MANADO, JP- Pesan berantai melalui whatsapp dan facebook yang menyebar di tengah masyarakat bahwa Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), telah ditetapkan sebagai zona hitam penyebaran Covid-19 dan sejumlah rumah sakit telah ditutup ternyata hoax alias tidak benar.
Hal ini menyusul pernyataan klarifikasi dari Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel.
“Mohon teman-teman wartawan untuk menginformasikan ke masyarakat, jika wilayah resiko Covid-19 tidak ada yang namanya zona hitam. Sekali lagi tidak pernah ada istilah hitam dalam zonasi,” ujarnya.
“Juga tidak benar rumah sakit ditutup. Hingga saat ini semua pelayanan di rumah sakit Wolter Mongisidi Teling Manado tetap berlangsung, tetap merawat pasien,” tambah Dandel.
Berikut isi pesan berantai yang disebar lewat whatsapp dan facebook:
Utk teman teman… saya baru selesai rpt evaluasi dengan team penanggulangan COVID 19 Propinsi Sulut.. hasilnya Manado saat ini zona hitam, semua Rumah sakit rujukan COVID 19 FULL… utk itu dihimbau agar taati prosudur kesehatan, pake masker cuci tangan, jaga jarak.. jgn pandang enteng kasiang, cm kota Manado hari2 50 sampai 60 pasien covid 19…KUATKAN IMAN DAN IMUN agar kita AMAN…Gbu..
Rumah sakit Teling (tentara) untuk sementara di tutup..28 para medis terkena Covid..jadi torang musti lebih hati hati..taati aturan Protokol Kesehatan..
PERAWAT MENINGGAL
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Maya Rambitan di Tondano dan Direktur RSUD Sam Ratulangi Tondano, Maryani Suronoto, mengungkapkan bahwa seorang tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi, Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19, setelah sempat dirawat di RSU Gunung Maria sebelum akhirna dirujuk.
“Ada satu perawat kami yang berstatus tenaga harian lepas yang meninggal akibat Covid-19. Kami sudah menginformasi statusnya. Perawat tersebut sebelumnya sempat dirawat di RSU Gunung Maria Tomohon karena beliau warga Tomohon, sebelum akhirnya dirujuk ke Manado,” ungkap Maryani.
Dijelaskan Maryani, perawat tersebut sebelumnya mendapatkan perawatan akibat adanya gangguan kesehatan. Namun belum terkonfirmasi positif Covid-19.
“Setelah dilakukan tes di RSUP Kandou, hasilnya perawat kami ini positif Covid-19. Dan meninggalnya di rumah sakit tersebut,” katanya seraya menambahkan sampai saat ini ada tiga tenaga kesehatan RSUD Sam Ratulangi Tondano yang menjalani perawatan, setelah terkonfirmasi positif Covid-19. (JPc)
COMMENTS