FOTO: Ketua DPD Partai Gerindra Sulut Yulius Selvanus (Kiri) bersama Audy Karamoy (Tengah) dan Perly Pandeiroot di acara partai.
MINAHASA, JP – Audy Karamoy merupakan calon bupati (cabup) Minahasa terkuat dari Partai Gerindra. Pasalnya, kader partai besutan Prabowo Subianto ini dinilai merupakan figur ideal untuk memimpin Minahasa dan memiliki dukungan basis massa yang besar di 8 kecamatan.
Politisi yang akrab dengan inisial AKmoy ini memiliki kemampuan yang paripurna untuk menjadi pemimpin Minahasa ke depan. Sosok dengan rekam jejak yang baik. Seorang pengusaha sukses yang tetap sederhana, tulus, rendah hati, jujur, peduli dan merakyat, juga mapan secara ekonomi dan mandiri, dengan jaringan investor yang luas untuk membangun Minahasa.
Kepemimpinannya sudah teruji dengan memimpin sejumlah organisasi pengusaha dan sejumlah cabang olahraga. Ia sudah selesai dengan urusannya dan keluarganya, sehingga diyakini akan total mengabdi untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dan Audy Karamoy juga merupakan seorang tokoh GMIM yang sangat aktif di banyak kegiatan organisasi terbesar di Minahasa dan Sulut ini, Ia juga pernah dan sedang memimpin organisasi Pria/Kaum Bapa (P/KB) di beberapa jemaat GMIM sebagai Koordinator P/KB jemaat. Begitu juga dengan istri tercinta Penatua Linda Masengi yang masih menjabat sebagai pelayan khusus Penatua Wanita/Kaum Ibu (W/KI) jemaat.
Seluruh hidupnya sudah dia baktikan untuk masyarakat, baik di tingkat Propinsi Sulawesi Utara maupun Kabupaten Minahasa lewat karya, jabatan organisasi dan usahanya jauh sebelum Pilkada. Meski hidupnya dan keluarganya sudah terpenuhi, namun Audy Karamoy tak ingin terus berada di zona nyaman sebagai pengusaha sukses dan terpanggil dari kedalaman hatinya disertai dukungan keluarga dan besarnya dorongan masyarakat luas kepadanya untuk maju di Pilkada Minahasa 2024 ini. Ia ingin membaktikan diri lagi demi memajukan kampung halamannya Minahasa, dalam sinergitas “satu garis” dengan pemerintah pusat yang nantinya dinahkodai putra berdarah Minahasa dan ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sang Presiden RI terpilih, yang baru akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Selain menjadi figur ideal, Audy Karamoy ternyata disebut-sebut menjadi calon bupati (cabup) terkuat dari semua figur yang mendaftar di Gerindra, bahkan di eksternal partai ketika tercipta “head to head” di Pilkada Minahasa.
Pasalnya, Audy Karamoy didukung basis massa yang besar di 8 kecamatan, yakni Kecamatan Tondano Barat, Tondano Timur, Tondano Selatan, Tondano Utara, Eris, Kombi, Lembean Timur dan Romboken dengan total 84.487 pemilih.
Audy Karamoy memiliki kedekatan dengan masyarakat pemilih di 8 kecamatan karena diikat dalam satu bahasa yakni bahasa Tondano. Selama ini Audy Karamoy sangat fasih berkomunikasi dengan masyarakat di 8 kecamatan ini mengunakan bahasa daerah. Dengan penggunaan bahasa daerah itu, Audy Karamoy menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat ketika dia datang, menyapa dan berdialog dengan masyarakat di 8 kecamatan tersebut. Didukung juga dengan sikapnya yang sederhana, low profile dan merakyat membuat Audy Karamoy benar-benar disukai dan didukung penuh masyarakat. Hal ini terlihat jelas ketika Audy Karamoy bersosialisasi di 8 kecamatan tersebut, masyarakat di 8 kecamatan ini begitu antusias menyambut kehadirannya, berdialog dengannya seakan tak ada jarak antara dia dan masyarakat.
