HomeBeritaPemerintahan

Kandouw Sebut Toleransi di Sulut sebagai Role Model yang Harus Terus Dijaga

Kandouw Sebut Toleransi di Sulut sebagai Role Model yang Harus Terus Dijaga

MANADO, JP– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara Drs Steven OE Kandouw mengungkapkan, radikalisme dan fundamentalisme berpotensi di semua agama dan bukan hanya terjadi pada suatu agama.

“Karena itu potensi radikalisme dan fundamentalisme harus diantisipasi oleh segenap pihak. Jadi sangat bagus di Sulut ini memiliki Badan Kerjasama Antara Umat Beragama (BKSAUA),” ungkap Wagub Kandouw dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Toleransi Antar Umat Beragama yang digelar Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di Novotel, Kairagi Manado, Kamis (03/10/2019).

Dalam kegiatan yang bertemakan “Merawat Budaya Damai di Sulut Karena Torang Samua Ciptaan Tuhan” tersebut, Kandouw menegaskan, suatu kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Sulut karena merupakan role model daerah dengan toleransi terbaik di Indonesia.

Baca Juga  Tonny Parengkuan, Sosok Paripurna yang Terus Mengabdi

“Ini menjadi kebanggaan kita semua dan wajib kita jaga terus,” katanya.

Menurut Kandouw, setiap manusia dikaruniai Tuhan Given, untuk menunjukkan kasih sayang terhadap sesama manusia.

“Nah, di Sulut ini dengan pendekatan dari Pak Gubernur Olly Dondokambey dan saya mendampingi, tidak ada pengkotak -kotakan, tidak ada eksklusifisme, tidak negatif thinking, tidak saling mencurigai, sehingga tercipta suasana yang sangat harmonis di daerah ini,” tambah Wagub yang diketahui juga sangat loyal mengawal kebijakan Gubernur Olly Dondokambey.

Contoh nyata, lanjutnya, Andre Angouw yang merupakan satu-satunya legislator beragama Kong Hu Cu terpilih sebagai Ketua DPRD Provinsi Sulut. Atau di DPRD Kabupaten Bolmong Utara, Ketua Dewannya beragama Kristen di tengah mayoritas muslim.

Baca Juga  2021, Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia

“Hal-hal ini mungkin bisa diadopsi pendekatannya oleh daerah-daerah lain. Terimakasih atas perhatian dan kehadirannya di Sulawesi Utara,” tutup alumnus Universitas Indonesia ini.

Sementara itu, Karo Kesra Sulut, dr Kartika Devi Tanos MARS, menyampaikan kegiatan ini menghadirkan tokoh agama, organisasi dan perwakilan kabupaten/kota dan diharapkan budaya damai yang selama ini terjadi di Sulut, bisa terus terjaga dan terawat sesuai pedoman Torang Samua Ciptaan Tuhan.

Turut hadir dan sekaligus menjadi narasumber diantaranya Deputy Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof Dr Agus Sartono, Asdep Pendidikan Tinggi dan Pemanfaatan Iptek, Ir Asril MSi, Plt Asdep Pemberdayaan dan Kerukunan Umat Beragama, Dr Cecep K Anwar, Pastor Damianus Pongoh selaku Ketua Presidium BKSUA Sulut dan Kepala Badan Kesbangpol Sulut Drs MM Onibala. (JPc)

Baca Juga  Optimalisasi Perlindungan Kaum Marjinal, Pemprov Sulut Segera Bentuk Tim Khusus

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0