JAKARTA, JP- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 575 caleg anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 dalam sidang pleno di gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2019).
Dari jumlah ini terdapat tiga Anggota DPR terpilih yang paling muda berusia 23 tahun. Salah satunya adalah caleg Partai Nasdem Dapil Sulawesi Utara (Sulut) Hillary Brigitta Lasut (HBL). Saat Pemilu serentak 2019 lalu, HBL berhasil meraih 70.345 suara.
Lalu apa tanggapan Hillary? “Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena semua yang dicapai cuma karena Kasih Karunia dan perkenanan Tuhan,” ujar putri calon Bupati Talaud terpilih Elly Engelbert Lasut (E2L) periode 2019-2024 ini.
Perempuan yang lahir di Manado pada 22 Mei 1996 ini mengatakan, keberhasilannya karena campur tangan Tuhan.
“Tidak mungkin masyarakat tergerak memilih saya (karena saya maju tanpa money politik) tanpa campur tangan Tuhan,” katanya.
Hillary menegaskan menjadi wakil rakyat di Senayan merupakan tanggung jawab besar.
“Saya bertanggung jawab dihadapan seluruh rakyat Indonesia, Sulut dan terlebih khusus pada 70.345 masyarakat Sulut yang memberikan suaranya untuk saya. Saya tidak sabar untuk menunjukan bahwa mereka tidak salah memilih saya,” ungkapnya.
Penyandang gelar S1 jurusan hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini mengaku terinspirasi dari sang ayah (E2L), yang pernah menjabat Bupati Talaud 2004-2009. Ia mengaku sejak kecil sudah familiar dengan kegiatan politik sang ayah ketika melihat ayahnya dicintai masyarakat turun ke lapangan.
Diceritakan peraih gelar S2 jurusan hukum di Amerika Serikat ini, saat maju sebagai Caleg DPR RI ada dua anggapan masyarakat Sulut terhadap dirinya. Di satu sisi ada yang meyakini dirinya bisa menghadirkan perubahan yang lebih baik, tapi di sisi lain ada juga yang meragukannya karena terbilang sangat muda usia. Namun bagi Hillary anggapan kedua itu adalah tantangan baginya untuk membuktikan bahwa dia bisa.
Hillary yang sedang tengah menjalankan studi S3 hukum di UPH ini menaruh perhatian terhadap proses legislasi di Indonesia.
“Penyelesaian undang-undang di DPR RI cenderung lamban sehingga tidak disahkan. Saya juga ingin memperjuangkan revolusi yang baik untuk hukum dan perundangan-undangan di Indonesia,” janjinya.
Namun Hillary fokus pada urusan pendidikan, khususnya di Sulawesi Utara. “Ada beberapa masalah krusial yang selalu saya perjuangkan dan jadi program saya. Ini hasil konsolidasi langsung dengan rakyat. Masalah utama di Sulut itu yang paling penting yang harus diberikan perhatian khusus adalah pendidikan,” jelasnya.
Selain legislasi, fokus perjuangan putri Telly Tjanggulung, mantan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) Provinsi Sulut ini di Senayan adalah soal pendidikan di Sulut.
“Misalnya rendahnya tingkat kelulusan warga Sulut dalam seleksi penerimaan CPNS. Di mana jalurnya ada ribuan tapi yang lulus hanya 24 orang saja. Juga masih kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang layak. Karena ini juga sejalan dengan fokus prmbangunan SDM olrh Presiden Jokowi,” paparnya.
Lalu di mana komisi yang ingin ditempati Hillary?
“Saya berharap ditempatkan di Komisi III yang membidangi urusan hukum, Komisi X yang membidangi pendidikan, atau Komisi I yang membidangi pertahanan dan luar negeri. Ini sesuai dengan background dan concern serta kebutuhan masyarakat,” kata Hillary. (JPc)
COMMENTS