MANADO, JP- Sejumlah warga Malalayang Dua menggelar aksi demo di depan Kantor Walikota Manado, kawasan Tikala, Kamis (12/09/2019).
Dalam aksi ini, mereka menuntut penggantian Lurah Malalayang Dua berinisial ND alias Noldy yang dinilai melakukan perbuatan kurang menyenangkan.
“Aksi ini menuntut pemecatan atau penggantian Lurah Malalayang Dua,” kata Rivan Kalalo, selaku koordinator lapangan dalam orasinya.
Menurutnya, sikap tersebut buntut dari tindakan sang lurah yang menolak pemakaman jenazah Merry Kelatow di lokasi yang telah dibeli masyarakat di Kalasey. Warga beralasan lokasi pekuburan sebelumnya, samping SPBU sudah penuh sehingga tidak bisa dipaksakan membangun kubur baru lagi.
“Padahal keluarga sudah mempersiapkan lubang kubur dimaksud. Akhirnya penguburan jenazah dipindahkan secara buru-buru dan dipaksakan di pekuburan lama di samping SPBU, meskipun sangat tidak layak dan sangat memprihatinkan sehingga tidak bisa ditimbun,” kata Rivan.
Sementara itu, Wakil Walikota Manado Mor Bastian SE menyambut baik aspirasi masyatakat tersebut.
Menurut Mor, pada prinsipnya pemerintah sebagai pelayan masyarakat harus memberikan pelayan yang terbaik kepada publik.
“Seorang lurah harus menjunjung tinggi nilai etika dalam melayani masyarakat. Lurah tidak boleh kasar, lurah tidak boleh sombong, lurah harus menjadi pengayom masyarakat apalagi sampai lurah menyebarkan kebencian. Itu tidak boleh dan tindakan yang bertentangan dengan aturan pemerintah,” ujar Wawali Mor mewakili Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentit SH MSi DEA akan segera menindaklanjuti laporan warga saat ini.
Menurut Mor, dirinya akan menggelar rapat dengan Asisten Satu, Badan Kepegawaian Daerah dan Inspektorat untuk mencari data laporan tersebut.
“Jika terbukti, maka lurah akan dikenakan sanksi,” ujar Mor Bastian yang disambut aplaus dari para pendemo. (JPc)
COMMENTS