Oleh: Oktavianus Barcelona
(Anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Manado)
SEJAK pertama kasus positif Covid-19 di Indonesia awal Maret lalu dari dua warga Depok, sampai saat ini tanah air kesulitan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 yang tiap hari kian bertambah kasus positifnya. Hampir semua propinsi di Indonesia sudah terpapar virus corona dan lebih dari 20 ribu lebih kasus yang positif Covid-19.
Di Indonesia sendiri sejak dulu budaya saling membantu sesama yang sedang kesusahan merupakan budaya yang patut kita syukuri bersama, yaitu budaya gotong royong, merupakan sebuah kegiatan turun-temurun masyarakat Indonesia berupa kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam hal ini, gotong royong menjadi bentuk konkret kebersamaan antar masyarakat untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Gotong royong membuat masyarakat saling bahu-membahu untuk menolong satu sama lain. Sekecil apapun kontribusi seseorang dalam gotong royong, selalu dapat memberikan pertolongan dan manfaat untuk orang lain.
Kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat. Dengan persatuan yang ada, masyakarat menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi permasalahan yang muncul.
Perlu kita kerahui bersama bahwa pandemi covid19 bukan hanya krisis kesehatan, namun juga krisis ekonomi dan ketenagakerjaan. Kasus pandemi Civid-19 membuat masyarakat tidak berdaya. Masyarakat susah untuk mancari penghasilan, banyak pekerja yang dirumahkan dan di PHK akibat dari pandemi Covid-19.
Namun di tengah pandemi Covid-19 semangat gotong royong terus gencar dilakukan, dalam kegelisahan menghadapi virus ini. Nyatanya jiwa sosial orang kian tumbuh untuk saling membantu mereka yang terdampak.
Banyak cara yang dilakukan, mulai dari mengumpulkan dana untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis hingga sekadar membagikan sembako pada mereka yang mengalami kesulitan ekonomi karena penghasilan berkurang.
Kepedulian sosial dari masyarakat Indonesia ini sudah cukup tinggi dan mereka sadar kalau hal itu dilakukan sendiri oleh pemerintah tentunya tidak akan sanggup. Ini juga merupakan semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat bangsa ini.
Kondisi pandemi tersebut yang membuat banyak orang tergerak hatinya untuk membantu dalam kegiatan bantuan sosial untuk meringankan tenaga kerja dan masyarakat yang terdampak korona.
Semua elemen masyarakat, organisasi serta partai politik yang relah berbagi kasih dalam bantuan sembako buat masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Dukungan moril kepada pasien virus corona juga meringankan beban para penderita Covid-19. Seperti halnya sempat viral di mana pasien positif corona di Sulawesi Barat: “Kala Warga Berikan Semangat untuk Pasien Positif Virus Corona yang Dijemput dari Rumahnya” (Kompas.com 30/03/2020).
Tindakan gotong royong yang di masyarakat seperti inilah yang sangat diperlukan dan terus kita tingkatkan saat menghadapi wabah corona. Dengan demikian, masyarakat justru tidak mengucilkan dengan stigma yang negatif kepada masyarakat lain jika terdapat pasien yang dinyatakan positif terjangkit corona. (*)
COMMENTS