Sikapnya yang suka merangkul pada siapa saja tanpa memandang perbedaan suku, agama, profesi, strata sosial, partai politik dan lain sebagainya. Terlebih ia menjadi satu-satunya cabup yang menerapkan politik kepedulian dan riang gembira sebagaimana diwujudkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 lalu. Tak heran jika Audy Karamoy sosok calon bupati yang sangat diterima publik.
Faktor lain adalah Audy Karamoy lahir dan tinggal menetap di Kecamatan Kombi, Eris dan Tondano Raya. Ayahnya berasal di Desa Lalumpe Kecamatan Kombi, seorang guru yang dikenal luas masyarakat karena pengabdiannya, sementara ibunya berasal dari Desa Ranomerut Kecamatan Eris. Ia juga menempuh pendidikan Taman Kanak di TK Nafiri Lalumpe Kecamatan Kombi, bersekolah dasar di SD GMIM Ranomerut Kecamatan Eris lalu SMP di Desa Tandengan Kecamatan Eris dan SMA di Manado. Di usia muda kemudian menikah dan sukses menjadi pengusaha dengan mendirikan usaha di Tondano, Ayah dari Claudya Karamoy, Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sulawesi Utara, Organisasi Sayap Partai Gerindra ini, selalu rendah hati dan terbuka bergaul dan hidup bermasyarakat sehingga kefigurannya begitu kuat melekat dengan masyarakat di 8 kecamatan tersebut. Ayah dari Claudya Karamoy, Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sulawesi Utara, Organisasi Sayap Partai Gerindra ini.
Audy Karamoy begitu peduli dengan kampung halamannya, menjadi sosok dermawan karena banyak membantu masyarakat yang kesulitan dan selalu menjadi donatur untuk pembangunan sejumlah gedung Gereja, membantu panitia banyak iven gereja dan desa di 8 kecamatan tersebut, tanpa proposal atau birokrasi yang berbelit-belit. Bahkan ia menjadi donatur tetap di sejumlah jemaat di 8 kecamatan tersebut. Semua kepeduliannya ini yang membuat masyarakat sangat menyukai Audy Karamoy dan siap mendukungnya di Pilkada Minahasa 2024 ini.
“Mayoritas masyarakat di 8 kecamatan tersebut tahu persis kalau Audy Karamoy sudah banyak berbuat bukan sekedar janji manis jelang Pilkada sehingga mereka sangat antusias mendukung dan siap memenangkannya di Pilkada Minahasa. Cuma karena beliau orangnya low profile jadi jarang diekspose,” ujar Welly Senduk, tokoh masyarakat Tondano Raya.
Tak cuma itu, Audy Karamoy rela menggelontorkan dana miliknya bernilai miliaran rupiah membangun usahanya yang berlokasi di Tondano jauh sebelum Pilkada, yakni Moy Residance Hotel, Moy Restaurant, Moy Convention Center dan Makarios Hot Poll and Cafe, tempat pemandian air panas yang paling digandrungi masyarakat dan wisatawan.
Dengan usahanya itu Audy Karamoy telah ikut menunjang kemajuan pariwisata di Minahasa dan ikut berkontribusi meningkatkan PAD di tanah Toar Lumimuut ini, sekaligus mengikis image publik tentang “Tondano Kota Mati”.
Dan khusus sebagai seorang Tuama Tondano, Audy Karamoy dirindukan mewakili masyarakat Tondano Raya, etnis Tolour untuk memimpin Minahasa seperti yang terjadi pada 11 tahun silam di kepemimpinan Stevanus Vreeke Runtu (SVR) dalam kepemimpinan 10 tahun. Sehingga dukungan warga Tondano Raya dan sekitarnya begitu kuat kepada Audy Karamoy. Keputusannya maju di Pilkada diyakini warga Tondano Raya sebagai sebuah langkah tepat untuk meneneruskan kepemimpinan Tuama Tondano SVR yang lalu.
Selain 8 kecamatan yang menjadi basis massa, Audy Karamoy juga memiliki dukungan dari masyarakat yang tersebar di kecamatan-kecamatan lain di Minahasa. Yang tak kalah menarik, dukungan basis massa di 8 kecamatan dan di kecamatan-kecamatan lainnya ternyata juga datang dari cukup banyak kader PDI Perjuangan.
