JAKARTA, JP- Di momen Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-61, Kamis (22/07/2021), Kejaksaan Republik Indonesia (RI) menuai apresiasi dari banyak kalangan. Salah satunya dari Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) Tubagus Rahmad Sukendar.
Ia mengatakan saat ini Kejaksaan Agung merupakan ‘panglima perang’ dalam upaya penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi. Terbukti dengan dibongkarnya kasus korupsi besar oleh jajaran corps baju cokelat ini, yang mana berhasil mengembalikan ratusan trilyun uang negara.
Sebut saja mulai dari Kasus Korupsi Jiwas Raya, Kasus Asabri , Kasus Djoko Candra dan Kasus Korupsi Danareksa dan sebagainya.
Belum lagi, lanjutnya, kehebatan dari Satgas Tabur Kejaksaan yang dikomandoi Jaksa Agung Muda Intelijen Dr H Sunarta yang telah berhasil menangkap ratusan buronan di seluruh wilayah Nusantara.
“Kejaksaan merupakan panglima perang dalam mencapai cita-cita Indonesia yang bebas korupsi. Bangsa ini sedang berperang memberantas korupsi, dan Kejaksaan RI ini ibarat panglima perangnya, yang menentukan kemenangan kita,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Garda Nasional Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) ini menyampaikan rasa bangga dengan sederet prestasi Kejaksaan RI selama ini yang telah berhasil menyelesaikan perkara-perkara pelik serta menyelamatkan aset bangsa.
“Semoga di usia Kejaksaan ke-61 tahun, institusi tersebut semakin matang dan giat berjuang sebagai tulang punggung penegakan hukum di Indonesia,” harapnya.
Ia tak lupa mengingatkan Kejaksaan untuk berupaya menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Maju dengan penegakan hukum tidak lagi menitikberatkan kepada seberapa banyak perkara korupsi yang ditangani, namun lebih kepada upaya untuk menjamin suatu wilayah bebas dari korupsi.
“Kita semua memimpikan hari di mana seluruh wilayah Indonesia bebas dari tindak korupsi. Semua rakyat, aparatur sipil, pemangku jabatan, dan para pemimpin beserta jajarannya telah menerapkan dengan sepenuh hati untuk menghindari segala potensi korupsi dalam setiap tindakannya,” jelasnya.
Ia juga mendorong Kejaksaan agar memanfaatkan teknologi informasi demi mendukung keberhasilan kerja di pusat maupun di daerah. Pasalnya, lanjut Sukendar, Indonesia sedang menyambut Revolusi Industri 4.0 yang mentransformasi seluruh aspek ekonomi dan sosial sehingga Kejaksaan harus terus bekerja beriringan dengan teknologi agar selalu relevan dengan kondisi zaman.
“Kita ingin ada sinergi dan integrasi data antara pusat dan daerah sehingga penegakan kasus lintas wilayah administrasi bisa dieksekusi dengan akurat dan tepat karena datanya terpercaya dan terlindungi. Teknologi informasi ini juga bisa menjadi penyokong utama untuk memperkuat internal Kejaksaan dan melakukan upaya reformasi birokrasi,” tandasnya.
Jaksa Agung harus lebih memperhatikan nasib karier para jaksa berprestasi dalam mengungkap kasus.
“Selamat memperingati Hari Bhakti Adhyaksa. Semoga Kejaksaan akan lebih profesional dan proporsional serta berintegritas sebagai pelayan masyarakat yang melayani dan humanis,” pungkasnya. (JPc)
COMMENTS