HomeBerita

YULIUS SELVANUS: Orang Boleh Menuduh Saya, Tapi Saya Tidak Akan Mengkhianati Leluhur Saya

YULIUS SELVANUS: Orang Boleh Menuduh Saya, Tapi Saya Tidak Akan Mengkhianati Leluhur Saya

FOTO: Prabowo Subianto (kiri) dan Yulius Selvanus.

MANADO, JP – Masyarakat Sulawesi Utara menyambut penuh sukacita terpilihnya Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo sebagai Presiden RI. Meski lahir di Jakarta dan ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo berasal dari Kebumen Jawa Tengah serta hidupnya lebih banyak di dunia militer, namun ia terlahir dari kandungan seorang wanita asal Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, Dora Marie Sigar, dari keluarga Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara. Karena mengalir darah Minahasa inilah yang membuat namun 60-an persen warga Sulut memilih Prabowo di Pilpres 2024 lalu, sambil berharap Prabowo Presiden Sulut makin maju dan sejahtera.

Kini setelah ditetapkan menjadi Presiden RI oleh KPU, Prabowo ingin membalas kebaikan warga Sulut sekaligus memenuhi janjinya membangun kampung halamannya semakin maju dan sejahtera. Dan itu dimulai dengan mempersiapkan sosok terbaik menjadi gubernur Sulut. Prabowo tentu punya pertimbangan yang matang dan tidak sembarang memilih sosok calon gubernur Sulut yang akan diusungnya di Pilkada Serentak tahun 2024, sosok terbaik yang mampu bekerjasama dengannya membangun Sulut. Hingga akhirnya Ketua Umum Partai Gerindra ini menjatuhkan pilihannya pada “orang kepercayaannya” menjadi calon gubernur Sulut. Dia adalah Yulius Selvanus.

Namun sayang pilihan Prabowo ini menuai resistensi sebagian warga Sulut. Ini tergambar dari postingan dan komentar netizen yang menolak pilihan Prabowo tersebut hanya karena bukan asli Minahasa, Sulut. Memang tidak semua netizen Sulut menolak pencalonan Yulius Selvanus.

Data dari sumber terpercaya menyebut menyebut sang jenderal Yulius Selvanus berasal dari keluarga campuran, memiliki darah keturunan dari Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kakas, Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Meski ayahnya Daud Lumbaa berasal dari Tanah Toraja, namun Yulius terlahir dari rahim ibunya Gisye Komaling yang berasal dari Keluarga Besar Komaling-Sumual-Tendean dari Kakas, Kabupaten Minahasa. Opa Yulius bernama Albert Komaling asal Kakas dan Omanya Anna Maria Sumual dari Remboken, di mana keduanya meninggal dan dimakam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di wilayah Kakas, Minahasa. Karena itu tidak heran bila dalam pencalonannya Yulius akrab dengan inisial YSK (Yulius Selvanus Komaling).

Penolakan sejumlah netizen ini mengundang reaksi pembelaan dari para pendukung dan simpatisan dari sang jenderal bintang dua tersebut. Mereka menegaskan keminahasaan jagoan mereka itu sehingga penolakan Yulius pimpin Sulut dengan alasan bukan putra asli daerah dinilai sangat tidak mendasar dan terkesan intoleran.

“Siapa beliau (Yulius Selvanus, red) sebenarnya sudah jelas. Asal-usulnya anak dari Gisye Komaling dari Kakas Tounelet. Dan semua itu terbaca dalam slakboom keluarga Besar Komaling,” ungkap Koordinator Keluarga Besar Komaling Sulut Relly Komaling.

“Beliau juga berasal dari Keluarga Sumual dari Oma Anna Maria Sumual. Untuk itulah pak Yulius sangat dekat dengan keluarga Sumual di mana saja. Jadi keminahasaannya sudah sangat terang benderang. Pria itu nyata-nyata adalah putra Minahasa berasal dari Kakas. Prabowo Subianto tidak mungkin salah mengutus orang. Beliau kenal benar bahwa Yulius Selvanus Komaling adalah Tou Minahasa,” ujar Koordinator Sumual Satu Darah, John Hes Sumual

Baca Juga  Gugatan Sengketa Pilpres Ditolak MK, Jusak-Audy: Berkat Doa dan Dukungan Rakyat Minahasa Untuk Prabowo-Gibran

“Asal-usul keminahasaan beliau sangat jelas. Semua sudah terang-benderang. Tidak perlu lagi didebatkan. Kita semua nusantara. Kita adalah Indonesia Raya,” kata Ketua Umum Waraney Nusatara Herry Mandolang.

Bahkan sampai-sampai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim S. Djojohadikusumo, yang juga adik dari Prabowo ikut angkat bicara. “Maaf ibunya Yulius adalah Minahasa asli,” tegas Hashim putera bungsu pasangan Sumitro Djoyohadikusumo dan Dora Maria Sigar ini.

