MANADO, JP- Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Manado, dr Roland Roeroe terus bekerja mewujudkan Visi Walikota dan Wakil Walikota Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang (AARS) untuk menciptakan pasar profesional dengan mendatangkan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli dengan menjadikan karyawan dan pedagang pasar sebagai mitra. Caranya dengan melakukan pembenahan di sistem manajemen.
Namun Roeroe memilih untuk terlebih dahulu membersihkan internal PD Pasar dan kemudian turun ke pasar menemui serta berdialog dengan para pedagang
“Setelah dilantik, saya menemukan banyak sekali permasalahan yang harus dibenahi dalam internal perusahaan ini, terutama segi managerial dari direksi yang lalu. Sehingga saya memutuskan membenahi masalah internal dan baru saat ini kami datang ke pasar untuk berdialog dengan bapa ibu pedagang,” ujar Roeroe saat menghadiri dialog bersama pedagang dan Lembaga Pemberdayaan Pedagang Mandiri (LP2M) bertempat di Pasar Bersehati Manado, Rabu (17/11/2021).
Pembenahan pertama di rumah manajemen PD Pasar sendiri adalah membangun kesadaran terhadap karyawan PD Pasar sendiri bahwa kalau tidak ada pedagang dia tidak akan digaji. Pembenahan kedua yakni cara menertibkan pedagang yang humanis.
“Untuk mengadakan suatu perubahan besar, saya sementara mereformasi manajemen PD Pasar dengan mengganti budaya-budaya lama. Budaya ini adalah kebiasaan yang diulang-ulang, untuk mengganti budaya itu butuh proses dan tahapan. Karena itu beri saya waktu,” katanya.
Roeroe menegaskan komitmennya untuk tidak ada lagi perusahaan-perusahaan bayangan di PD Pasar. Pasalnya, keberadaan PD Pasar adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
“Kami serius membasmi kartel-kartel atau raja-raja kecil di pasar. Semua yang me jadi masalah di pasar saya benahi. Kami ingin memberi solusi yang tepat bukan solusi ecek-ecek agar. Saya pinjam motto Pegadaian mengatasi masalah tanpa masalah,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Roeroe berulangkali menegaskan bahwa PD Pasar bukan Pemerintah melainkan mitra dari pedagang.
“Saya ingin tegaskan bahwa PD Pasar bukan Pemerintah tapi mitra pedagang dalam menata untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Saya bangga punya pemimpin AARS yang memiliki nilai luhur dan tulus membangun kota salah satu visinya membuat pasar profesional yang memberi kenyamanan dan keamanan kepada pedagang dan pembeli,” tegasnya.
Jika pembenahan sudah dilakukan, Roeroe berharap kedepannya para pedagang harus menopang seluruh program dari PD Pasar dengan mengikuti seluruh kesepakatan-kesepakatan yang berlaku.
“Pedagang juga stop memberikan suap kepada petugas pasar serta stop tipu-tipu kepada pembeli dengan timbangan khusus. Maka akan tercipta kenyamanan antara pedagang dan pembeli,” tegasnya.
“Jadi kalau kita ingin bersih, kita bersihkan diri semua dan sama-sama. Karena kalau hanya karyawan yang bersih tapi pedagang tidak bersih itu percuma, begitu juga sebaliknya,” tambahnya.
Roeroe mengungkapkan pihaknya sedang melakukan program andalan PD Pasar yakni revolusi mental.
“Selama 6 bulan ini kami melakukan revolusi mental. Sekarang saya ingin menuntut revolusi mental di pedagang. Karena percuma kalau revolusi mental hanya di karyawan PD Pasar jika pedagang tidak. Kita akan memasuki era baru, kita posisikan pedagang dan PD Pasar betul-betul menjadi mitra, duduk sama rata berdiri sama tinggi,” paparnya.
Roeroe menegaskan dialog seperti ini merupakan bentuk kehadiran PD Pasar di tengah-tengah pedagang. Sehingga ia berharap kedepannya pedagang semakin hari akan semakin naik kelas dan makmur.
“Saya ingin rutin dekatkan diri dengan pedagang, supaya pedagang-pedagang ini ada motivasi, sehingga yang diuntungkan adalah Kota Manado, kalau pedagang maju, ekonomi Manado makin kuat, tapi kalau pedagang makin miskin berarti tandanya ekonomi Kota Manado makin jatuh,” jelasnya.
“Karena selama saya berada di jalan yang benar dan berniat lurus, pasti akan dibukakan jalan, pasti akan ada perlindungan dari Tuhan Yang Maha esa,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Roeroe menyerap aspirasi dari para pedagang yang hadir di dialog tersebut. Banyak persoalan yang disampaikan para pedagang dan dirinya menegaskan pihaknya sedang melakukan pembenahan secara menyeluruh agar permasalahan di pasar segera teratasi.
Turut hadir dalam kegiatan dialog, Staf khusus Gubernur Makmun Djaafara, Staf khusus Walikota Manado, Nur Rasyid Abdurahman, Dewan Pendiri LP2M, Noho Poiyo dan Ketua LP2M Arifin Akolo, serta perwakilan pedagang. (JPc)
COMMENTS