MANADO, JP- Rumah Sakit Mata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang berlokasi di Kota Manado resmi beroperasi melayani masyarakat, khususnya pasien mata.
Hal ini menyusul telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, Kamis (03/06/2021). Turut hadir Sekprov Sulut Edwin Silangen, Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang, serta Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Joune Ganda serta Kevin Lotulung, Kepala RS Mata Provinsi Sulut dr Vonny Dumingan, Ketua PERDAMI Sulut dr Dyana Watania serta pejabat teras Pemprov Sulut.
Dalam sambutannya, Olly mengajak masyarakat untuk datang dan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan di rumah sakit ini.
“Meski baru soft opening sudah bisa dimanfaatkan, kalau mata payah datang periksa di sini, ada BPJS gratis,” ajaknya.
Pada kesempatan ini, Olly juga meninjau fasilitas yang ada, bahkan langsung mencoba fasilitas pemeriksaan mata.
Meski sudah beroperasi, Olly mengatakan masih akan menambah fasilitasnya di tahun ini. Karena itu, Olly menegaskan akan menambah anggaran Rp15 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) guna menambah infrastruktur yang diperlukan.
“Karena target kami adalah pendidikan kesehatan. Baik periode pertama dan kedua, kalau tidak sehat, ekonomi mati,” ujarnya.
Sementara Kepala RS Mata Provinsi Sulut dr Vonny Dumingan mengapresiasi komitmen Olly Dondokambey dalam bidang kesehatan.
“Sangat mengapresiasi pak Gubernur Olly Dondokambey yang sangat berkomitmen membangun infrastruktur kesehatan di Sulawesi Utara. Ini menjadi kebanggaan warga Sulut,” tandas Dumingan.
Diketahui, untuk membangun rumah sakit Mata ini, Pemprov Sulut mendapat kucuran dana pinjaman Rp100 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), satu di antara BUMN.
Proyek dengan anggaran Rp 93 miliar ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya. Rumah sakit ini memiliki beberapa fasilitas atau layanan yang akan didapatkan pasien seperti, ruang inap, poliklinik, mushola, ruang bermain anak dan taman yang terdapat di lantai 2. Juga fasilitas pendukung lainnya di rumah sakit tersebut yakni, Instalasi Gawat Darurat (IGD), laboratorium, farmasi, apotik, ruang cuci, dan pemulasaran jenazah.
Rumah Sakit ini berdiri di atas tanah seluas 1.200 meter persegi yang dikelola langsung oleh Pemprov Sulut. Gedung itu terbagi atas basement pada lapis 1 dan 2, lantai 1 hingga 4 pada lapis 3 sampai 6, dan atap pada lapis ketujuh. Dibangun dengan menggunakan metode teknologi Building Information Modeling (BIM) sebagai salah satu standar pembangunan sehingga dapat memberikan keamanan serta kenyamanan saat digunakan. (JPc)
COMMENTS