MANADO, JP- Penggunaan jargon di Pilkada Manado kerap dilakukan para kandidat dengan menggunakan singkatan nama mereka.
Seperti Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP). Kedua figur rendah hati, jujur, bersih, berpengalaman dan merakyat ini memiliki jargon dari singkatan nama mereka, yakni Manado DiBerkati dan Harapan Jadi Pasti (MDB-HJP).
Dari jargon ini, MOR-HJP berkomitmen lebih melayani agar ke depan kota Manado semakin diberkati dan harapan masyarakat akan kesejahteran menjadi lebih pasti.
Namun bagi warga apapun jargon yang dimiliki calon hendaknya bukan sekedar slogan melainkan harus diwujudkan dengan aksi konkret.
Dan keinginan warga ini sudah diwujudkan MOR-HJP, meski belum ada penetapan calon kepala daerah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado.
Terbukti, ketika kandidat lain masih sibuk mencari pasangan dan melobi partai untuk pencalonannya, MOR-HJP sudah intens turun menemui warga. Bahkan tanpa kenal lelah, keduanya terus menyebar kebaikan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu. Semua agama, etnis/suku, gereja, warna partai, lintas profesi didatangi pasangan calon milenial yang dijuluki “Pengbae”ini.
Setiap hari keduanya dan tim tak pernah henti menemui warga dan menyalurkan ratusan dan ribuan paket beras dan masker. Keduanya tak mempersoalkan banyaknya paket bantuan yang dibagi-bagikan ke masyarakat.
Namun bantuan yang diberikan tidak bersumber dari APBD tapi berasal dari dana pribadi keduanya. Pasalnya, keduanya tak ingin dinilai peduli dengan hanya memafaatkan APBD meski MOR merupakan calon petahana yang berada dalam lingkaran kekuasaan, mengingat MOR saat ini menjabat sebagai wakil walikota Manado. Sebagai warga negara yang baik, MOR ingin taat aturan.
“Bagi saya dan pak MOR, menyebar kebaikan merupakan hal yang positif. Torang boleh baku bantu bersama warga, berbagi berkat satu dengan yang lain,” kata HJP.
Meski intens menemui warga dan menyalurkan bantuan, MOR-HJP tak lupa untuk selalu mengandalkan Tuhan. Terbukti, MOR-HJP intens mendatangi masjid dan gereja-gereja menyalurkan bantuan sekaligus meminta didoakan para hamba Tuhan atau tokoh agama.
Apa yang yang dilakukan MOR-HJP mendapat apresiasi yang tinggi dari para hamba Tuhan atau tokoh agama.
“Orang yang rajin mengunjungi rumah Tuhan dan minta didoakan pasti akan diberkati Tuhan. Mari torang doakan semoga MOR-HJP direstui Tuhan,” Ketua Conference Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Manado dan Provinsi Maluku Utara Pdt Ronald Rantung MMin.
Kepedulian dan sikap takut akan Tuhan dari MOR-HJP ini membuat mereka makin disukai warga kota Manado. Keduanya telah mendapat tempat di hati masyarakat. Dukungan keduanya terus bertambah dari hari ke hari yang menempatkan MOR-HJP kian pasti jadi pemimpin kota Manado
Pengamat Politik Provinsi Sulawesi Utara Donny Sepang SIP tak menampik hal itu. Ia menilai aksi MOR-HJP merupakan wujud konkret dari jargon Manado DiBerkati dan Harapan Jadi Pasti.
“Apa yang dilakukan MOR-HJP merupakan wujud konkret dari jargon mereka Manado DiBerkati dan Jarapan Jadi Pasti. Dan ini ciri pemimpin yang konsisten antara konsep dan tindakan nyata. MOR-HJP telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang bukan sekedar konsep atau pengumbar janji, tapi langsung membuktikannya lewat aksi-aksi nyata sehingga keduanya sangat diinginkan mayoritas warga kota Manado menjadi walikota dan wakil walikota. Apalagi ini dilakukan sebelum ditetapkan calon dan di tengah situasi sulit pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS