperti pasar rohani: tempat orang menawarkan barang dan membeli merek yang disukai. Rumah ibadah juga nampak bagai bioskop liturgi: di mana banyak orang datang bukannya serius terlibat melainkan sekedar menonton liturgi. Atau seperti stadion pertandingan antara anggota koor dan umat, antara pemimpin ibadah dan petugas liturgi. Atau Ibarat tempat sirkus di mana setiap orang mempertontonkan gerak-geriknya. Singkatnya, gereja kita terkesan mengalami krisis kesatuan dan pemahaman tentang sikap tubuh yang baik dan benar dalam berdoa atau berliturgi.

Baca Juga  Mendagri Bekali Silangen cs 8 Pedoman Permendagri No. 33/2019

Maka, Marilah kita melihat Yesus yang sangat menghargai gestur sebagai cara doa dan sikap hormat kepada Bapa. Sikap tubuh yang benar dan baik sangat membantu kita untuk berubah, berbuah dan berdampak bagi sesama. Amin.

*Selamat Pagi dan Tuhan memberkati.*
P Abdul Ocd

COMMENTS

WORDPRESS: 1
DISQUS: 0