FOTO: Oktavia Maria Kumaseh saat menerobos banjir demi menyalurkan bantuan kepada warga di kota Manado.
MANADO, JP – Sebuah pemandangan menarik tapi juga mengejutkan terlihat di ruas jalan Yos Sudarso No. 1, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, tepat di depan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, Sabtu (22/03/2025).
Seorang wanita cantik mengenakan mantel hijau datang ke lokasi banjir tersebut sambil membawa sebuah bungkusan. Sambil tersenyum dia berjalan di tengah derasnya hujan. Bahkan tanpa ragu wanita itu nekad masuk keluar lorong yang sempit, naik turun tangga lorong yang licin dan berlumut, hingga menerobos banjir setinggi pinggangnya. Namun itu semua tak mengurangi semangatnya datang ke rumah warga, menemui warga yang satu lalu pindah ke warga yang lainnya demi menyerahkan bantuan yang dibawanya. Dan ketika bertemu dengan warga korban banjir, dia kemudian berjabat tangan, menyerahkan bantuan, sembari mengucapkan sepenggal kalimat penguatan dan pengharapan kepada warga tersebut.
“Tetap semangat dan terus berdoa kepada Tuhan agar Tuhan selalu melindungi dan agar bencana banjir ini segera berakhir. Yang pasti Tuhan tidak pernah meninggalkan bapak ibu. Dia pasti selalu menolong terlebih di tengah pergumulan ini,” ucap wanita itu.
Warga yang menerima bantuan tersebut mengaku sangat terharu dan berterima masih atas kepedulian yang besar ini.
“Kami terharu masih ada yang peduli. Terima kasih banyak. Semoga Tuhan selalu memberkati ibu,” kata warga.

Bantuan makanan dan kue yang disalurkan.
Ketika diwawancara, wanita cantik dan baik hati itu bernama Oktavia Maria Kumaseh. Ia mengatakan dirinya tergugah hati dan terpanggil untuk membantu warga yang tertimpa banjir.
Namun dalam aksi peduli sesamanya ini, Via, sapaan akrab wanita cantik tersebut, mengaku tidak sendirian. Dia datang bersama teman-temannya yang adalah anggota Arisan Bestie untuk menyalurkan bantuan untuk warga korban bencana banjir di ruas jalan tersebut. Bahkan salah satu anggota adalah istri dari Wadansat Brimob Sulut,
“Saya tidak sendiri tapi bersama teman-teman anggota Arisan Bestie. Kami ada 11 orang, salah satunya ibu Wadansat Brimob Sulut. Sebelumnya kami sepakat mengumpulkan dana pribadi kami masing-masing dan mengadakan bantuan berupa kue, makanan siap saji dan minuman. Ini semua kami lakukan karena kami peduli dengan mereka yang menderita tertimpa bencana banjir,” paparnya.
Lebih jauh, Via menegaskan bahwa warga yang tertimpa banjir adalah juga saudaranya sehingga harus dibantu.
“Kami tidak mengenal warga korban banjir di sini, tapi bagi kami mereka adalah saudara kita. Mereka tentu saat ini membutuhkan makanan dan minuman. Makanya kami melakukan aksi nyata dan peduli ini untuk meringankan beban mereka,” jelasnya.
Apalagi, lanjut salah satu anggota Bhayangkari ini, diantara para korban banjir tentu ada umat muslim yang saat ini sedang menjalankan iibadah puasa tetapi mereka harus mengalami pergumulan akibat bencana banjir ini.
“Kami menyalurkan bantuan ini kepada semua warga yang tertimpa bencana banjir tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras dan antar golongan. Apalagi kan sekarang saudara-saudara kita umat muslim sedang menjalani puasa namun kini mereka harus tertimpa bencana maka patut dibantu,” ungkap istri dari Jerry Kaunang, salah satu anggoa Polri ini yang bertugas di Polsek Tombulu ini.

Oktavia Maria Kumaseh (ketiga dari kiri / mantel hijau) bersama teman-temannya anggota Arisan Bestie foto bersama warga yang menerima bantuan.
Menariknya, aksi peduli yang dilakukan Via ini seiringan dengan Aksi Puasa Pembangunan (APP) yang sedang dia jalani bersama seluruh umat Katolik lainnya di Masa Prapaskah ini, dengan tema nasional “Pertobatan Ekologis: Ziarah Pengharapan di Tahun Yobel 2025”.
“Saya sebagai umat Katolik sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mendalami dan menghidupi tema pertobatan ekologis di masa Prapaskah ini dan melakukan aksi nyata untuk sesama dan lingkungan. Saya meyakini bahwa peduli dan membantu sesama yang menderita tertimpa bencana banjir di Manado ini merupakan salah satu perwujudan dari tema APP tahun 2025,” papar wanita yang tercatat sebagai umat Wilayah Rohani Santo Paulus, Paroki Santo Fransiskus Xaverius Pineleng ini.
Di akhir wawancara, Via yang juga adalah seorang pengusaha muda ini berharap dan mendoakan agar bencana banjir segera berakhir dan masyarakat tetap terlindungi dan terpenuhi kebutuhan hidupnya selama berada dalam situasi sulit ini.

Oktavia Maria Kumaseh.
Dan sejalan dengan tema APP tahun 2025 yang tengah dihayatinya, Via mengajak semua pihak untuk membangun pertobatan ekologis di lingkungan masing-masing dan menghidupi kasih kepada sesama dan lingkungan dengan melakukan aksi kepedulian yang nyata.
“Kita harus terus menerus menjaga dan merawat bumi kita untuk keutuhan ciptaan. Karena bumi ini adalah ciptaan Tuhan dan kita manusia adalah citra Allah. Maka mari kita menjadikan alam semesta, bumi kita ini sebagai rumah besar kita bersama agar kita terhindar dari bencana alam,” pungkas Via seraya mengatakan aksi nyatanya ini akan terus berlanjut. (Simon)
COMMENTS