MANADO, JP– Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado menjadi Cluster dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang terus meningkat.
Kondisi ini disikapi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado, yang juga Walikota Manado, DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA (GSVL).
Ia telah menginstruksikan langkah-langkah antisipatif sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang terus bertambah.
Di mana melalui PD Pasar Manado, protokol kesehatan ketat mulai diberlakukan di Pasar Pinasungkulan dengan menerapkan opsi rekayasa.
Sebagaimana dikatakan Walikota GSVL, opsi tersebut adalah pedagang di dalam pasar diterapkan dengan memperhatikan jarak antar pedagang.
Di mana sekira 1000 pedagang sudah dibagikan nomor urut, nantinya pedagang akang dipindahkan dari hanggar di dalam pasar ke jalan, sesuai maping/pemetaan yang sudah dilakukan petugas PD Pasar.
“Akan diberlakukan sistem ganjil genap bagi pedagang yang secara bergantian berjualan sesuai nomor urut, guna maksimalnya penerapan sosial distancing,” ujarnya.
Menurut Walikota, pedagang yang terkena rekayasa akan dibebaskan dari retribusi.
“Sebagai kompensasi, Pemkot akan mensubsidi PD Pasar perihal retribusi yang hilang,” katanya.
Selain itu, lanjut Walikota, tiap hari dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pasar.
“Penjual dan petugas dari PD Pasar dilakukan rapid test. Jika ada yang ditemukan reaktif maka tidak diijinkan
jualan,” jelasnya.
Ditambahkan Walikota, di pintu masuk
pasar ditempatkan Pos pemeriksaan suhu dan penggunaan masker dengan petugas terdiri dari unsur Kesehatan, Pol. PP, BPBD. Polisi, TNl dan PD Pasar.
“Kendaraan roda 2 dan 4 tidak diijinkan
masuk ke dalam pasar. Jam operasional
pasar jam 06.00 – 19.00,” tandas Walikota seraya menambahkan rekayasa ini akan
dilanjutkan di Pasar Bersehati dan Pasar Tuminting. (JPc)
COMMENTS