MANADO, JP- Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE melalui Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sulawesi Utara dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS memaparkan kondisi tentang capaian pembangunan manusia di Provinsi Sulut.
Hal itu disampaikan dr Kartika saat menjadi pembicara di Rakor Instrumen Capaian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kawasan Perbatasan di Gedung Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Jakarta, Senin (02/09/2019).
Dikatakan dr Kartika, Provinsi Sulut telah menjalin kerjasama dengan Tiongkok dan Jepang dalam program magang bagi lulusan SMA sederajat selama kurang lebih 3 tahun, untuk penguatan penguasaan bahasa asing dan keterampilan kerja guna menunjang program Global Sustainable Tourism Training.
“Ini dilakukan mengingat kunjungan Wisman yang meningkat tajam ke Provinsi Sulut di tahun 2018 mencapai 127.879 wisatawan yang berdampak pada occupancy rate hotel mencapai 70 persen,” ujarnya.
Dijelaskan dr Kartika, pencapaian Sulut sebagai Provinsi paling toleran berdasar hasil survei Setara Institute, menempati indeks kerukunan nomor satu se-Indonesia (Kementerian Agama), indeks kebahagiaan menurut BPS menempati ranking tiga nasional.
Dia berharap melalui forum ini capaian dan permasalahan pembangunan mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat.
“Bersyukur diberikan kesempatan menyuarakan secara langsung kondisi, situasi, capaian pembangunan permasalahan dan tantangan dari wilayah perbatasan NKRI yang masih harus diselesaikan yang tentu saja membutuhkan komitmen dan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,” ujar dr Kartika.
Turut hadir dalam rakor tersebut Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan Sonny Harry B. Harmadi, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus Kemenko PMK Wijanarko Setiawan, serta para undangan dari pejabat kementerian terkait. (JPc)
COMMENTS