HomeBeritaBerita Utama

Ekspor Sulut Tembus 46 Negara

Ekspor Sulut Tembus 46 Negara

BITUNG, JP- Kegiatan ekspor komoditas pertanian di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019 sangat menggembirakan. Tercatat ekspor komoditas pertanian di Bumi Nyiur Melambai ini mencapai 46 negara.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil, di sela-sela acara pelepasan 6 komoditas pertanian dari Sulut ke mancanegara di Pelabuhan Bitung, Jumat (20/9/2019).

“Ekspor komoditas pertanian disertifikasi karantina melalui lima wilayah kerjanya yaitu Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pelabuan Manado, Bitung, Tahuna dan Malongguane. Pada tahun 2019 sampai dengan bulan September tercatat sebanyak 477 ribu ton dengan tujuan ke 46 negara,” ujarnya.

Menurut Jamil, ekspor tersebut mencakup 30 jenis komoditas yang nilainya mencapai Rp1 triliun.

Baca Juga  Lewat Co-Firing, 40 PLTU PLN Grup Mampu Turunkan Emisi Hingga 429 Ribu Ton CO2

“Angka tersebut jauh dibandingkan tahun 2018 yang hanya sebanyak Rp106,7 miliar. Ini artinya pencapaian ekspor komoditas pertanian dari Sulawesi Utara naik drastis. Hal tersebut dikarenakan berbagai kemudahan layanan perkarantinaan dan sistem jemput bola melalui layanan pemeriksaan di tempat pemilik,” jelasnya.

Dikatakan Jamil, pihaknya terus membangun, memperbaiki dan mempertahankan 3K yakni kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

“Kami juga mengajak kepada para pelaku industri agar membagi hasil keuntungannya sebagian untuk petani agar petani juga bisa meningkatkan kualitas hasilnya,” katanya.

Lanjut Jamil, sesuai arahan Presiden Jokowi, program peningkatan investasi di bidang pertanian terus didorong peningkatannya. Di mana pada tanggal 18 September 2019, Kementan mengundang 172 calon investor, khususnya di bidang fumigasi, kemasan kayu, rumah walet dan pemrosesan sarang walet agar menambah investasinya.

Baca Juga  Tebar Berkah Ramadhan, PLN Suluttenggo bersama YBM PLN Salurkan Bantuan

“Semua hambatan kita dorong bersama, selesaikan bareng-bareng ini kepentingan nasional. Laporkan ya kalau ada kendalanya apa. Kita memberikan kemudahan dalam berbagai bidang untuk meningkatkan inveatasi dan ekspor di bidang tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Junaidi menjelaskan, setidaknya ada lima kebijakan yang saat ini sedang dijalankan.

Diantaranya, sebut Junaidi, proses layanan yang melalui Online Single Submission (OSS), layanan informasi peta komodutas pertanian ekapor (iMace), inovasi health and phytosanitary certificate (e-Cert), layanan in line inspection dan program pelatihan bagi calon eksportir milenial melalui Agro Gemilang.

Baca Juga  Tolak Usulan Anggota DPR RI, Mawikere: BNN Masih Dibutuhkan di Indonesia

“Tahun lalu hanya sekitar Rp106,7 miliar, sedangkan sampai bulan ini sudah mencapai sekitar Rp1 triliun,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Jamil dan Junaidi melepas ekspor komoditas asal Sulut sebanyak 6.947 ton atau senilai Rp19,4 miliar yang terdiri dari komoditas tempurung kelapa, fully, kopra expeller, cengkeh dan nutmeg (biji pala, red).

Ekspor tersebut dikirim ke 13 negara mitra dagang diantaranya seperti Rusia, Jerman, UK, Australia, Hongkong, India, New Zealand, China dan Belanda.

Usai dari Pelabuhan Bitung, Ali Jamil dan rombongan bertolak ke di PT Royal Coconut (Poleko) di Kelurahan Saroinsong I Kecamatan Airmadidi. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0