FOTO: (Atas dari kiri ke kanan) Audy Karamoy, Perly Pandeiroot, Olga Singkoh dan Andre Sumual. (Bawah) Jusak Kereh, Susi Sigar, James Karinda dan Youla Lariwa.
MINAHASA, JP – Kemenangan Prabowo Subianto, putra kawanua di Kabupaten Minahasa saat Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 lalu dan di sisi lain Partai Gerindra berada di posisi runner up dengan meraih suara terbanyak di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024, menjadi kebangkitan bagi Partai Gerindra di Tanah Toar Lumimuut.
Belum lagi, raihan 8 kursi DPRD Minahasa pada Pileg 2024 lalu, membuat partai besutan Prabowo ini bisa mengusung sendiri calonnya di Pilkada Minahasa dan menargetkan akan memenangi Pilkada dan merebut top eksekutif Minahasa.
Semuanya itu membuat Partai Gerindra seperti gadis cantik yang disukai dan diperebutkan. Terbukti, ketika partai ini melakukan mekanisme penjaringan bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang akan diusung di Pilkada Minahasa, banyak figur yang mendaftarkan diri di partai berlambang kepala burung garuda ini. Hingga pendaftaran ditutup, tercatat ada 11 calon yang terdaftar di Partai Gerindra, baik sebagai cabup maupun cawabup. Mereka adalah Audy Karamoy, Perly Pandeiroot, Olga Singkoh, Andre Sumual, Susi Sigar, Oktaviany Karundeng, Youla Lariwa, Jusak Kereh, James Karinda, Ronny Lumowa dan Braien Waworuntu.
Usai mendaftar di Partai Gerindra, ke-11 figur ini pun langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat baik secara pribadi, tim dan pendukung masing-masing, maupun bersama kader partai.
Selanjutnya, dari 11 figur tersebut, DPC Partai Gerindra Kabupaten Minahasa kemudian melakukan pemilihan terhadap 10 nama kandidat dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang berlangsung di Tondano, Kamis (06/06/2024) lalu.
Pemilihan yang dilakukan oleh seluruh Ketua PAC ditambah dengan Organisasi Sayap, DPC dan DPD yang masing-masingnya satu suara ini, dimaksudkan untuk memilih 3 nama yang akan dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra melalui DPD Sulut. Dan hasilnya, Audy Karamoy terbanyak dengan 24 suara disusul Olga Singkoh 23 suara dan Andre Sumual 12 suara.
Sedangkan nama Perly Pandeiroot tidak masuk dalam daftar nama yang dipilih tersebut, mengingat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa, politisi milenial ini secara otomatis menjadi calon tunggal dari partai, di mana yang bersangkutan bisa ditetapkan sebagai calon bupati dan atau calon wakil bupati.
Yang menarik, Audy Karamoy dan Perly Pandeiroot sama-sama dipilih dan diinginkan seluruh ketua PAC Partai Gerindra se-Minahasa untuk diusung di Pilkada Minahasa tahun 2024 mendatang. Bahkan muncul wacana agar keduanya diduetkan menjadi cabup dan cawabup Minahasa karena menjadi kombinasi ideal yang bisa memenangi Pilkada nanti.
Sementara itu, sejumlah pengurus PAC, DPC dan kader Partai Gerindra Minahasa ketika dimintai tanggapan mengatakan keputusan siapa yang diusung di Pilkada Minahasa ada pada DPP. Namun demikian mereka berharap dua nama yang dipilih menjadi cabup dan cawabup Minahasa berasal dari hasil mekanisme partai, baik itu lewat pendaftaran, sosialisasi para calon kepada kader dan pengurus partai di Minahasa dan melalui pemilihan yang dilakukan di Rakercab.
“Dan kami percaya DPP Partai Gerindra akan menetapkan cabup dan cawabup yang akan diusung di Pilkada Minahasa berdasarkan hasil mekanisme partai, yang telah melakukan sosialisasi ke pengurus PAC, DPC dan Orsap serta terpilih dalam pemilihan yang berlangsung di Rakercab,” papar mereka.
Sementara itu, sumber terpercaya di Partai Gerindra menyebut bahwa ketiga nama hasil pemilihan tersebut yakni Audy Karamoy, Olga Singkoh dan Andre Sumual bersama Ketua DPC Perly Pandeiroot telah masuk ke DPP. Bahkan keempat nama tersebut tengah digodok DPP melalui survei baik internal partai maupun eksternal.
Pengamat Politik Terry Umboh mengatakan Partai Gerindra tak sulit dalam menentukan cabup dan cawabup yang akan diusung di Pilkada Minahasa.
“Saya melihat Partai Gerindra benar-benar siap menghadapi Pilkada Minahasa dan bahkan siap memenangi Pilkada karena telah melakukan mekanisme partai yakni melalui penjaringan calon, lalu calon diminta mensosialisaiskan diri ke kader dan pengurus dan dilanjutkan dengan pemilihan 3 besar nama yang dikirim ke DPP,” katanya.
Karena itu, Umboh meminta kepada Partai Gerindra dalam hal ini DPP untuk memilih dan mengusung cabup dan cawabup berdasarkan mekanisme partai yang sudah dilakukan tersebut, karena itu sangat menguntungkan partai.
“Karena untuk apa buat mekanisme partai kalau ujung-ujungnya mengusung calon di luar mekanisme partai. Itu akan merugikan partai sendiri. Apalagi Pilkada Minahasa menjadi target kemenangan Partai Gerindra karena juga merupakan kampung halaman Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih,” paparnya.
Umboh yakin Partai Gerindra sebagai partai besar dengan target memenangi Pilkada Minahasa pasti memilih nama-nama hasil mekanisme partai untuk menjadi cabup-cabup yang akan diusung. Apalagi, lanjutnya, dari nama-nama yang dikirim ke DPP ada yang merupakan figur-figur mumpuni dan terbaik untuk memenangi Pilkada Minahasa.
“Nama-nama seperti Pak Audy Karamoy, Pak Perly Pandeiroot dan beberapa nama lain yang sudah menjalani mekanisme partai dan sudah masuk ke DPP layak diusung Partai Gerindra menjadi cabup dan cawabup di Pilkada Minahasa. Peluang menang sangat besar,” paparnya.
Karena itu Umboh mengusulkan agar DPP Partai Gerindra segera saja memilih saja nama-nama yang sudah menjalani mekanisme partai tersebut.
“Usul saya DPP Partai Gerindra segera saja memilih saja nama-nama yang sudah menjalani mekanisme partai terlebih 4 nama yang sudah dikirim ke DPP agar kerja-kerja partai dan sosialisasi di masyarakat semakin masif sehingga memenangi Pilkada Minahasa,” tandas Umboh saraya menyebut dua nama yakni Audy Karamoy dan Perly Pandeiroot adalah figur terbaik untuk diusung Partai Gerindra dan jika diduetkan sebagai cabup dan cawabup diyakininya akan memenangi Pilkada Minahasa. (Simon)
COMMENTS