MANADO, JP– Vonny Annekke Panambunan terus mendapat dukungan masyarakat Sulut, termasuk warga Nusa Utara yang terdiri dari Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Pasalnya, VAP (sapaan akrab Panambunan) dianggap sebagai sosok calon pemimpin yang sudah membuktikan diri bekerja dengan hati nurani dan cerdas dalam bertindak.
Apalagi di era pandemi covid-19 saat ini, masyarakat Sulut termasuk warga Nusa Utara membutuhkan pemimpin yang intens beradaptasi dengan masyarakat, turun menemui masyarakat di kepulauan, serta pemimpin yang mampu mempertahankan adat dan istiadat yang berlaku sejak dulu kala di Nusa Utara.
“Geografis kita berbeda jauh dengan saudara-saudara kita di daratan Minahasa atau Bolmong Raya yang bisa ditempuh dengan kendaraan kapan saja. Namun, kita di Nusa Utara karena terpisah oleh laut, maka kita membutuhkan calon gubernur Sulut yang memiliki komitmen dan integritas yang kuat dengan warga Nusa Utara dan tidak hanya sebatas janji politik semata,” ujar tokoh Nusa Utara Drs. Salmon Bawole Yacobus (SBY).
Dikatakannya, selama ini harus diakui bahwa intensitas pejabat negara yang melakukan kunjungan ke Nusa Utara hanya sebatas kunjungan kerja semata dan itu dilakukan secara musiman. Padahal tiga daerah otonomi tersebut (Talaud, Sitaro dan Sangihe) berbatasan langsung dengan Filipina.
“Dari sekian calon pemimpin di Sulut, kami harus mengatakan jujur bahwa sosok Vonnie Anneke Panambunan adalah sosok yang paling layak menjadi gubernur Sulut bahkan menjadi teladan masyarakat Nusa Utara yang sesungguhnya,” beber tokoh yang berperan aktif dalam pemekaran Kabupaten Kepulauan Sitaro ini.
Diakui SBY, pengalaman sebagai bupati Minahasa Utara 2 periode, VAP diyakini mampu memahami karakter, budaya dan adat istiadat masyarakat Nusa Utara yang dinilai tidak berbeda jauh dengan beberapa wilayah di Minut.
Jebolan Fisipol Unsrat ini menegaskan, pemimpin yang memenuhi kriteria di atas diharapkan tidak hanya menjadikan Nusa Utara sebagai wilayah pendulang suara dalam pilkada yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang, tapi menjadikan Nusa Utara sebagai salah satu teritorial prioritas pembangunan di Sulawesi Utara 5 tahun mendatang.
“Saya optimis dibawah kendali VAP wajah Nusa Utara akan mengalami perubahan selama 5 tahun kedepan. Nusa Utara saya pastikan akan menjadi salah satu kawasan unggulan dalam percepatan pembangunan di kasawasan Indonesia Timur,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS