HomeNasional

7 Skenario Pilpres Versi Poltracking, Ini Para Kandidatnya

7 Skenario Pilpres Versi Poltracking, Ini Para Kandidatnya

FOTO: Para kandidat Capres dan Cawapres berdasarkab lembaga survei Poltracking Indonesia: (Atas ke bawah) Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo,; Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Puan Maharani, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil dan Sandiaga Salahudin Uno.

JAKARTA, JP – Lembaga survei Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) jelang Pilpres 2024. Poltracking menjabarkan potensi skenario Pilpres 2024 dengan berbagai poros serta capres-cawapresnya.
Berdasarkan keterangan tertulis Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR, Rabu (31/8/2022), survei Poltracking digelar secara nasional pada 1-7 Agustus 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Total 1.220 responden dilibatkan dalam survei yang memiliki margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Klaster survei ini diklaim menjangkau 34 provinsi se-Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.

Berikut skenario Pilpres 2024 versi Poltracking:

Skenario 1: 4 Poros

Skenario pertama memprediksi munculnya 4 poros yakni terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Golkar (14,78%/85 kursi), PAN (7,65%/44 kursi), dan PPP (3,3%/19 kursi) dengan total 25,73% atau 148 kursi DPR RI. Poros kedua terdiri dari Gerindra (13,57%/78 kursi) dan PKB (10,09%/58 kursi) yang tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan total 23,66% atau 136 kursi DPR RI.

Poros ketiga yang berpotensi terbentuk yakni NasDem (10,26%/59 kursi), Demokrat (9,39%/54 kursi), dan PKS (8,7%/50 kursi) dengan total 28,3% atau 163 kursi DPR. Poros keempat adalah PDIP (22,26%/128 kursi), yang mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden tanpa berkoalisi dengan partai mana pun karena telah memenuhi syarat pencalonan berdasarkan jumlah kursi yang diperoleh.

Pada skenario pertama, poros 1 berpotensi mengusung kandidat capres Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto. Adapun cawapres poros pertama dari kalangan parpol adalah Airlangga Hartarto dan Sandiaga Salahudin Uno. Kemudian, kandidat cawapres klaster non parpol, survei merekam ada Erick Thohir dan Ridwan Kamil.

Dalam poros dua, koalisi KIR berpotensi mendorong kandidat capres Prabowo Subianto berpasangan dengan Muhaimin Iskandar yang memiliki tiket dari partai politik. Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa juga masuk skenario sebagai kandidat cawapres nonparpol.

Di poros tiga, koalisi NasDem, Demokrat, PKS memiliki potensi mendorong Anies Baswedan sebagai kandidat capres dan berpotensi berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dari klaster parpol. Sementara dari klaster nonparpol, Anies berpotensi berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir.

Baca Juga  Hadiri Perayaan Natal Nasional, Adrie Kamasi Pertegas Komitmen Menangkan Partai Golkar di Pemilu Minahasa 2024

Skenario 2: 3 Poros Model A

Pada analisis 3 poros, survei merekam tendensi pasangan calon presiden-wakil presiden membentuk beberapa model koalisi. Pertama, model A terdapat tiga poros. Poros satu, Koalisi Indonesia Bersatu akan berhadapan dengan dua poros lainnya yakni PDI Perjuangan (22,26%/128 kursi), yang bergabung dengan Gerindra dan PKB yang total memiliki 45,92%/264 kursi serta poros NasDem, Demokrat, dan PKS dengan total kursi 163 kursi DPR atau
28,35%.

Poros satu dengan dukungan KIB, Ganjar Pranowo berpotensi didorong sebagai kandidat capres dan diproyeksikan berpasangan dengan Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno sebagai kandidat cawapres dari klaster partai serta Erick Thohir dan Ridwan Kamil sebagai kandidat cawapres dari klaster nonparpol. Sedangkan poros tiga dengan komposisi NasDem-Demokrat-PKS akan tetap dengan Anies Baswedan sebagai kandidat capres yang berpotensi dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat cawapres klaster parpol atau dipasangkan dengan Khofifah sebagai kandidat cawapres dari klaster non parpol.

Skenario 3: 3 Poros Model B

Pada model B, PDIP bergabung ke KIB. Kedekatan PDIP bersama tiga parpol KIB memberi kemungkinan terbentuknya satu perahu koalisi dengan total suara 47,99%/176 kursi DPR. Koalisi poros 1 diprediksi berhadapan dengan koalisi KIR dan NasDem-Demokrat-PKS.

Jika PDIP dan KIB bersatu, akan ada nama-nama utama yang berpeluang muncul dicalonkan seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto yang bisa mengisi posisi capres ataupun cawapres. Kekuatan parlemen dan mesin politik PDIP dan KIB merupakan kekuatan terbesar yang bisa dibentuk dalam simulasi 3 poros karena mencatat lebih 47,99% kursi parlemen dikuasai.

Dua koalisi penantang dari jumlah kekuatan kursi parlemen cukup jauh dibanding koalisi PDIP bersama KIB. Poros 2 koalisi, yaitu KIR, berpotensi kuat mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat capres. Sedangkan posisi cawapres ada potensial yakni mendorong Muhaimin Iskandar sebagai pemilik tiket partai dari koalisi KIB, kemudian Erick Thohir dan Khofifah sebagai kandidat cawapres dari kalangan nonparpol.

Pada poros tiga, koalisi NasDem, Demokrat, PKS berpotensi mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres dan kemungkinan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat cawapres pemilik tiket partai politik dan bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir sebagai kandidat cawapres dari kalangan nonparpol.

Skenario 4: 3 Poros Model C

Pada skenario empat, 3 poros model C, PDIP dan NasDem (32,52%/187 kursi DPR) membentuk koalisi bersama karena dalam dua pilpres terakhir selalu dalam satu koalisi dan para elite partai politik sudah menjalin komunikasi. Koalisi ini akan berhadapan dengan KIB ditambah Demokrat (35,52%/202 kursi DPR), dan berhadapan dengan KIR plus PKS (32,26%/186 kursi DPR).

Baca Juga  Mendaftar di Nasdem, VAP Prioritas Tingkatkan Kesejahteraan

Pada poros satu (PDIP dan NasDem) terbuka kemungkinan mengusung kandidat capres Puan Maharani atau Anies Baswedan. Koalisi ini memiliki opsi kandidat cawapres Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai perwakilan partai politik, atau mendorong Anies Baswedan dari klaster non parpol.

Koalisi KIB plus Demokrat berpotensi akan mendorong Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres dan berpotensi dipasangkan dengan Airlangga Hartarto atau Sandiaga Uno dari klaster partai politik. Opsi lainnya Ganjar Pranowo berpotensi dipasangkan dengan Erick Thohir atau Ridwan Kamil dari kalangan non parpol.

Kemudian, poros 3 (KIR plus PKS) berpotensi mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat capres yang berpotensi dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar sebagai representasi partai politik atau dengan opsi Erick Thohir atau Khofifah sebagai kandidat cawapres dari non parpol

Skenario 5: 2 Poros Model A

Pada skenario lima, survei merekam kekuatan calon presiden-calon wakil presiden pada skenario 2 poros. Model A, PDIP, NasDem, dan KIB membentuk satu poros yang berlandaskan kedekatan politik karena sama-sama berada di dalam pemerintahan dan memiliki kedekatan juga secara elite. Koalisi ini akan berhadapan dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri Gerindra-PKB ditambah dua parpol di luar pemerintahan Demokrat dan PKS.

Pada poros satu (PDIP dan NasDem) terbuka kemungkinan mengusung kandidat capres Puan Maharani atau Anies Baswedan. Koalisi ini memiliki opsi kandidat cawapres Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai perwakilan partai politik, atau mendorong Anies Baswedan dari klaster non parpol.

Koalisi KIB plus Demokrat berpotensi akan mendorong Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres dan berpotensi dipasangkan dengan Airlangga Hartarto atau Sandiaga Uno dari klaster partai politik. Opsi lainnya Ganjar Pranowo berpotensi dipasangkan dengan Erick Thohir atau Ridwan Kamil dari kalangan non parpol.

Kemudian, poros 3 (KIR plus PKS) berpotensi mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat capres yang berpotensi dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar sebagai representasi partai politik atau dengan opsi Erick Thohir atau Khofifah sebagai kandidat cawapres dari non parpol.

Skenario 5: 2 Poros Model A

Pada skenario lima, survei merekam kekuatan calon presiden-calon wakil presiden pada skenario 2 poros. Model A, PDIP, NasDem, dan KIB membentuk satu poros yang berlandaskan kedekatan politik karena sama-sama berada di dalam pemerintahan dan memiliki kedekatan juga secara elite. Koalisi ini akan berhadapan dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri Gerindra-PKB ditambah dua parpol di luar pemerintahan Demokrat dan PKS.

Baca Juga  163 Kabupaten/Kota Boleh Buka Sekolah Tatap Muka, Di Sulut Cuma Talaud Dan Bolsel

Pada poros 1, koalisi PDIP, NasDem plus KIB memungkinkan mengusung kandidat capres Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan. Duo ini diutak-atik bisa berpasangan dengan tokoh dari klaster parpol seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani atau Anies Baswedan dan Erick Thohir sebagai kandidat cawapres dari kalangan nonparpol.