Lalu bagaimana sikap Yulius Selvanus merespon adanya penolakan dari sejumlah netizen Sulut tersebut? Saat meresmikan Kantor Sekretariat Partai Gerindra Sulut Kantor Peresmian DPD Gerindra Sulut bertempat di Jl. Bethesda, Sario Tumpaan, Kecamatan Sario, Kota Manado, begitu ia tiba di Sulut, Rabu (10/07/2024), Yulius memperlihatkan sikap tenangnya dan menyampaikan pendapatnya dengan penuh bijaksana.

Yulius Selvanus saat meresmikan Kantor Sekretariat Partai Gerindra Sulut Kantor Peresmian DPD Gerindra Sulut di Manado.

“Tidak ada musuh di antara kita. Mendukung atau tidak mendukung adalah hal biasa dalam dunia politik. Yakinlah dalam hatimu untuk mendukung Partai Gerindra bersama-sama. Saya tidak dendam, hanya mengingatkan,” ungkapnya disambut tepuk tangan seluruh pengurus dan relawan serta tamu undangan yang hadir dalam acara peresmian itu.

Bahkan dalam kata-kata bijaknya itu Yulius mengutip Firman Tuhan dari 2 Raja-Raja 7:3-4 yang menekankan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. “Saya tidak berkuasa sendiri. Partai ini adalah milik bersama,” tegasnya.

Bahkan politisi Partai Gerindra ini meminta pendukungnya, baik kader maupun relawan dan masyarakat Sulut pada umumnya, untuk tidak perlu kuatir dengan komitmen dan kecintaan Prabowo membangun Sulut melalui dirinya.

“Di seluruh Indonesia, hanya di Sulut yang sudah diumumkan. Saya tidak mencari uang di sini (Sulut, red) tapi murni untuk membangun Sulut. Sudah selesai dengan diri saya. Tidak ada pungutan lagi. Tidak ada dusta di antara kita. Jangan takut,” pintanya.

Di kesempatan itu pula, Yulius mengungkapkan bahwa keinginannya maju sebagai cagub Sulut bukan hanya karena keputusan Prabowo, tapi juga karena keterpanggilannya sebagai putra berdarah Minahasa. Karena itu dalam kata-kata bijak selanjutnya Yulius mengaku rela menerima tuduhan sebagai bukan putra asli Sulut karena ketulusan dan kecintaannya membangun Sulut yang adalah kampung halaman sang ketua umum dan sang Presiden RI Prabowo Subianto dan sekaligus kampung halaman leluhurnya.

Baca Juga  Kunjungi Prajurit Petarung Yonmarhanlan VIII Bitung, Komandan PASMAR 2 Disambut Walikota dan Forkopimda, Tekankan Pentingnya Sinergitas

“Hari ini adalah ulang tahun nenek saya. Orang boleh menuduh saya, tapi saya tidak mengkhianati leluhur saya (Opa dan Omanya yang berasal dari Minahasa, red). Saya menghormati leluhur saya,” ucapnya.

Karena itu, Yulius Selvanus mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan atas dedikasi dan dukungan mereka dan mengajak semua pihak untuk tetap loyal dan tegak lurus dalam perjuangan politik. Ia memastikan akan mengedepankan transparansi dan integritas dalam kepemimpinannya.

Yulius juga menegaskan dan menunjukkan komitmennya yang kuat. “Pengemis mungkin lapar, tetapi mereka punya hati nurani. Pemimpin ada di depan dan di belakang, untuk memompa semangat kita. Lupakan yang kemarin,” ujarnya.

Ia juga komit untuk memimpin Sulut menuju masa depan yang lebih baik, dengan semangat kolaborasi antara partai dan relawan dan integritas yang tinggi. “Acara ini menjadi momen penuh syukur dan kebersamaan, memperkuat tekad bersama untuk membangun Sulut yang lebih maju dan sejahtera,” tandasnya.

Sang jenderal ini memastikan akan menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulut dan Cagub Sulut dengan baik dan penuh tanggunjawab.

”Saya akan jalankan tugas sebagai ketua DPD Partai Gerindra Sulut ini dengan baik, begitu juga dalam mengemban tugas sebagai Calon Gubernur Sulut akan dijalankan dengan baik pula. Dan tentunya dengan dukungan seluruh kader, relawan dan masyarakat Sulut kita optimis akan meraih kemenangan pada pilkada tahun ini,” tururnya

Ia mengajak seluruh pengurus, kader dan simpatisan untuk bersatu membesarkan Partai Gerindra dan memenangkan Pilgub Sulut.

“Marilah kita membesarkan partai Gerindra menjadi partai pemenang di Sulut pada lima tahun kedepan. Saya berharap setiap kader dan pengurus akan bekerja semaksimal mungkin demi memenangkan Pilgub,” ajaknya.

