MANADO, JP- Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) masih 3 tahun lagi, namun figur-figur yang akan maju di pesta demokrasi lima tahunan ini terus bermunculan.
Dalam kajian jejakpublik.com, Pilpres 2024 nanti berpotensi 4 pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden.
Pertama, PDI Perjuangan. Meski belakangan ini partai berlambang banteng moncong putih ini dikaitkan dengan Partai Gerindra untuk mengusung duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo-Subianto sebagai Capres dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Cawapres, namun sangat tidak masuk akal jika kemudian sebagai partai berkuasa dan pemenang Pemilu 2019, PDIP mau jadi “papan 2” alias Cawapres. Sehimgga duet dan koalisi tersebut diprediksi sulit terwujud.
PDIP justru diprediksi bakal maju sendiri tanpa koalisi dengan parpol lain mengusung kader sendiri yakni duet Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Capres dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Cawapres atau sebaliknya duet Ganjar – Puan. Atau bukan tidak mungkin PDIP nantinya mengusung duet Capres Puan Maharani dan Cawapres Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagaimana usulan kader PDIP Effendi Simbolon, walau banyak pihak meragukan akan terwujudnya duet ini.
Kedua, Partai Gerindra dan PKB. Kans kedua partai ini berkoalisi terbuka lebar untuk mengusung Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Muhaimin Iskandar yang adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Komunikasi politik pimpinan kedua partai ini kian intens dan berpeluang membentuk duet militer – sipil.
Ketiga, Partai Golkar, NasDem dan PPP. Komunikasi pemgurus DPP dan DPD dari ketiga partai ini sangat hidup. Apalagi silaturahmi ketua umum dari ketiga parpol ini sudah dan terus dilakukan. Belum lagi Ketua Umum Partai Nasiional Demokrat (NasDem) Surya Paloh merupakan mantan kader Partai Golkar. Akan tetapi, meski koalisi Golkar – NasDem sudah memenuhi syarat mengajukan paslon di Pilpres, namun tentu mereka ingin menambah koalisi parpol lain yang berbasis agama. Dan pilihannya kemungkinan besar ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Lalu siapa yang akan diusung dari koalisi ketiga parpol ini? Tentu peluang Capres ada di Partai Golkar sebagai pemilik suara terbanyak di Pemilu 2019 yang sudah menegaskan akan mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai Capres. Pendamping Airlangga masih tergantung pada hasil Konvensi Capres Partai NasDem yang mrmbuka ruang putra-putri bangsa di luar Ketua Umum Parpol pada tahun 2023 mendatang.
Nah, sejumlah nama mengemuka diantaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil;, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Erick Tohir dan Anies Baswedan. Bahkan secara terang-terangan PPP berniat mengajukan Khofifah menjadi Cawapresnya Airlangga. Namun masih bisa terbuka peluang duet Airlangga – Ganjar jika Ganjar mengikuti dan kemudian memenangi Konvensi Capres Partai NasDem.
Keempat, Partai Demokrat, PKS dan PAN
Ketiga partai ini diprediksi bakal berkoalisi. Partai Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan Anies Baswedan membentuk duet militer – sipil yakni Capres Anies Baswedan – Cawapres Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau sebaliknya duet sipil – militer Capres AHY dan Cawapres Anies Baswedan. Namun bisa juga muncul duet Capres AHY – Cawapres Soetrisno Bachir yang disebut-sebut akan dimajukan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagaimana yang sudah disebutkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (JPc)
COMMENTS