BITUNG, JP- Persit Kartika Chandra Kirana Cabang Dim 1310 Koorcab Reem 131 PD XIII/Merdeka, menggelar sosialisasi bahaya sampah plastik bagi diri sendiri dan lingkungan serta cara memanfaatkan sampah anorganik atau sampah plastik kepada ibu-ibu PKK Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, pada rangkaian gelaran TMMD ke-105 TA 2019 Kodim 1310/Bitung, Minggu (04/08/2019).
Sosialisasi ini disampaikan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LXII Dim 1310 Ny Novi Kusnandar Hidayat, didampingi Ny Gusnawan M. Kawa dan Ny Samai Bakarang.
“Kegiatan sosialisasi ini untuk menindaklanjuti program pemerintah Kota Bitung mengurangi limbah plastik serta bahaya sampah plastik bagi diri sendiri dan lingkungan kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Ny Novi mengungkapkan, banyak jenis makanan dan minuman menggunakan plastik sebagai pembungkus kemasannya.
“Karena selain fungsinya yang praktis dan desain kemasan yang menarik, menjadikan plastik banyak di gemari oleh masyarakat. Padahal banyak sekali bahaya yang di timbulkan dari plastik ini,” paparnya.
Disebutkan Ny Novi, setiap hari orang ketergantungan terhadap plastik semakin tinggi, namun bahaya yang timbulkannya kurang disadari oleh masyarakat.
“Penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari tidak perlu di khawatirkan jika kita tau cara penggunannya,” katanya.
Ia menjelaskan, plastik yang aman untuk dipakai pada suhu tertentu dan minyak/lemak untuk kemasan makanan adalah plastik yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Namun tidak semua produk kemasan plastik memenuhi standar SNI. Maka dari itu kita harus lebih teliti untuk memasukan makanan atau minuman panas ke dalam plastik,” jelasnya.
Menurut Ny Novi, bahaya yang ditimbulkan plastik bagi kesehatan tubuh seperti Kanker, menganggu sistem saraf, pembekakan hati, gangguan reproduksi, radang paru-paru, dan lain-lain.
“Selain menganggu kesehatan tubuh ternyata plastik juga menggangu ekosistem lingkungan, antara lain, mengakibatkan banjir, menurunkan kesuburan tanah, menjerat hewan, meracuni makhluk hidup, pencemaraan air, polusi udara dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Menurut Ny Novi, cara yang paling banyak dipakai masyarakat untuk membuang sampah adalah dengan cara di bakar. Namun proses pembakaran ini akan membuat atmosfer terkontaminasi, karena ketika sampah plastik dibakar, bahan kimia yang menjadi racun akan menyebar ke udara yang menyebabkan polusi udara.
“Hingga saat ini, Indonesia masih menghadapi persoalan besar dalam mengelola sampah. Volume sampah yang dihasilkan semakin banyak, dan sebagian besar terdiri dari sampah yang tidak mudah terurai seperti plastik,” tukasnya.
Lanjut Ny Novi, salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan melakukan upaya daur ulang sampah, sehingga diharapkan volume sampah plastik bisa berkurang.
“Sampah didefinisikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan, yang dihasilkan dari suatu proses. Meskipun merupakan material sisa, tidak berarti semua sampah harus langsung dibuang. Membuang sampah tanpa pengelolaan yang baik justru akan merusak lingkungan,” tegasnya.
Dikatakan Ny Novi, untuk mengurangi beban lingkungan, sampah bisa diolah menjadi berbagai benda yang bermanfaat seperti kerajinan dari botol bekas.
“Contoh kerajinan berbahan sampah plastik adalah tas, dompet, dan tikar yang dibuat dari bungkus atau botol plastik bekas kemasan deterjen, pewangi pakaian, sampoh, dan sebagainya,” paparnya.
Ny Novi berharap semoga sosialisasi ini bermanfaat bagi ibu-ibu khususnya yang ada di Kelurahan Duasudara ini.
“Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita terhadap pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya dapat menghindarkan diri kita dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh penggunaan berbagai bahan plastik,” tandasnya.
Ketua TP PKK Kelurahan Duasudara Ny. Lucky Runtuwene mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Persit yang sudah hadir memberikan sosialisasi bahaya sampah plastik serta cara memanfaatkan sampah anorganik atau sampah plastik.
“Semoga dengan kegiatan ini masyarakat Kelurahan Duasudara dan sekitarnya lebih bijak dalam menggunakan plastik,” harapnya. (JPc)
COMMENTS