MANADO, JP- Apresiasi yang tinggi layak diberikan kepada Anggota DPRD kota Manado Jurani Rurubua SST. Pasalnya, untuk kedua kalinya politisi muda yang dikenal dengan inisial JUARA (Jurani Rurubua, red) ini kembali mendapat piagam penghargaan dari Forum Pemantau Parlemen (FPP) tahun 2020, yang berlangsung di Roof Cafe Hotel Formosa, Bahu Manado, Selasa (28/09/2021).
Lebih hebat lagi, anggota Komisi 3 DPRD kota Manado ini menjadi satu-satunya legislator dari ratusan wakil rakyat di Sulawesi Utara (Sulut) yang dua kali berturut turut (2019 dan 2020) menerima piagam penghargaan sebagai yang terbaik dari ratusan legislator di Bumi Nyiur Melambai ini.

Anggota DPRD kota Manado Jurani Rurubua SST., saat menerima piagam penghargaan dari Ketua Forum Pemantau Parlemen Alexander Mellese di Roof Cafe Hotel Formosa, Bahu Manado.
Hal ini dibenarkan Ketua FPP Alexander Mellese saat didampingi Sekretaris FPP Jelly Wensy Siwy, di sela-sela diskusi dan penyerahan piagam penghargaan tersebut.
“FPP dua kali memberikan penghargaan kepada legislator terbaik di Sulut dan ibu Jurani Rurubua sudah 2 kali menerima piagam penghargaan sebagai yang terbaik yakni tahun 2019 dan tahun 2020 yang baru digelar tahun ini karena pandemi Covid-19. Bahkan tahun 2019 ibu Jurani satu-satunya legislator yang menerima piagam penghargaan FPP dan kali ini sebanyak 5 orang legislator terbaik dan ibu Jurani satu-satunya legislator perempuan,” ujarnya.
Menurut Alex, sapaan akrab jurnalis senior Sulut ini, pemberian piagam tersebut didasari penilaian FPP bahwa legislator cantik ini telah bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya dan karyanya sebagai wakil rakyat yang telah berdampak positif bagi konstituen dan masyarakat.
“Semoga ini bisa memotivasi legislator lainnya di Sulut untuk menjadi yang terbaik,” tandasnya.
Kesuksesan Jurani yang juga adalah Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kota Manado ini semakin lengkap karena Ketua DPW PSI Sulut Melky Jackin Pangemanan (MJP) yang adalah Anggota DPRD Provinsi Sulut juga menerima piagam yang sama. Apalagi keduanya adalah kader PSI di Sulut yang berhasil duduk menjadi Anggota DPRD.

Jurani Rurubua foto bersama Ketua DPW PSI Sulut yang juga Anggota DPRD Sulut Melky Jackin Pangemanan usai menerima penghargaan dari FPP.
Tak heran bila kemudian Jurani dan Melky mendapat apresiasi dari banyak kalangan termasuk dari 2 akademisi Unsrat Ferry Liando dan Mahyudin Damis, serta Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka, yang tampil menjadi pembicara dalam diskusi sebelum dilakukan penyerahan piagam penghargaan tersebut.
Atas penghargaan FPP,:Jurani yang dijuluki ‘Singa Betina’ oleh rekannya di DPRD Manado Lucky Datau ini, menyatakan rasa terima kasih kepada FPP.
“Bagi saya piagam penghargaan ini sebuah motivasi tapi juga tantangan dan bahkan bumerang. Kami harus buktikan ke publik bahwa kami layak mendapatkan piagam penghargaan ini,” ujarnya.
Namun menurut legislator yang dikenal ‘pembae’ karena kepeduliannya yang tinggi baik dalam memperjuangkan aspirasi warga dan rajin turun ke lapangan (turlap) di semua dapil maupun memberi respon cepat terhadap penderitaan warga lewat penyaluran bantuan terlebih di tengah panfemi Covid-19 dengan menggunakan gajinya ini, apa yang menjadi penilaian FPP sudah menjadi tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Melaksanakan tupoksi DPRD adalah tugas kami tanpa harus diberi penghargaan karena kami digaji oleh rakyat. Memperjuangkan dana di APBD juga sudah merupakan keharusan sebagai legislator. Tapi menyumbangkan gaji untuk membantu watga yang menderita terutama saat pandemi Cobid-9, itu baru hebat. Bekerja tidak hanya hari Senin sampai Jumat tapi juga hari Sabtu dan Minggu serta hari libur itu baru dibilang hebat. Memperjuangkan aspirasi di luar dapil itu baru hebat,” bebernya.

Jurani Rurubua dan Melky Pangemanan saat berlangsung diskusi sebelum penyerahan piagam penghargaan.
Menurut Jurani menjadi wakil rakyat itu enak karena dapat gaji besar, sementara banyak orang yang kerjanya lebih dari legislator tapi gajinya kecil
“Karena itu meski dua kali mendapat piagam ini namun sebagai wakil rakyat saya siap diktitik. Kalau saya tidak bekerja untuk kepentingan rakyat ke depan jangan lagi memberikan piagam penghargaan kepada saya,” pintanya.
Yang mengejut, sebelum 2 kali mendapat piagam ini, Jurani ternyata pernah 5 kali mengajukan permohonan pengunduran diri dari Anggota DPRD Manado.
“Jujur waktu awal-awal menjadi anggota DPRD Manado saya sempat minta mundur (dari jabatan Anggota DPRD, red) kepada ketua partai karena apa yang saya lihat di lembaga DPRD saya saat di dalam saya merasa tidak sesuai hati nurani saya Saya sudah berbuat untuk rakyat tapi kemudian saya dibuli. Bahkan saya sampai lima kali minta mundur. Tapi kemudian berkat dukungan banyak pihak saya batal mundur dan terus berbuat untuk rakyat,” paparnya.
Politisi yang juga menjabat Wasekjen DPP Laskar Manguni Indonesia (LMI), ormas adat terbesar di Indonesia ini bersyukur selain dirinya juga Ketua DPW PSI Sulut Melky Jackin Pangemanan mendapat piagam penghargaan ini.
“Anggota DPRD di Sulut yang dari PSI cuma saya dan ketua saya Bro Melky (Pangemanan). Ini memotivasi kami dan partai kami untuk terus berbuat untuk rakyat. Saya dan ketua Melky sebelumnya juga masuk 5 besar Anggota DPRD PSI se-Indonesia yang konsisten melaporkan kinerjanya ke publik dan menyumbang gajinya untuk rakyat,” tandas Jurani.

Para penerima piagam penghargaan dari FPP: (Dari kiri) Melky Pangemanan, Lucky Datau, Jurani Rurubua, Sarhan Antili dan Velma Sumee, istri dari Djekmon Amisi.
Diketahui, selain Jurani dan Melky FPP juga menyerahkan piagam penghargaan kepada 3 legislator lain masing-masing Anggota DPRD Manado Lucky Datau dari PAN, Anggota DPRD Minahasa Utara Sarhan Antili dari PKB dan Anggota DPRD Talaud Djekmon Amisi dari Partai Berkarya. Khusus nama terakhir Djekmon Amisi diwakili oleh istri tercinta Velma Sumee. Proficiat!(JPc)
COMMENTS