HomeBeritaBerita Utama

Recita Rambing, Taruni Pertama Perwira TNI Angkatan Laut RI Asal Sulut

Recita Rambing, Taruni Pertama Perwira TNI Angkatan Laut RI Asal Sulut

PINELENG, JP- Provinsi Sulawesi Utara patut berbangga karena untuk pertama kalinya memiliki seorang Taruni Perwira TNI Angkatan Laut (AL) Republik Indonesia (RI).

Dia adalah Letda Laut (E/W) Recita Rambing S Tr Han. Anak pertama dari pasangan Serma Bahari Recky Royke Rambing dan Anita Lamongi ini, belum lama dilantik menjadi perwira TNI AL dari Akademi Angkatan Laut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama ratusan calon perwira TNI dan Polri lainnya di Istana Merdeka Jakarta.

“Saya sudah bersumpah kepada Tuhan dihadapan Presiden RI Joko Widodo bahwa saya akan memenuhi kewajiban perwira dengan sebaik-baiknya terhadap bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bahwa saya akan menegakkan harkat dan martabat perwira serta menjunjung tinggi sumpah prajurit dan Sapta Marga,” ucap Recita mengulangi sumpahnya di pelantikan lalu kepada jejakpublik.com.

Letda Laut (E/W) Recita Rambing S Tr Han


Tak hanya itu sebagai seorang pemimpin, gadis cantik berusia 22 tahun asal Desa Pineleng Satu Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa ini pun telah bersumpah akan memberikan suri teladan.

Baca Juga  Direktur First Asia Capita Diperiksa Kejagung

“Bahwa saya akan memimpin anak buah dengan memberi suri tauladan, membangun Karsa serta menuntun pada jalan yang lurus dan benar. Bahwa saya akan rela berkorban jiwa raga untuk membela nusa dan bangsa,” tukas kakak dari Marini, Paskal dan Christo ini.

Recita terlahir di Manado tanggal 13 Februari 1997. Ia memulai pendidikannya di TK Hangtua Manado Kairagi dan melanjutkan pendidikan di SD Negeri 120 Manado, selanjutnya SMP Negeri 1 Manado dan kemudian di SMA Negeri 1 Manado. Selama menjalani pendidikan ini, Recita tergolong anak berprestasi di sekolah.

Saat dibuka pendaftaran Taruna/Taruni pada tahun 2015, Recita pun mendaftar di Lantamal VIII Manado di Kelurahan Kairagi.

“Meski pendidikan ini lebih identik dengan kaum lelaki, namun saya berani mendaftar. Saya tertantang dan tertarik mengikuti jejak ayah saya (Recky Rambing, red) yang juga di TNI Angkatan Laut. Saya selalu diarahkan oleh ayah saya. Dan ternyata saya lulus,” ujarnya.

Baca Juga  Demokrat Rekom Keluarga Olly dan GSVL Dampingi Mor Bastian

Setelah lulus dan diterima, Recita menjalani tes pusat di Magelang yaitu di Akademi Militer (Akmil) selama 1 bulan. Setelah lulus, ia menjalani pendidikan di tahap Diksarmil selama tiga bulan bersama dengan Akmil, Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Akademi Kepolisian (Akpol)

Selesai 3 bulan di Diksarmil, penyuka makanan favorit martabak cokelat ini menjalani wisuda prajurit yang selanjutnya yang Akpol kembali ke Semarang, sedangkan yang Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Angkatan Udara dan Akmil tetap berada di Magelang selama 1 tahun.

Letda Laut (E/W) Recita Rambing S Tr Han


Ketika naik ke tingkat dua, Recita dan teman-temannya pindah ke akademi masing-masing, di mana ia dan AAL melanjutkan pendidikan di Surabaya sebagai pusat pendidikan TNI Angkatan Laut.

Hebatnya, selama pendidikan Recita yang merupakan angkatan 64 ini berprestasi dengan berada di urutan ketiga dari 18 calon perwira di korps Elektronika.

Baca Juga  Esok Temui Gubernur, E2L: Beliau Pemimpin Sekaligus Sahabat Saya

“Tentu saya bangga dan bersyukur dengan hasil pendidikan yang saya capai. Di balik semua kesuksesan tentunya berkat penyertaan Tuhan, dukungan orang tua, saudara, keluarga besar teman-teman dan semua orang yang selalu dukung dan mendoakan saya. Termasuk tentu berkat kerja keras dari saya. Ke depannya saya tetap akan terus berkarya,” paparnya.

Letda Laut (E/W) Recita Rambing S Tr Han bersama kedua orang tuanya dan ketiga adiknya foto bersama usai pelantikan di Istana Merdeka Jakarta.


Saat ini, gadis penyuka warna hijau yang hobby menyanyi ini sudah berada di Surabaya selama tiga bulan di Kolat Armada II sebelum ada penempatan, entah di Jakara, di Surabaya atau di Sorong.

“Saya berharap ke depan ada yang mengikuti jejak saja. Kalau cowok masih ada tapi kalau cewek sangat kurang. Mo jadi apa torang nanti jagan lupa berdoa dan komunikasi ortu dan keluarga. Kalau ingin jadi tentara jangan takut bayangan. Tentara itu keras tapi keras dalam artian tegas,” tandas pemilik motto “sebelum bekerja jangan lupa berdoa dan setelah berdoa lakukan pekerjaan.” Proficiat! (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0