HomeSosok

ANTONIUS LUMI Maknai HUT ke-72 dengan Baca Puisi Cinta, Begini Syairnya

ANTONIUS LUMI Maknai HUT ke-72 dengan Baca Puisi Cinta, Begini Syairnya

MINAHASA, JP- Tokoh masyarakat Pineleng Raya bahkan Minahasa dan juga politisi senior Partai Golkar Drs Antonius Lumi genap berudia 72 tahun pada Sabtu (10/04/2021).

Momen ini disyukuri Ketua BPD Desa Pineleng Dua ini dengan menggelar ibadah dan resepsi dengan istri tercinta Sarjthe Mimi Nelwan, anak-anak dan cucu-cucunya, keluarga besarnya, Hukum Tua Desa Pineleng Dua Hengky Tangapo dan istri, pengurus BPD Desa Pineleng Dua, pengurus dan anggota rukun-rukun, Ketua Kaum Bapak Katolik (KBK) Paroki Santo Fransiskus Xaverius Pineleng Felix Walangitan, serta pengurus dan anggota KBK Unit Santo Fransiskus Asisi di bawah pimpinan Theodorus Mors Lontoh, berlangsung di kediamannya di Desa Pineleng Dua Jaga 2 Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (11/04/2021).

Antonius Lumi bersama istri tercinta Sarjthe Mimi Nelwan menerima kue HUT dari anak-anak dan cucu-cucunya.

Yang menarik, memaknai perayaan syukur hari jadi ini Engku Tonny, sapaan akrab mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara ini membacakan puisi yang ditulisnya sendiri dengan judul “Cinta”.
Menariknya, di penghujung puisinya Penasihat KBK Unit St Fransiskus Asisi dan mantan Ketua Dewan Pastoral Paroki Pineleng beberapa periode yang aktif dalam kegiatan menggereja dan kemasyarakatan ini, menuliskan syair lagu daerah Minahasa.

Baca Juga  Jantje Worung, Sosok ASN Berdedikasi dan Berintegritas Tinggi Hingga Purna Bakti



Antonius Lumi bersama keluarganya saat membawakan puji-pujian di perayaan HUT ke-72.



Berikut tulisan lengkap puisi dari Antonius Lumi:

CINTA

Buah Pena: Antonius R. Lumi
(10 April 2021)

Ketika mentari pagi mulai memancarkan sinarnya
Kudengar kicauan merpati bernyanyi gembira
Lambaian melati putih seakan berdendang ria
Simanis kucingku membangunkan aku dari balik jendela
Lembut desiran angin menyegarkan rasa
Suara alam syahdu merdu menggetarkan jiwa
Tersadar aku atas berkat kehidupan yang kuterima
Puji dan syukur terucap dalam hati bagi Yang Maha Kuasa
Sepuluh April tanggal dan bulan cinta
Aku dilahirkan karena cinta
Kini tujuh puluh dua tahun boleh kugapai berkat cinta
Aku masih ada dan berdiri disini karena cinta
Di hari yang indah ini aku bahagia merasa dicinta
Dari kamu semua aku mendapatkan cinta
Terlebih dari Tuhan sang raja Maha Cinta
hingga di hati ini ada sukacita dan gelora Cinta
Aku bangga terlahir dari keluarga besar yang saling mencinta
Dan jadi bagian rukun keluarga lain yang sedarah, sehati dalam cinta
Apalagi atas pengalaman hidup kekeluargaan yang penuh cinta
Suka dan duka dijalani bersama dengan cinta
Aku masih hidup karena kemurahan dan cinta Tuhan semata
Tanpa Tuhan aku tak berdaya
tanpa Tuhan aku merana dan dalam bahaya
Karena cinta Tuhan aku selamat sejahtera

Baca Juga  Cuma Ada di Sulut, Pendeta Pimpin Organisasi Gereja Sekaligus Ormas Adat, Begini Pengakuan Mengejutkan Pdt Hanny Pantouw Pasca Terpilih Ketua GBI SulutGo

Bagi DIA yang meraja di tahta mulia
Kupersembahkan puji dan syukur selamanya
Setiap langkahku, tuntunan Tuhan sungguh nyata
Dalam pergumulan hidupku IA selalu ada
Terima kasih untukmu Mimi istriku tercinta
Dalam keadaan apapun kau selalu ada dan setia
Cintamu hangat lembut manis Indah mulia
Bagai kembang putih dan suci mewangi Oh Belahan Jiwa
Terima kasih anak cucu kesayangan kebanggaan keluarga
Perhatian, cinta, kasih sayang kamu selalu terasa
Terima kasih adik, kakak ipar, keponakan, saudara semua
Aku teguh kuat karena kita selalu bersama dalam cinta
Bagiku…Tuhan sungguh baik dan setia
tak henti IA limpahkan Rahmat cintanya
hari, minggu, bulan dan tahun tahun yang masih tersisa
Ku kan berjuang melayani, mengasihi agar tak sia-sia
Tak tahu aku kapan akan tiba
Akhir hidupku di dunia ini yang fana belaka
Dengan iman, pengharapan dan kekuatan cinta
Oh Tuhan… ingin kulakukan kehendakMu saja
Kurindu sisa hidupku ini berguna
Bagi Tuhan dan bagi sesama
Bagi gereja Kudus negara dan bangsa
agar aku tenang, lega, bahagia ketika menutup mata
Di hati terdalam terlukis indah nama mama dan papa
Ku percaya mereka telah bahagia dalam keabadian Surga
Ku yakin di sana mereka tak henti berdoa
Untukku dan untuk kita semua yang masih menggembara di dunia
Jika selama ini ada salahku khilaf dan alpa
Kupinta lupakan saja dan maafkan beta
Dalam kelemahanku kusadari banyak berbuat dosa
Oh Tuhan.. kumohon sudilah Engkau ampuni hamba

Baca Juga  Sam Ratulangi, Sosok Inspiratif Bagi Pdt Hanny Pantouw

Mengakhiri ungkapan hati dalam Goresan Cinta
Saya mengajak kita menyanyi bersama-sama sebuah lagu Indah daerah Minahasa
Yang terjemahan bebas dalam dialeg Manado:

Nanti ngana (ngoni) inga-inga kalu kita jaha pa ngana (ngoni)
sebagaimana terangnya matahari Demikianlah terangnya hatiku bersatulah kita berdua (torang) sayang
Nanti ngana (ngoni) inga-inga jo kita pe bae pa ngana (ngoni)
Jangan lupa dalam lipatan lenso tertulis (tersuji) torang dua (samua) pe nama
Inga-inga jo samua kita pe bae pa ngana (ngoni)
Kalu kita da beking salah sudah jo inga-inga itu
Marijo torang bersatu, bersama baku-baku bae selalu

-Niko mokan sigumenanglah Saaku lewo wia niko
-Katerango niendo katerang nateku Maesaan wo kita rua royor
-Niko mokan sigumenanglah Tarendemku Wianiko
-Tea Liu-Liuren Kalelepet Unlenso Pinantikan taramba rua Royor

Reff Genang genangen lah, siti marendem wia niko
Saaku lewo wia niko, niko mokan sigumenanglah
Maloyanan pa esaan, weta siti marende manu. (*)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0