HomeBerita UtamaPemerintahan

Satu Kata untuk LMI: KEREN

Satu Kata untuk LMI: KEREN

JUDUL ini bukan untuk membahas ketampanan pemimpin, pengurus atau anggota Laskar Manguni Indonesia (LMI). Kata “Keren” mengacu pada keberhasilan pemimpin, pengurus dan anggota dalam menjalankan roda organisasi ini.

Bayangkan saja, hanya dalam kurun waktu lima tahun, LMI telah menjelma menjadi organisasi besar. Di bawah kepemimpinan Tonaas Wangko LMI Pendeta Hanny Pantouw STh selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, LMI berkembang sangat cepat.

Di waktu yang terbilang sangat singkat, LMI memiliki pengurus se-Indonesia yang sangat banyak melebihi ormas-ormas lainnya. Tercatat ada 72 DPD (Kabupaten/Kota), 7 DPW (Provinsi), 12 Organisasi Sayap (Orsap), 2 Badan dan 2 lembaga.

Tak hanya itu, pengurus LMI juga ada di luar negeri, yakni di Amerika Serikat, di mana kepengurusan LMI tersebar di 29 negara bagian dan di Jepang.

Tak heran bila kemudian pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri memberikan pengakuan bahwa LMI merupakan ormas terbesar di Indonesia. Jumlah keanggotaannya jauh melebihi keanggotaan ormas lain.

Itu dari segi kuantitas. LMI juga memiliki keunggulan dari sisi kualitas. Buktinya, meski merupakan sebuah ormas adat yang kental dengan budaya Minahasa, namun pengurus dan keanggotaan LMI berasal dari banyak etnis. Sehingga tak heran bila LMI menjadi ormas adat yang nasionalis. Di mana komitmen NKRI merupakan harga mati yang harus tetap dijaga, dirawat dan diperjuangkan hingga titik darah penghabisan. Komitmen ini dibuktikan lewat sinergitas yang dibangun secara intens dengan pemerintah daerah (Pemda) dan TNI/Polri.

Baca Juga  Hadiri Pengucapan, Dua Legislator Sulut Ini Berboncengan Pakai Motor

Tak hanya itu, komitmen terhadap toleransi beragama dan kehidupan yang rukun dan damai terus diwujudkan LMI dalam sinergitas yang kuat dengan Pemda. Buktinya, LMI selalu turun menjaga rumah ibadah dalam hari raya keagamaan, membangun silaturahmi dengan tokoh, pemimpin dan ormas lintas agama. Dan yang lebih mengagumkan, LMI selalu tampil terdepan membela dan mengamankan bangunan rumah ibadah yang terancam dieksekusi pihak pengadilan serta memprotes tindakan intoleran yang terjadi terhadap rumah ibadah di Indonesia.

Kualitas lain terlihat di terobosan DPP LMI dalam membentuk Orsap dan Badan. Ada yang bergerak menyelamatkan generasi muda dari pengaruh narkoba lewat Badan Anti Narkoba. Ada yang diperuntukan untuk membantu Pemda mempromosikan pariwisata Sulut dan Indonesia lewat Orsap Ocean Going yang beranggotakan para pekerja kapal pesiar dunia. Ada juga Badan Anti Teror yang beranggotakan purnawiran TNI/Polri, untuk membantu meredam kelompok radikalisme dan teroris yang mengancam NKRI. Dan masih banyak Orsap dan badan lainnya.

Baca Juga  Demokrat Keluarkan 54 Rekomendasi dan Surat Tugas Calon Kepala Daerah, Siapa Mereka?

LMI juga sangat peduli dengan budaya Minahasa dan nilai-nilai luhurnya. Di mana LMI menjadi satu-satunya ormas yang mengajukan usulan Peraturan Daerah (Perda) tentang budaya Minahasa di DPRD Provinsi Sulut

Kualitas LMI juga terlihat di kepengurusan DPP LMI yang dihuni banyak Anggota DPRD Sulut dan kabupaten/kota. Di bagian penasihat ada sejumlah legislator Sulut diantaranya Jems Tuuk, Fanny Lego, Rocky Wowor, Arthut Kotambunan dan Wenny Lumentut. Sementara ada legislator Sulut dan Manado yang menjabat Tonaas Departemen seperti Melky Jakhin Pangemanan sebagai Tonaas Departemen Riset dan IPTEK, Christo Lumentut selaku Tonaas Departemen Sosial, dan Jurani Rurubua sebagai Tonaas Ekonomi.

Selain itu, ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, LMI menggalang dana dalam jumlah yang besar dan kemudian menyalurkan bantuan sembako ke warga yang terdampak virus corona tanpa pandang bulu.

Dan lebih keren, LMI dipimpin oleh seorang hamba Tuhan. Kepemimpinan Pendeta Hanny sebagai Tonaas Wangko telah berhasil mengangkat citra positif ormas dan ormas adat di mata masyarakat.

Baca Juga  IDI Tolak jadi Eksekutor Terpidana Kebiri Kimia, Kejaksaan Bingung

Kini, LMI akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) pertama yang berlangsung tiga hari, tanggal 18-20 September 2020. Lagi-lagi LMI tampil keren di mana untuk pertama kalinya kegiatan sosialisasi dilakukan lewat sejumlah bilboard, model sosialisasi yang belum pernah dilakukan ormas-ormas yang lain. Begitu juga dengan pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di gedung berkelas Grand Kawanua International Conventional (GKIC).

Kegiatan yang akan digelar dengan mengedepankan protokol kesehatan sebagaimana imbauan pemerintah di tengah pandemi Covid-19, akan dibuka Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw, pukul 16.00 Wita. Dan selanjutnya, digelar pembahasan program kerja per komisi, lembaga dam badan serta pemilihan Ketua Umum DPP LMI, yang hampir pasti Pdt Hanny akan terpilih secara aklamasi. Mubes akan ditutup oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

So, kita tunggu saja apa saja program kerja yang akan diputuskan dalam Mubes pertama ini. Yang pasti, jika di lima tahun pertama hasilnya sudah luar biasa, tentu LMI akan lebih luar biasa di lima tahun kedua dan akan menjadi lebih keren.

Selamat bermusyawarah, Tuhan Memberkati. (Simon/Infokom DPP LMI)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0