Foto: Jajaran PPK se-Talaud saat rapat koordinasi dengan KPU Talaud, di Cafe Lacasa Melonguane, Kamis (27/06) siang.
MELONGUANE, JP – Jekmon Amisi dan Jetty Pulu satu-satunya pasangan calon perseorangan yang terdaftar dalam proses Pilkada Talaud 27 November mendatang. Saat ini, jajaran KPU Talaud tengah melakukan verifikasi faktual (Verfak) kesatu terhadap 73.344 daftar dukungan yang dimasukan Jekmon Amisi dan Jetty Pulu dan akan berakhir pada 4 Juli nanti.
Menghadapi proses akhir; penginputan hasil Verfak ke dalam aplikasi Silon, terpantau jajaran PPK serta operator Silon dari 19 kecamatan se-Talaud melakukan rapat koordinasi bersama KPU Talaud. Ada juga Bawaslu Talaud, yang diwakili oleh Koordiv P3S Glendy Dalope.

Komisioner KPU Talaud, Ahmad Faisal Tahir.
“Jadi dalam kegiatan ini, kami akan menyamakan persepsi; pemahaman tentang status akhir. Dimana, status akhir di lembar kerja itu ada dua, yaitu memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat,” kata Komisioner KPU Ahmad Faisal Tahir.
“Kami juga menghadirkan Bawaslu. Kami ingin menyamakan persepsi dan mendengar hasil pengawasan Bawaslu terhadap verifikasi faktual ini,” tambah Faisal kepada wartawan di sela kegiatan di Cafe Lacasa Melonguane, Senin (27/06) siang.
Faisal menjelaskan, penyamaan persepsi sebelum penginputan hasil Verfak ke dalam aplikasi Silon ini penting dilakukan. Pasalnya, ada banyak temuan di lapangan yang berpotensi bisa membingungkan jajaran PPS dan PPK saat pengisian status akhir dukungan di lembar kerja Verfak yang nantinya diinput ke dalam Silon.
Temuan-temuan di lapangan tersebut seperti, salah pemahaman dari masyarakat bahwa daftar dukungan ini berasal dari KPU. Padahal, daftar dukungan ini adalah dukungan yang dimasukkan oleh pasangan calon perseorangan.
“Masalah inilah yang akan kami selesaikan pada giat kali ini. Supaya teman-teman PPK bisa menjelaskan kepada masyarakat bahwa dukungan calon perseorangan ini adalah dukungan yang dimasukkan oleh tim LO pasangan calon, bukan dari KPU,” kata Faisal.
“Kami hanya bertugas mengklarifikasi, karena mereka tercatat sebagai pendukung. Kami ingin mengklarifikasi apakah mereka betul-betul mendukung atau tidak. Karena ini sebagai syarat calon perseorang untuk lolos masuk dalam pendaftaran calon pada tanggal 27 Agustus nanti,” tegas tambahnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan, ada beberapa kategori yang bisa membuat dukungan tidak memenuhi syarat (TMS). Pertama, alamat atau nama dalam daftar dukungan tidak sesuai dengan dokumen riil.
“Menurut pedoman teknis, alamat atau nama tidak sesuai KTP, maka orang tersebut bisa dikategorikan tidak memenuhi syarat (TMS),” kata Faisal.
Kedua, orang yang di-Verfak termasuk dalam kategori memiliki pekerjaan yang dilarang atau tidak boleh masuk dalam daftar dukungan. Misalnya ASN, Polri, perangkat desa, kepala desa, Badan Permusyawartan Desa.
“Jika kami menemukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, maka pada saat input ke dalam Silon, meskipun orang tersebut mendukung, kami akan cantumkan tidak memenuhi syarat. Karena itu pekerjaan yang dilarang oleh undang-undang,” tegasnya.
Sementara ditanya soal kemajuan proses Verfak di lapangan, Faisal mengatakan telah mencapai 80 persen.
“Sampai saat ini sudah delapan puluh persen (yang di-Verfak),” singkat Faisal.
Diketahui, kegiatan ini dibuka dan ditutup oleh Komisioner KPU Budirman, dan turut dihadiri Komisioner KPU Hilda Jein Palandung, Kasub Tekpar Humas KPU Isnaeni Rahayu dan staf. (Rey Atapunang)
COMMENTS