GORONTALO, JP- Ratusan mahasiswa Papua yang tinggal dan mengemban pendidikan di Gorontalo memilih tinggalkan Gorontalo dan kembali ke Papua secara bertahap.
Gelombang kepulangan mahasiswa Papua ke kampung halaman tersebut sudah terjadi sejak tanggal 2 September 2019. Hingga Sabtu (14/09/2019) kepulangan mahasiswa Papua masih berlangsung.
Ketua Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) wilayah Gorontalo, Emenus Wakur, ketika dikonfirmasi membenarkan kepulangan ratusan mahasiswa tersebut.
“Benar. Sudah sebagian besar rekan kami mahasiswa Papua pulang kampung,” ujarnya.
Namun Emenus membantah jika disebut kepulangan mahasiswa Papua tersebut karena kondisi di Gorontalo yang kurang nyaman.
“Kami pulang bukan karena ada gangguan di Gorontalo. Justru bagi kami Provinsi Gorontalo bak surga kedua. Gorontalo daerah teraman dan paling kondusif bagi kami, khususnya mahasiswa Papua yang tengah mengikuti studi di sejumlah kampus. Selama kami di sini tak ada gangguan apa pun. Kami hidup berdampingan dengan masyarakat di sini,” katanya.
Menurut Emenus, para mahasiswa Papua tersebut hanya ingin pulang kampung melihat keluarga mereka di Papua.
“Para mahasiswa pulang kampung karena ingin melihat keluarga mereka dan untuk memastikan keberadaan bapak, ibu, kakak dan adik-adik kami yang berada di kampung karena mendengar isu-isu yang beredar bahwa situasi di Papua sudah tidak aman sejak unjuk rasa rusuh belum lama ini,” jelasnya.
Namun Emenus belum bisa memastikan apakah para mahasiswa tersebut akan kembali ke Gorontalo atau tidak.
“Untuk kembali ke Gorontalo kami masih menunggu arahan dari Papua, karena kami di sini ditawarkan untuk kuliah di Papua saja,” tandas Emenus.
Kasubid Intelijen Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Gorontalo, membenarkan kepulangan para mahasiswa Papua ke kampung halamannya. Hanya saja dia mengaku tidak memiliki data pasti jumlah yang berangkat ke Papua.
“Yang jelas mereka di sini cukup kondusif hubungan mereka dengan masyarakat serta pemerintah berlangsung baik. Tak ada yang terganggu,” tandas Mardun.
Sebelumnya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan juga Kepolisian Daerah Gorontalo telah memberikan jaminan keamanan kepada mahasiswa Papua yang sedang melaksanakan studi di berbagai kampus yang tersebar di daerah itu maupun yang beraktivitas di sekitar asrama. (JPc)
COMMENTS