MINAHASA, JP- Pengamat Politik Sulawesi Utara Stafanus Sampe Ph.D mengatakan bahwa seluruh kader Partai Golkar Minahasa harus mulai intens mensosialisaiskan Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa Adrie Kamasi SH., MH., Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir. Airlangga Hartarto.
“Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan Presiden masih 3 tahun lagi. Namun kader Partai Golkar Minahasa sudah harus bergerak turun ke masyarakat mensosialisasikan ketiga pemimpin mereka masing-masing bapak Adrie Kamasi, ibu CEP dan bapak Airlangga mulai dari sekarang,” ujarnya.
Hal ini dikatakan Sampe merujuk pada rekomendasi yang dibacakan di setiap Musyawarah Kecamatan (Muscam) Partai Golkar Minahasa.
“Kan yang saya baca di media massa setiap Muscam Partai Golkar di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa, dibacakan rekomendasi yang isinya seluruh kader Partai Golkar Minahasa mendukung kepemimpinan bapak Adrie Kamasi, ibu CEP dan bapak Airlangga Hartarto serta pencalonan mereka masing-masing sebagai Calon Bupati Minahasa, Calon Gubernur Sulut dan Calon Presiden RI,” jelasnya.
Alasan lain, lanjut Sampe, Partai Golkar saat ini tidak berkuasa baik itu sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut maupun Bupati dan Wakil Bupati Minahasa
“Dulu Partai Golkar pernah berjaya sebagai penguasa di Minahasa, Sulut dan Indonesia. Jadi kalau mau rebut kembali kekuasaan ya mau tidak mau sudah harus mulai bergerak dari sekarang mensosialisasikan pemimpin mereka agar bisa meraih kemenangan di iven politik nanti. Jangan tunggu di ‘injuri time’ jelang Pilkada dan Pilpres baru bergerak,” tukasnya.
Sampe juga menegaskan bahwa pergerakan kader Partai Golkar Minahasa harus lebih solid dan intens dibanding partai penguasa.
“Seluruh kader Partai Golkar Minahasa harus rela berkorban dan all out untuk membesarkan partai. Kalau tidak jangan berharap untuk bisa meraih kemenangan. Harus belajar dari pengalaman Pilkada dan Pilpres sebelumnya” tandasnya.
Menurutnya, konsolidasi partai harus dilakukan secara signifikan di 3 tingkatan kader yakni kader di eksekutif (kepala daerah), kader di legislatif (Fraksi Partai Golkar DPRD Minahasa) dan kader secara struktural (Pengurus Partai Golkar di semua tingkatan).
“Karena Partai Golkar Minahasa tidak memiliki kader di eksekutif maka pergerakan kader partai dalam mensosialisasikan pemimpin mereka yang maju di Pilkada dan Pilpres termasuk Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun upaya membesarkan partai harus jauh lebih intens,” tukasnya.
Secara khusus, Sampe menyentil peran dari kader Partai Golkar Minahasa di legislatif.
“Khusus mereka yang kini duduk sebagai anggota DPRD Minahasa dituntut lebih intens bergerak. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini kepedulian para kader Partai Golkar harus lebih besar. Karena di satu sisi mereka menjadi wakil rakyat tersebut karena memakai Partai Golkar sebagai kendaraan politik mereka dan di sisi lain mereka didukung dengan fasilitas dan finansial yang memadai. Jangan sampai justru kader struktural yang lebih intens ketimbang mereka,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS