Oleh : Wenshi 文士 (Ws) Sofyan Jimmy Yosadi, SH (Yang Chuan Xian 楊 传 贤)
MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia 印尼 孔教總會 Yìnní kǒng jiào zǒng huì) “The Supreme Council for Confucian Religion In Indonesia” adalah lembaga Umat Khonghucu satu-satunya yang diakui Pemerintah Republik Indonesia. Mayoritas pemeluk agama Khonghucu berasal dari keturunan Tionghoa, namun agama Khonghucu tidak eksklusif dan bukan hanya diperuntukkan untuk kalangan masyarakat Tionghoa saja. Agama Khonghucu tersebar di seluruh dunia dan dipeluk oleh mereka yang menyakininya apapun latar belakang etnis, ras dan dari penduduk negara manapun di muka bumi ini.
Kedatangan orang-orang dari Tiongkok ke Nusantara berabad-abad yang lalu, telah memperkaya agama dan budaya di Indonesia hingga saat ini. Terdapat banyak Klenteng-Klenteng 廟 Miào (Bio) tua sebagai rumah ibadat Khonghucu di seluruh Indonesia diantaranya di pulau Jawa terdapat di Ancol Jakarta, Semarang, Rembang, Lasem, Tuban dan sebagainya. Di luar pulau Jawa terdapat banyak Klenteng tua ratusan tahun diantaranya di kota Makasar dan Manado.
Pada tahun 1729 di Batavia (Jakarta) telah berdiri Shūyuàn 书院 Taman Pendidikan semacam ‘pesantren’ Khonghucu, yang memberikan pendidikan tentang Rújiào 儒 教 (Agama Khonghucu) yang bernama 明诚书院 Míng chéng shūyuàn (artinya Taman belajar menggemilangkan iman).
Pada tahun 1883 didirikan Boen Tjhiang Soe 文昌祠 Wénchāng cí yang kemudian berubah nama menjadi Boen Bio 文廟 Wénmiào di kota Surabaya. Pihak kolonial Belanda kemudian menyebutnya ‘De kerk van Confucius’ Gredja Boen Bio atau Geredja Khonghoetjoe. Selanjutnya, Klenteng Boen Bio 文廟 Wénmiào dikelola oleh Perkumpulan Boen Bio yang didirikan tahun 1909 dan bekerja sama dengan Khong Khauw Hwee 孔教會 Kǒng jiàohuì Surabaya yang didirikan kemudian yang kini disebut MAKIN (Majelis Agama Khonghucu Indonesia) Surabaya.
(Bersambung…)
COMMENTS