MANADO, JP- Provinsi Sulawesi Utara masih memiliki 66 desa sangat tertinggal. Hal ini disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sulawesi Utara dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, saat memaparkan kondisi tentang capaian pembangunan manusia di Provinsi Sulut di Gedung Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Jakarta, Senin (02/09/2019).
“Tahun 2018 ini desa sangat tertinggal di Sulut berjumlah 66 desa,” ujarnya.
Namun menurut istri tercinta Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw ini, jumlah ini berkurang dibanding tahun 2016 silam yang berjumlah 84 desa sangat tertinggal.
“Desa tertinggal di tahun 2016 berjumlah 84 desa sangat tertinggal, namun di tahun 2018 berkurang menjadi 66 desa. Ini menggambarkan pembangunan desa di Sulut menunjukan tren yang positif,” jelasnya.
Dibeberkan dr Kartika, tren positif pembangunan desa terlihat di mana di tahun 2016 dari 15 desa maju di tahun 2018 menjadi 66 desa maju.
Sementara desa berkembang dari 554 desa di Sulut pada tahun 2016 berkembang menjadi 734 desa tahun 2018. Demikian juga dengan desa tertinggal di mana di tahun 2016 ada 852 desa tertinggal namun di tahun 2018 berkurang menjadi 640 desa.
“Jadi Sulut masih ada pekerjaan rumah untuk menuntaskan 66 desa sangat tertinggal,” kata dr Kartika.
Dia berharap melalui forum ini capaian dan permasalahan pembangunan mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat.
“Bersyukur diberikan kesempatan menyuarakan secara langsung kondisi, situasi, capaian pembangunan permasalahan dan tantangan dari wilayah perbatasan NKRI yang masih harus diselesaikan yang tentu saja membutuhkan komitmen dan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat,” tandasnya.
Turut hadir dalam rakor tersebut Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan Sonny Harry B. Harmadi, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan Strategis dan Khusus Kemenko PMK Wijanarko Setiawan, serta para undangan dari pejabat kementerian terkait. (JPc)
COMMENTS