MANADO, JP — Dalam rangka mendukung transisi energi G20, PT Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) terus berupaya mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon.
Terbukti, PLN Suluttenggo menargetkan akan membangun Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan kapasitas pembangkit 123 MVA sampai 2024.
“Hal ini merupakan bentuk upaya PLN untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G20 di Indonesia,” ujar General Manager (GM) PT. PLN Suluttenggo Leo Basuki, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (13/02/2022).
Leo mengatakan, pembangunan pembangkit EBT sekitar 123 MVA ini akan berada di Sulut, Sulteng, dan Gorontalo. PLN terus melakukan pembangunan pembangkit EBT untuk mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 mendatang.
“PLN menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit EBT initerdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin, hingga sampah,’ katanya.
Sebelumnya Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan, secara nasional menargetkan pembangkit EBT dengan total kapasitas 648 megawatt (MW) bakal beroperasi pada 2022. Pada tahun ini akan ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) yang beroperasi sebesar 108 MW dan tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 53 MW.
Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) bakal bertambah 154 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 287 MW. Sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 2 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebesar 43 MW. (JPc)
COMMENTS