JAUH sebelum Pemilihan Walikota Manado ini digelar, sosok Ir Sonya Silviana Kembuan kurang dikenal luas masyarakat.
Maklum, terlahir di Kota Manado dari pasangan Jorry Kembuan dan Nontje Alkassa, tanggal 26 September 1965 silam, Sonya-sapaan akrabnya, merupakan anak dari keluarga yang kurang mampu dan sangat sederhana. Sang ayah seorang sopir truk material yang tempat mangkalnya di sekitaran Stadion Klabat, tepatnya di bangunan tua Kelurahan Ranotana Kecamatan Wanea Kota Manado.
Dengan berpenghasilan pas-pasan, sang ayah tetap terus menyekolahkan Sonya dari TK, SD, SMP di Eben Haezar Manado, SMPPN 29 (sekarang SMAN 7 Manado), dan SMA Negeri 2 Manado hingga kuliah dan meraih gelar Sarjana Pertanian (S1) pada Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
“Suatu ketika, sewaktu saya kuliah, saya tidak mampu membeli diktat dari kampus. Mau bilang ke orang tua pasti juga tidak akan dibelikan, karena memang pendapatan orang tua saya kadang dapat muatan kadang tak ada muatan,” kenangnya.
Bermodalkan sarjananya, wanita cantik ini hijrah ke Jakarta karena ingin mengubah nasibnya. Di kota metropolitan terssbut, ia mulai mengawali karir sebagai marketing di PT Skylift Indonesia, Astra Grup tahun 1989. Dengan kerja kerasnya pada tahun 1999, Sonya menjadi Direktur PT. Adhinata Karya Marmer.
Kegigihannya bekerja pun membuahkan hasil. Pada tahun berikutnya, ia berhasil mendirikan perusahaannya sendiri antara lain PT Tiara Utfar Mandiri, PT Tiara Insan Mandiri, CV Cahaya Karunia Mulia, CV Cahaya Karya Abadi, CV Nyiur Trans Kawanua yang dikelolahnya hingga saat ini. Ia pun menjelma menjadi salah satu pengusaha sukses di bidang kontruksi di Indonesia dan bahkan sampai di luar negeri.
Sonya memiliki kantor di berbagai daerah dengan kantor utamanya di Jakarta. Ia pun memiliki berbagai bisnis, salah satunya di bidang ekspor-impor dan menyasar hingga ke Vietnam, India, Cina, beberapa negara di benua Eropa dan negara lainnya, sehingga ia pun memiliki jaringan luas berskala nasional dan internasional.
Dibantu sang suami Romanus Johanis Herman Umbas, Sonya juga mengembangkan usahanya antara lain di bidang tour dan travel yang melayani rute Manado-Gorontalo dan Manado-Kotamobagu, resort dan usaha di sektor pertanian, produk kecantikan ‘Rach Cosmetics’, dan sebagainya.
Hebatnya ,walau sebagai pengusaha sukses, ia tak pernah melupakan jati dirinya sebagai istri dan sebagai seorang ibu.
“Perempuan harus bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Jadi meskipun bekerja, seorang perempuan harus sadar tanggungjawabnya sebagai istri dan sebagai ibu dalam sebuah keluarga. Tuhan sudah memberi kemampuan, talenta dan karunia tidak boleh disia-siakan. Asalkan kita selalu mengandalkan Tuhan dalam perjuangan kita,” ujarnya.
Meski telah menjadi pengusaha sukses, Sonya punya sisi kepedulian terhadap sesama. Ia senang membantu sesama dalam berbagai kegiatan sosial tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan golongan, selalu mendukung kegiatan seni dan budaya tradisional dan selalu all out membangun tempat ibadah.
Pemilik motto hidup ‘Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri” ini menganggap hidup ini adalah sebuah perjuangan.
“Hidup adalah perjuangan. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna namun sepatutnya kita berjuang supaya hidup menjadi berguna untuk sesama bahkan untuk daerah Kota Manado hingga bangsa dan negara. Tuhan sudah memberikan talenta, karunia dan kesempatan bagi kita jadi harus terus memperjuangkannya jangan hanya pasrah pada keadaan,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, Sonya dianugerahi kekayaan berlimpah. Namun kesuksesan besar dan kekayaan yang dimilikinya ini tidak membuatnya lupa akan kampung halamannya.
