KAIRO, JP– Luar biasa upaya dan terobosan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulut yang diketuai Jemmy Tumimomor ST., MT.
Meski di tengah pandemi Covid-19, ekspor pertanian terus bergeliat, termasuk ekspor komoditas unggulan asal Provinsi Sulut, di mana daerah ini merupakan salah satu sentra penghasil rempah-rempah terbesar di kawasan timur Indonesia, khususnya biji pala.
Di mana KADIN Sulut mengeksport 15 Ton biji pala ke Mesir. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama ekspor produk pala antara KADIN Sulawesi Utara dengan PT Al Tawfik & Al Karam Import & Export secara virtual, Rabu (25/11/2020).
Irman Adi Purwanto Moefthi, Atase Perdagangan KBRI Kairo dalam sambutannya pada acara penandatanganan tersebut, menyatakan bahwa kesepakatan ekspor komoditas pala ini menjadi inisiasi awal bagi masuknya produk-produk unggulan Sulut yang perlu terus digali, dijaga dan ditingkatkan serta berkelanjutan meskipun tengah menghadapi pandemi, karena biji pala di Mesir menjadi kebutuhan primer.
“KBRI Cairo mengharapkan Sulawesi Utara dapat lebih banyak lagi mengekspor produk komoditas pertanian tidak hanya biji pala, peluang produk lainnya masih terbuka untuk pasar Mesir,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua KADIN Sulut Jemmy Tunimomor ST., MT., mewakili pihak eksportir, Mr Amir Karam El Sabour, CEO Al Tawfik & Al Karam for Import & Export Mesir selaku importir Mesir, Chairil Burhan, Kepala FTA Center Makassar serta disaksikan oleh Gideon Lengkutoy, Ketua Petani Biji Pala Pulau Talaud dan sekitarnya, dan Slamet Arifin, KADIN Pusat Divisi Timur Tengah dan Syamsu Alam dan R. Amir Syarifuddin dari unsur KBRI Cairo.
Tunimomor menyampaikan terima kasih atas fasilitasi ekspor yang diupayakan oleh KBRI Cairo dan berharap peluang ekspor komoditas lainnya dapat diperluas.
“Kami bersyukur dengan bantuan dan pendampingan KBRI Cairo akhirnya terjalin kerjasama ekspor antara KADIN SULUT dengan Al Tawfik wa Al Karam selaku importir, trial order 1 (satu) kontainer biji pala 15 ton senilai USD 112,500,” kata Tumimomor.
Sementara itu, Kepala FTA Centre Makassar Chairil Burhan berharap agar kerjasama dapat berulang dan produk Sulut meningkat ekspornya ke Mesir.
“Apa yang dikerjakan saat ini dapat bernilai ibadah bila dikerjakan secara amanah,” harap Burhan.
Sedangkan Mr. Amir Karam menyambut baik kerjasama ini. “Kiranya kerja sama ini dapat berlanjut secara terus menerus agar Al Tawfik & Al Karam dapat memenuhi permintaan pasar Mesir dan negara sekitarnya,” tandas Amir.
Berdasarkan data statistik BPS, kinerja ekspor komoditas rempah-rempah ke Mesir pada periode Januari-Agustus mencapai USD 2,9 juta atau senilai Rp. 41 miliar dengan volume 730 ton dengan kenaikan 58,28 persen, dibanding dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD 1,83 juta dengan volume 703 ton.
Indonesia meraih peringkat ke-10 sebagai negara eksportir rempah-rempah ke Mesir dari Dunia, dengan menguasai pangsa pasar 3,94 persen, sedangkan peringkat pertama diduduki oleh Aljazair dan Maroko pada posisi urutan kedua. (WST/JPc)
COMMENTS