FOTO: Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Mulyatno ,SH.,MM., bersama Wakapolda, para Pejabat Utama Bhayangkari beserta tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas Adat, mahasiswa, wartawan dan lainnya (Humas Polda Sulut)
MANADO, JP – Suasana Megamall Manado yang berlokasi di Kawasan Megamas, Jalan Piere Tendean, Boulevard, Kelurahan Wenang Selatan, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mendadak heboh, Rabu (31/08/2022).
Para pengunjung yang sedang asyik berbelanja di pusat perbelanjaan tersebut terkejut dengan kehadiran Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Mulyatno ,SH.,M0M., bersama Wakapolda, para Pejabat Utama Bhayangkari beserta tokoh agama (Toga), tokoh masyarakat (Tomas), organisasi masyarakat (Ormas) Adat, mahasiswa, wartawan dan lainnya yang datang di lokasi itu sambil membawa beberapa baliho
Setibanya di Malll, Kapolda, Toga, Tomas, Ormas Adat, mahasiswa dan wartawan ini langsung menuju Lantai R1 dan masuk ke dalam Bioskop 21 yang ada di mall tersebut.
Rupanya kunjungan langka ini tidak berkaitan dengan penanganan sebuah kasus melainkan digelarnya acara nonton bareng (nobar) film berjudul Sayap-sayap Patah oleh Polda Sulut.
Pasalnya, film ini mengisahkan upaya Polri dalam penanganan aksi terorisme. Di mana dalam film tersebut ada bagian utama yang mengisahkan tentang insiden kerusuhan di sel blok kasus terorisme Rutan Mako Brimob Kelapa Dua pada 2018 silam, hingga menyebabkan gugurnya beberapa anggota Polri.
Kepada wartawan usai nobar, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno SH., MM., mengatakan bahwa film Sayap-sayap Patah menggambarkan tanggung jawab Polri dalam menegakan hukum dan memberikan perlindungan rasa aman bagi masyarakat.
“Dan hal menjadi tugas Polri membasmi kejahatan terutama Teroris yang mengganggu kedaulatan Negara Republik Indonesia,” tegasnya.
Menurut Kapolda, perjuangan Kepolisian secara umum dan kepolisian itu terdiri berbagai penugasan seperti Brimob, Densus 88 dan membasmi gerakan separatis dan pengamanan lainnya. Selain itu, lanjutnya, tugas kepolisian sangatlah berat dan dari segi resikonya sangat berat.
“Inilah tugas Kepolisian dan masyarakat bisa melihat kehidupan yang sebenarnya dari Kepolisian. Jangan juga di lihat dari sisi jeleknya saja tapi ada sisi baiknya demi kepentingan masyarakat ,” ujarnya.
Karena itu Kapolda mengajak masyarakat untuk melihat bersama-sama perjuangan kehidupan kepolisian secara umum melalui film Sayap-sayap Patah ini.
Sementara itu Ketua Umum Ormas Adat terbesar di Indonesia Laskar Manguni Indonesia (LMI) Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw STh memberikan apresiasi kepada pihak Polri dalam hal ini Polda Sulut. Menurutnya, film ini sangat positif dan luar biasa.
“Film ini menggambarkan bahwa, kehidupan polisi selain dia tugas, juga ada kehidupan sosial,” katanya.
Pdt Hanny menyebut bahwa film Sayap-sayap Patah ini layak ditonton masyarakat
“Ini bagus ditonton oleh masyarakat supaya tahu bahwa ada polisi-polisi yang baik, yang berkorban demi negara sampai mengorbankan nyawa dan keluarga,” ungkap Pdt Hanny.
Senada disampaikan Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gafur. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sulut yang telah memberikan kesempatan bagi elemen masyarakat, salah satunya tokoh agama untuk menyaksikan bersama-sama film ini.
“Film ini mengisahkan tragedi yang sangat-sangat mengharukan. Tentunya kita sebagai warga negara untuk dijadikan pelajaran, betapa bahayanya terorisme. Oleh karena itu, terorisme harus kita hilangkan di muka bumi ini terutama di Indonesia. Sehingga bangsa Indonesia akan hidup aman dan damai,” ujarnya.
Abdul Gafur juga mengapresiasi upaya-upaya Polri dalam memberantas terorisme.
“Terima kasih kepada Polri yang sudah bisa sedikit demi sedikit memerangi terorisme. Kita sangat berterimakasih, itu adalah kejadian nyata yang di-filmkan, tentunya kita sebagai umat beragama mengambil suatu pelajaran yang sangat berharga di dalam kita mendukung kegiatan yang dilakukan pihak kepolisian dalam memerangi terorisme,” tandasnya.(JPc)
COMMENTS