Bermula dari kegiatan kawanua pulang kampung, Sonya pun datang dan melihat dari dekat kampung halamannya. Disinilah dia terpanggil terpanggil untuk menjadi berkat bagi kota kelahirannya. Besarnya potensi daerah namun masih menyisahkan beberapa persoalan yang harus dibenahi mendorongnya untuk berbuat bagi kemajuan Kota Manado.
Karena itu, ketika “lonceng pesta demokrasi” berdering memanggil putra-putri terbaik untuk mengabdikan dirinya untuk tanah kelahiran, Sonya meyakini itulah kesempatan yang diberikan Tuhan baginya untuk mengabdi tanah kelahirannya. Apalagi keluarga besar dan masyarakat mendukung langkahnya ini.
Sonya dikenal dengan sebutan SSK ini pun mempersiapkan segala sesuatu dan begitu “pintu” pendaftaran dibuka, ia membuktikan keseriusannya dengan mendaftar dan membangun komunikasi ke sejumlah partai politik. Termasuk sangat rajin blusukan ke masyarakat mensosialisasi diri sebagao calon Walikota dan konsepnya dalam membangun kota Manado, sambil menyerap apirasi sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Mengapa ingin maju ke Pilwako Manado? Tentu alasan utamanya karena saya terpanggil mengabdi kepada tanah kelahiran saya dan juga adanya aspirasi sejumlah masyarakat Kota Manado yang menginginkan saya memimpin dan membangun Kota Manado,” katanya.
Lalu apa Visi yang diusung figur peduli dan merakyat ini? “Manado Kota Modern Yang Berbudaya,” ujarnya singkat.
Wanita cantik murah senyum ini pun menjabarkan Visinya ini pada 8 poin Misi yakni:
1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tangguh, inovatif kompeten, dan memiliki daya saing global dengan pendidikan layak dan berkualitas
2. Membangun kota yang memiliki infrastruktur modern
3. Menjadikan Manado sebagai kota perdagangan Asia Pasifik
4. Mewujudkan Manado sebagai kota wisata modern yang ramah lingkungan
5. Membangun Manado sebagai kota layak huni dan ramah bagi kaum disabilitas
6. Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi generasi produktif
7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
8. Menjadikan Manado Etalase Budaya Lokal.
“Kota Manado harus lebih baik lagi dari saat ini. Masih ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan dan saya sudah punya konsep untuk semua persoalan di kota Manado tersebut. Berbekal pengalaman saya mengelola perusahaan kontruksi bangunan, gedung, jalan saya suap bekerja menata Kota Manado lebih modern namun tidak meninggalkan kearifan lokal di daerah ini,” tukasnya.
Kini Sonya kian mendapat tempat di hati maayarakat Kota Manado. Meski sebagai pendatang baru di Pemilihan Walikota Manado, namun sosok ini kian bersinar dan menjadi kandidat walikota yang terus diperhitungkan. Bahkan ia mengaku tak gentar meski dia seorang perempuan dan anak seorang sopir truk.
“Walau saya seorang perempuan dan anak dari seorang sopir truk, saya ingin membuktikan bahwa perempuan Manado bisa bersaing di kancah politik dan menjadi pemimpin di Kota Manado. Niat saya tulus untuk membangun kota Manado lebih baik lagi. Saya meyakini punya kemampuan untuk menjadikan Manado sebagai kota modern yang berbudaya. Berbekal pengalaman saya selama ini, saya ingin menata Kota Manado lebih modern namun tidak meninggalkan kearifan lokal di daerah ini. Semua ini bisa terjadi atas perkenanan Tuhan dan direstui masyarakat,” tukasnya.
SSK meyakini setiap orang yang punya niat yang baik dan tulus terpanggil memajukan tanah kelahirannya agar semakin lebih baik. Berangkat dari keluarga sederhana dan kemudian meraih sukses bagi Sonya semata-mata berkat Tuhan dan itu dia ingin membagikannya lewat pengabdian yang total untuk masyarakat Kota Manado.
“Bagi saya hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Siapapun kita dan apapun latar belakang profesi dan keluarga kita, asalkan kita dengan tulus dan jujur, mau dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi banyak orang dan demi kemuliaan Tuhan. Walaupun dulu saya anak sopir truk material bangunan, tapi sekarang saya terpanggil majukan Kota Manado,” tandasnya. (JPc/*)
COMMENTS