Terlepas dari resistensi asal usulnya ini, Yulius tetap sudah menjadi pilihan Prabowo, sang Presiden RI yang akan dilantik sebelum Pilkada Serentak digelar. Selain punya kesamaan asal usul, sama-sama dari militer dan menjadi orang kepercayaan Prabowo, Yulius dinilai memiliki integritas dan disiplin kepemimpinan yang tegas, ramah dan terbuka. Sosok baru di kancah politik yang belum terkontaminasi kepentingan eksklusif. Layaknya Prabowo, publik Sulut memandang Yulius memiliki karisma mengelola visi politik untuk kebaikan bersama.

Teringat pernyataan Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan mengomentari tentang sosok Yulius Selvanus. “Pak Yulius ini asset bangsa, jika ada Rambo di Indonesia beliau adalah Rambonya. Dia orangnya rendah hati. Ketika beliau pensiun saya bilang  bahwa saya tidak akan melepaskan kau,” ungkap Prabowo.

Tak cuma itu. Yulius Selvanus disebut mempunyai pengalaman mumpuni terlebih di dunia militer. Setelah lulusan Akademi Militer tahun 1988 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Yulius mengawali pendidikan militer di Akademi Militer (1989), ikut Sesarcab Inf, Pendidikan Komando, Diklapa I, hingga Diklapa II. Eks Tim Mawar ini kemudian ikut Seskoad (2005) dan Sesko TNI. Lalu menjabat Pama Kopassus, kemudian Wakil Komandan Grup-1 Kopassus (2010-2012), Kabinda Kepulauan Riau BIN (2016-2018), Staf Khusus Kasad (2018-2019), Komandan Korem 181/Praja Vira Tama Papua Barat (2019-2020), dan terakhir Kepala Badan Instalasi Strategis Kemhan (2020 – 2021). Dan saat ini Yulius menjabat Asisten Khusus Menteri Pertahan Keamanan RI Prabowo Subianto.

Baca Juga  Bupati E2L Lepas 7 Tim Gugus Tugas Covid-19 di Pantai Wisata

Kini, Prabowo membawa Yulius masuk dalam karier politik dengan menerbitkan dua Surat Keputusan yang ditandatanganinya, yakni SK sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulut dan SK sebagai cagub Sulut. Pengurus dan kader Partai Gerindra menyambut gembira keputusan sang ketua umum ini seraya meyakini dengan diutusnya orang kepercayaannya maju cagub Sulut membuktikan keseriusan Prabowo dalam membangun kampung halamannya.

“Jika Tuhan mengijinkan Pak Yulius Selvanus Komaling memimpin Sulut maka akan terwujud sinergitas antara pusat dan daerah, sehingga Sulut akan menjadi daerah terdepan dan luar biasa dalam pembangunan dan masyarakat Sulut sejahtera. Tidak mungkin Pak Yulius bertolak belakang dengan Pak Prabow. Tinggal dari kita semua warga Sulut mau pilih mempertahankan asal usul atau melihat daerah kita maju pesat dan sejahtera,” ucap Jenly Kombong, Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Pineleng.

Jenly Kombong meyakini dua jenderal yang sama-sama berdarah Minahasa ini akan seiring sejalan membangun Sulut yang jauh lebih hebat.

“Memilih Pak Yulius Selvanus berarti kita memperkuat komitmen dan kepastian Prabowo membangun Sulut karena Pak Yulius orang kepercayaannya. Karena itu jangan sia-siakan perjuangan kita selama Pilpres lalu memenangkan Pak Prabowo Subianto, mari kita memilih orang kepercayaan Pak Prabowo menjadi pemimpin kita Gubernur Sulut. Apalagi pak Yulius juga berdarah Minahasa sehingga pasti mencintai Sulut,” ucap pengusaha muda ini.

Kini, apapun kata netizen Sulut keputusan sudah diambil Prabowo Subianto, Yulius Selvanus menjadi cagub dari Partai Gerindra dan pertempuran telah dimulai. Tinggal bagaimana kerja-kerja politik sang jenderal dengan segala strategi yang telah dipersiapkannya bersama mesin partai yang terus bergerak dikolaborasi dengan dukungan para relawan serta siapa yang akan dipilih mendampingi Yulius Selvanus sebagai calon wakil gubernur lewat bangunan koalisi yang nantinya bakal terbentuk sebelum pendaftaran pasangam calon gubernur dan wakil gubernur di KPU Sulut.

Menarik ditunggu pertarungan dan hasil akhir dari Pilgub Sulut. Apakah keputusan menempatkan Yulius Selvanus orang kepercayaannya itu menjadi cagub Sulut sudah tepat dilakukan Prabowo Subianto? Akankah resistensi netizen mempengaruhi pilihan mayoritas rakyat Sulut? Dan mungkinkah keberhasilan sang jenderal Yulius Selvanus di dunia militer akan juga terjadi di dunia politik? Hanya waktu yang nanti akan membuktikannya. Selamat berjuang Jenderal! (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0