MANADO, JP– Pelajaran bahasa daerah di Provinsi Sulawesi Utara mendapat perhatian dan dukungan dari Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (BARMAS).
Hal ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Konsultasi Publik Bidang Kesatuan Bangsa yang digagas oleh Deputi Koordinasi Kewaspadaan Nasional Kementerian Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI, yang berlangsung di Peninsula Hotel, Rabu (30/09/2020).
Di mana Fernando FX Melo SE selaku Sekretaris DPD BARMAS Sulawesi Utara dalam FGD tersebut mengusulkan agar pelajaran bahasa daerah di Provinsi Sulut masuk kurikulum sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK.
“Kami dari BARMAS mengusulkan agar pelajaran bahasa daerah dapat dimasukan dalam kurikulum sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus memasukan bahasa daerah di Sulut menjadi mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di Sulut. Apalagi di daerah lain hal ini sudah berjalan.
“Ini bagian dari upaya kita untuk menjaga jati diri dalam hal ini budaya di Sulut yang dinilai perlahan-lahan mulai tergerus,” ujarnya.
Menurut Melo, budaya khususnya bahasa daerah harus dihormati dan terus diwariskan ke generasi ke depan yang saat ini sedang menimba ilmu di sekolah.
“Jika pelajaran bahasa daerah diajarkan kepada anak didik di tingkatan SD, SMP hingga SMA atau SMK, maka akan tetap lestari. Ini akan semakin memperkuat kesatuan bangsa,” katanya.
Menanggapi usulan ini, Asisten Deputi Koordinasi Kewaspadaan Nasional Kemenko Polhukam RI Brigjen Marinir Asep Sulistio menyatakan akan menyampaikannya ke Menko Polhukam Mahfud MD setibanya di Jakarta.
“Semua aspirasi dari Sulut akan disampaikan ke pak Menko (Polhukam), termasuk usulan dari BARMAS,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS