MANADO, JP- Kabar gembira bagi pemerintah dan masyarakat kota Bitung. Hal ini menyusul pernyataan Ketua Panitia Andre “Opa” Sumual yang menyebut pernyataan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya bahwa kegiatan lomba Sail di FPSL 2019 merupakan yang terbaik se-Indonesia.
“Puji Tuhan kata pak Manpar (Arief Yahya) Saol di FPSL Bitung terbaik se-Indonesia. Pak Menpar katakan dia sudah keliling menyaksikan Sail di sepuruh Indonesia dan di sini (FPSL Bitung,” ujar Opa, sapaan akrab Ketua Panitia kepada wartawan di acara Konferensi Pers yang berlangsung di gedung lantai 2 kawasan Satkamla Bitung, Kamis (10/10/2019) sore.
Tak hanya itu, lanjut Opa, menurut Menpar tahun 2020 nanti FPSL kembali masuk Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia.
“Dari ribuan festival yang dinilai 100 festival masuk CoE Wonderful Indonesia tahun 2020, salah satunya FPSL Bitung. Ini tentu luar biasa. Tentunya juga kita bersyukur kegoatan FPSL dihadiri langsung Menpar,” katanya.
Diakui Opa, pelaksanaan FPSL tahun ini berlangsung lancar dan sukses. “Walau kami akui masih ada kekurangan yang akan dievakuasi untuk perbaikan ke depan. Dan kami memohon maaf kepada masyarakat kota Bitung jika ada kekurangan dan kesalahan dan terima kasih atas peran aktifnya selama FPSL. Yang pasti tidak ada niat sedikitpun dari kami untuk mengecewakan masyarakat atau pihak manapun dalam iven ini,” tukasnya.
Senada dikemukakan Kabag Humas Pemkot Bitung Albert Sergius.
“Pelaksanaan FPSL 2019 berjalan lancar, aman dan sukses. Memang ada beberapa catatan yang jadi kekurangan dari iven ini dan itu semua akan menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan serupa tahun depan. Yang pasti Pemerintah kota Manado telah mempersembahkan yang terbaik untik masyarakat kota Bitung dan sudah mendapat apresiasi Pemerintah Pusat melalui Menpar. Terima kasih buat masyarakat dan kepada semua pihak yang sudah ambil bagian demi suksesnya FPSL dan mohon maaf jika ada kekurangan,” papar Abe, sapaan akrab Kabag Humas Bitung ini.
Sedangkan Satria Yanuar Akbar selaku Event Director FPSL 2019 mengaku iven kali ini menggunakan format baru dibandingkan dengan sebelumnya.
“Di FPSL kali ini ada format baru. Di mana saya yang dari luar berkolaborasi dengan yang di dalam teman-teman lokal. Ada 120 orang 73 relawan terlibat. Kami juga membawa tenaga ahli untuk berbagi ilmu dengan teman-teman di sini. Dan hasilnya sudah banyak yang antusias terlibat. Banyak juga yang ingin tahu dan ikut demi melibatkan diri dan mendapat ilmu kedepan. Siapa tahu kedepannya EO FPSL-nya dari teman-teman di sini (Biting, red),” tukasnya.
Diungkapkan Satria yang didampingi Marchel, data dari panitia penyelenggara, terdapat 60 stand kuliner, 22 stand eksplo, 32 stand komunitas dan kurang lebih 183 PKL telah memeriahkan festival ini.
Di mana stand kuliner perharinya menghasilkan Rp1-4 juta. Bahkan ada dua kafe yang sengaja menutup kafenya guna memeriahkan festival ini dan fokus berdagang disini. PKL dalam semalam berpenghasilan Rp300 ribu perhari, bahkan mereka berharap kegiatan ini digelar setiap malam.
“Ada seorang pedagang katakan kepada kami kalau tiap hari saya bisa datang seperti ini, jadi bisa dapat 300 ribu setiap harinya” ucap Satria mengutip pernyataan salah seorang penjual
Hal ini, jelasnya, secara ekonomi dan visi dari Pemerintah Kota Bitung mulai mencapai tujuan dari visi tersebut.
“Adanya impact ekonomi yang didapat dari festival pesona selat lembeh ini, kita membuat acara keramaian sehingga masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara ini, roda pergerakan ekonomi pun berjalan secara natural,,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS