HomeBeritaBerita Utama

Harlah Pancasila dan Hari Jadi JPc: Spirit Baru Dalam Badai Di Usia Lansia dan Balita

Harlah Pancasila dan Hari Jadi JPc: Spirit Baru Dalam Badai Di Usia Lansia dan Balita

HARI ini, tanggal 1 Juni 2020, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Lahir (Harla) Pancasila.

Terkenang 75 tahun silam, kala Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia Soekarno menyampaikan gagasannya secara lisan tentang dasar negara Indonesia merdeka, dengan menawarkan lima sila yakni:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Gagasan ini diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI, karena dianggap paling pas dijadikan rumusan dasar negara Indonesia.

Lalu Pancasila mengalami perkembangan hingga menghasilkan naskah Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan disepakati menjadi rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan bunyi sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan seiring berjalannya waktu, tanggal 1 Juni 2016 Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung. Di mana dalam keputusan ini, Jokowi menetapkan tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila dan juga dijadikan sebagai hari libur nasional.

Dan sepanjang hari ini, ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila pun terus menghiasi media sosial. Pelbagai harapan di moment bersejarah ini pun terucap. Namun satu hal yang tak terbantahkan, usia 75 tahun saat ini menggambarkan Pancasila dengan nilai-nilai luhur yang selama ini dihayati bangsa Indonesia, kini telah berusia lanjut.

Namun di usia lanjut Pancasila saat ini, ujian pun datang. Badai pandemi Covid-19 menyerang seluruh sendi kehidupan bangsa Indonesia sehingga melahirkan kekuatiran bahkan ketakutan. Tapi di sini komitmen rakyat Indonesia akan nilai-nilai Pancasila diuji.

Baca Juga  Pdt Hanny: Tembak Mati Kami Dulu Baru Gereja Dibongkar!

Akankah hantaman badai virus corona ini tak menggoyakan iman percaya kita pada kemahakuasaan Tuhan (Sila Pertama)? Masih adakan rasa kemanusiaan kita untuk menolong sesama yang terpapar dan terdampak virus corona (Sila Kedua)? Mungkinkah kita tetap bersatu dan bersama dalam keberagaman memberantas pandemi ini (Sila Ketiga)? Akankah semangat gotong royong kita melawan corona tetap terpelihara (Sila Keempat)? Dan masih adakah rasa keadilan sosial bagi warga yang terpapar dan terdampak Covid-19 (Sila Kelima)?

Fakta menunjukan nilai-nilai Pancasila ini tetap tumbuh, malah tambah subur meski di tengah pandemi Covid-19. Doa memohon kemahakuasaan Tuhan mengakhiri pandemik ini tak pernah henti diucapkan semua umat beragama. Tak pernah henti bantuan alat kesehatan dan alat pelindung diri serta bantaun sembako disalurkan hingga menjadi relawan bagi jenazah Covid-19 meski tak jarang korban nyawa berjatuhan. Di mana-mana banyak kelompok bersatu padu berdoa, bersosialisasi hingga mengupayakan bantuan. Semangat gotorng royong dan sinergitas terbangun dengan baik meski pengaruh Pilkada Serentak di tengah pandemi membuat semangat ini kendur. Dan bantuan yang berkeadilan pun terlihat, meski tak dipungkiri nada-nada kekecewaan tak pernah sepi dari setiap kebijakan dan penyalurkan bantuan.

Namun di tengah pandemik ini, muncul spirit baru bernama “New Normal”. Sebuah kesadaran baru masyarakat melawan virus corona dengan menjalani tatanan hidup baru lewat penerapan protokol kesehatan yang ketat berupa membiasakan diri rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker saat keluar rumah.

Spirit baru inilah yang membangkitkan rasa optimisme bersama tepat di usia lanjut Pancasila bahwa Indonesia akan terbebas dari pandemi Covid-19 ini.

Di momen hari bersejarah ini, rasa syukur pun dipanjatkan kru Jejakpublik.com (JPc) kepada Tuhan. Karena media online yang berada dalam naungan PT Rachel Media Net ini mampu melewati setahun masa “uji coba”. Terbukti, media yang lahir pada 1 Juni 2019 silam ini mampu bertahan di tengah himpitan banyak media

Baca Juga  Presiden Jokowi Buka World Hydropower Congress 2023 di Bali

Sebagai situs portal berita online yang berkantor di kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara ini, Jejakpublik.com hadir di tengah persaingan media informasi yang semakin kompleks di Provinsi Sulut pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Mengusung tagline “Suluh Kebaikan”,
Jejakpublik.com terus berkarya menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita yang independen, aktual dan terpercaya untuk pembaca, serta sebagai upaya memenuhi kebutuhan generasi milenial sekaligus menjadi corong melalui konten bermanfaat. Media yang memiliki legalitas Kementerian Hukum dan HAM RI ini pun menyediakan sarana untuk membangun brand image maupun tempat promosi.

Dengan dukungan kru redaksi dan managemen berkualitas, Jejakpublik.com tampil menjadi wahana pemberitaan yang mendidik, menghibur, kritis dan inspiratif dengan memperhatikan kaidah dan kode etik jurnalistik.

Sebagai jembatan informasi, selama setahun ini Jejakpublik.com telah menjangkau berbagai kalangan dan masyarakat pada umumnya, baik lokal, nasional maupun dunia internasional. Media ini juga memiliki ragam rubrik yang mengungkap berbagai informasi peristiwa lainnya dari daerah Sulawesi Utara serta nasional dan bahkan internasional, ditunjang konsistensi tim redaksi yang terus berupaya mengemas sebuah berita yang menarik dan akurat berdasarkan fakta serta berimbang dalam penyajian.

Singkat kata, dalam setahun ini Jejakpublik.com, hadir dan memberi warna baru dalam cakrawala industri media daring.

Bahkan meski masih “balita”, namun Jejakpublik.com mampu eksis dan bersaing. Berangkat dari seratusan pembaca, media ini telah mendapat tempat di hati ribuan pembaca. Lonjakan jumlah pembaca pun sangat signifikan di setiap bulannya. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, di mana dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini, grafik pembaca jejakpublik.com telah melampaui 100 ribu pembaca setiap bulannya.

Baca Juga  Fakultas Hukum Unsrat Rebut Piala Presiden di Batam, Flora Kalalo: Puji Tuhan!

Fakta ini pun melahirkan rasa optimisme bagi kru Jejakpublik.com memasuki tahun kedua. Meski tak dirayakan mengingat pandemi saat ini, telah tumbuh spirit baru di kru media ini. Mulai dari menjaga eksistensi media lewat sajian berita yang berkualitas plus peningkatan kualitas dan kapasitas kru dan tampilan, serta pengembangan kantor-kantor perwakilan di provinsi-provinsi lain.

Akhirnya…
Kami menyadari hasil maksimal ini tak hanya kerja keras seluruh kru, tapi juga perhatian dan dukungan dari para pembaca dan terlebih berkat kemahakuasaan dan campur tangan Tuhan. Karena itu untaian puji syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada pembaca tak henti kami sampaikan kepada semua.

Kami tentu tak berpuas diri apalagi masih dalam usia belia. Masih ada kekurangan dan keterbatasan dalam pemberitaan. Karena itu, ucapan Selamat Hari Ulang Tahun dari para pembaca menjadi “cemeti” bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik.

Perhatian dan dukungan bahkan kritikan yang konstruktif dari pembaca sangat-sangat kami harapkan dan tentunya campur tangan Tuhan menjadi andalan kami. Agar spirit baru di usia “balita” ini tetap terjaga, dengan dibaluti komitmen menjadikan Jejakpublik.com sebagai reverensi pemberitaan yang independen, aktual dan terpercaya bagi pembaca serta menempatkan media ini sebagai “Suluh Kebaikan”, sebagaimana inspirasi dari dasar negara kita Pancasila yang telah 75 tahun menjadi “Suluh Kebaikan” bagi seluruh rakyat Indonesia dan akan terus berlanjut meski di usia lanjut. Selamat Hari Lahir Pancasila

# Kami Jurnalis
# Kami Pancasila

(Simon Sili Gesimaking, SS / Pemred JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0