MENANG BERSAMA GERINDRA
Dukungan basis massa Audy Karamoy di 8 kecamatan jika dipadukan dengan basis massa Partai Gerindra maka akan memenangi Pilkada Minahasa. Basis massa Partai Gerindra ada di 6 kecamatan beberapa faktor.
Pertama, figur Prabowo Subianto, yang berdarah Minahasa. Ibu dari Ketua Umum Partai Gerindra ini berasal dari Langowan sehingga dukungan dari 4 kecamatan di Langowan Raya dengan 37.349 diprediksi akan mengalir deras untuk calon yang diusung Gerindra. Pasalnya, keluarga besarnya tersebar luas di Langowan dan juga ada beberapa di Tondano Raya, termasuk relawan dan pendukungnya di pilpres lalu. Hal ini sudah dibuktikan pada Pilpres lalu di mana Prabowo menang telak di Langowan Raya bahkan juga di Minahasa.
Apalagi janji Prabowo untuk memajukan Langowan dan Minahasa sangat dirindukan masyarakat Langowan. Sosok lain adalah Hasyim Djoyohadikusumo, adik dari Prabowo yang juga sangat berpengaruh di Langowan dan di Minahasa. Bahkan kedua figur ini punya pengaruh juga di daerah-daerah di luar Langowan Raya seperti kecamatan Kawangkoan, Kawangkoan Barat, Kawangkoan Utara, Sonder, Tompaso, dan Tompaso Barat dengan total 50.389 pemilih serta di Kecamatan Tombulu, Pineleng, Mandolang, Tombariri dan Tombariri Timur karena keinginan yang kuat dari masyarakat untuk “ganti warna” di Pilkada Minahasa.
Dengan demikian diyakini efek Prabowo dan Hasyim akan membuat Gerindra bakal menang telak di Langowan Raya dan Minahasa.
Faktor kedua adalah Ketua DPD Partai Gerindra Yulius Selvanus yang punya pengaruh kuat di Kakas dan Kakas Barat. Jenderal bintang dua yang merupakan bakal Calon Gubernur Sulut ini berdarah Kakas di mana ibunya bermarga Komaling. Juga Opa dan Oma dari Yulius Selvanus berasal dari Kakas. Keluarga besar dari Yulius Selvanus ini juga tersebar luas tidak hanya di Kakas dan Kakas Barat tapi juga di Minahasa.
Ketiga adalah mesin Partai Gerindra. Pengurus dan kader partai besutan Prabowo ini tersebar di seluruh Minahasa hingga ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan se-Minahasa. Mesin partai ini terus bergerak mendatangi warga. Ini didukung relawan yang mulai terbentuk mendukung calon yang diusung Partai Gerindra.
Dan figur keempat adalah bakal calon wakil bupati Minahasa dari kalangan milenial dan Gen Z. Dukungan kaum milenial dan Gen Z di Pilkada Minahasa begitu kuat. Apalagi presentasi pemilih terbesar di Pilkada Minahasa adalah kaum Milenial dan Gen Z. Dan kans Partai Gerindra mengusung calon wakil bupati Minahasa dari kalangan Milenial dan Gen Z tersebut terbuka lebar dengan majunya Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa Perly Pandeiroot dan juga artis berdarah Minahasa Ferro Walandouw.
So, dari dukungan basis massa sebagaimana diuraikan di atas maka jika Audy Karamoy yang diusung jadi cabup Minahasa maka Gerindra memiliki dukungan basis massa di 14 kecamatan yang terdiri dari dukungan basis massa Audy Karamoy di 8 kecamatan, dukungan basis massa Gerindra di 6 kecamatan sehingga totalnya menjadi 14 kecamatan plus mesin partai Gerindra dan relawan Prabowo dan Audy Karamoy serta menempatkan figur milenial mendampingi Audy Karamoy sebagai calon wakil bupati. Dengan demikian maka Gerindra akan memenuhi target memenangkan Pilkada Minahasa dan merebut top eksekutif Minahasa. (Simon)
COMMENTS