Koalisi kedua, dengan komposisi KIR plus Demokrat dan PKS, dari tendensi hari ini hanya Prabowo Subianto yang paling dominan untuk dimajukan sebagai kandidat cawapres. Sedangkan untuk wakil berpeluang beberapa nama. Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa hingga Anies Baswedan berpeluang meraih tiket cawapres.

Skenario 6: 2 Poros Model B

Pada skenario enam model B, terbentuk koalisi seluruh partai politik di dalam pemerintahan (PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PAN, PPP dengan total 71,65%/412 kursi DPR) berhadapan dengan partai politik di luar pemerintahan (Demokrat, PKS) ditambah NasDem dengan total 28,38%/163 kursi DPR. Pasalnya, NasDem termasuk partai politik di dalam pemerintahan yang intens menjalin komunikasi dengan partai politik di luar pemerintahan.

Koalisi poros 1, memungkinkan mengusung kandidat capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto dan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani dari kalangan parpol, atau Erick Thohir dari kalangan non parpol. Kemudian, poros 2, memiliki tendensi kuat mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres dan dipasangkan dengan opsi Agus Harimurti Yudhoyono dari kalangan parpol atau Khofifah Indar Parawansa dari klaster non parpol.

Skenario 7: 2 Poros Model C

Ketiga model C, skenario koalisi yang dibentuk oleh PDIP bersama Gerindra-PKB (KIR). Berhadapan dengan koalisi Golkar, PAN, dan PPP (KIB) ditambah Demokrat-PKS. Para poros 1, koalisi PDIP, Gerindra, PKB dengan total 45,92%/264 kursi DPR berpotensi mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat capres dan berpasangan dengan Puan Maharani sebagai kandidat cawapres.

Pada poros 2, koalisi KIB plus NasDem, Demokrat, PKS dengan total 54,08%/311 kursi DPR berpeluang mengusung Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan sebagai kandidat capres. Kemudian berpeluang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Sandiaga Uno dari klaster parpol atau Erick Thohir, Anies Baswedan, Ridwan Kamil sebagai kandidat cawapres.

Segala kemungkinan dalam politik masih mungkin terjadi, tetapi tendensi politik yang berkembang belakangan mengarah pada kemungkinan 7 skenario di atas. Meski tidak menampik bahwa mungkin akan ada dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang dapat mengubah peta politik elektoral Pilpres 2024.

(Disadur dari detiknews.com)

COMMENTS

WORDPRESS: 1
  • comment-avatar
    Kelly Winchester 2 tahun ago

    PLEASE FoRWARD THiS EMAiL T0 S0ME0NE iN Y0UR C0MPANY WH0 iS ALLoWED To MAKE IMPORTANT DECiSioNS!

    We have hacked your website https://jejakpublik.com and extracted y0ur databases.

    How did this happen?

    0ur team has found a vulnerability within y0ur site that we were able to expl0it. After finding the vulnerability we were able t0 get y0ur database credentials and extract y0ur entire database and m0ve the information to an offsh0re server.

    What does this mean?

    We will systematically go thr0ugh a series 0f steps of t0tally damaging your reputation. First y0ur database will be leaked 0r sold to the highest bidder which they will use with whatever their intenti0ns are. Next if there are e-mails found they will be e-mailed that their inf0rmation has been sold 0r leaked and y0ur site https://jejakpublik.com was at fault thusly damaging your reputation and having angry cust0mers/associates with whatever angry cust0mers/associates d0. Lastly any links that y0u have indexed in the search engines will be de-indexed based off of blackhat techniques that we used in the past t0 de-index our targets.

    H0w d0 i st0p this?

    We are willing t0 refrain from destr0ying your site’s reputation for a small fee. The current fee is $3000 in bitcoins (.16 BTC).

    Please send the bitcoin to the foll0wing Bitcoin address (Make sure to copy and paste):

    3HjWQUSHWZK5H2hqMuinaQse7TNC3z4cSX

    once you have paid we will automatically get informed that it was your payment. Please note that y0u have t0 make payment within 5 days after receiving this e-mail 0r the database leak, e-mails dispatched, and de-index of y0ur site WiLL start!

    How do i get Bitcoins?

    Y0u can easily buy bitcoins via several websites or even offline from a Bitcoin-ATM.

    What if i d0n’t pay?

    if y0u decide not to pay, we will start the attack at the indicated date and uph0ld it until you d0, there’s n0 c0unter measure t0 this, you will 0nly end up wasting more money trying t0 find a soluti0n. We will completely destr0y your reputati0n amongst google and your cust0mers.

    This is n0t a h0ax, d0 not reply t0 this email, d0n’t try to reas0n or negotiate, we will n0t read any replies. 0nce y0u have paid we will st0p what we were doing and y0u will never hear from us again!

    Please n0te that Bitcoin is anonym0us and no 0ne will find 0ut that you have complied.

DISQUS: 0