HomeBerita

Korbid Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran Minta Yulius Selvanus Tidak Maju Cagub Tapi Dukung Duet E2L-MEP, Ini Alasannya

Korbid Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran Minta Yulius Selvanus Tidak Maju Cagub Tapi Dukung Duet E2L-MEP, Ini Alasannya

FOTO: DR. Alfian Ratu SH., MH.

MANADO, JP – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus diminta untuk tidak maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Serentak tahun 2024.

Permintaan ini disampaikan oleh Koordinator Bidang (Korbid) Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Provinsi Sulut DR. Alfian Ratu SH., MH., kepada jejakpublik.com, Senin (15/07/2024).

“Saya pribadi dan selaku Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi TKD Prabowo – Gibran Sulut meminta kepada pak Yulius Selvanus untuk dapat mengurungkan niatnya maju sebagai calon gubernur di Pilkada Sulut,” ujarnya.

Sebaliknya, Alfian Ratu menyarankan agar cagub yang akrab dengan inisial YSK (Yulius Selvanus Komaling) ini untuk fokus saja sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulut.

“Saran saya pak YSK untuk fokus urus partai saja. Kan pak YSK itu baru dapat mandat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulut. Sebaiknya fokus di tugas itu saja tidak usah maju cagub,” pintanya.

Pengacara handal ini punya beberapa alasan. Menurutnya, sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulut YSK belum membuktikan kinerjanya.

Baca Juga  BJ Habibie: Sang Teknokrat Pemimpin Bangsa yang Demokratis dan Rendah Hati

“Empat kursi Partai Gerindra di DPRD Sulut itu hasil kerja ketua DPD Sulut yang lama Ibu Conny Rumondor bersama jajarannya. Jadi sebaiknya pak YSK membuktikan dulu kerja politik meningkatkan jumlah kursi Partai Gerindra di Pemilu 2029 baru mencalonkan diri sebagai cagub,” katanya.

Alasan lain, lanjut Alfian Ratu, jumlah kursi Partai Gerindra di Pemilu 2019 hanya 4 kursi, sementara jumlah kursi sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) ada yang jauh lebih banyak.

“Dengan 4 kursi yang diperoleh di Pemilu 2019 Partai Gerindra tidak bisa mencalonkan sendiri jadi cagub. Harus berkoalisi dengan partai lain. Sementara Partai Demokrat dan Partai Golkar punya jumlah kursi lebih banyak masing-masing 6 kursi bisa mengusung sendiri calon di Pilkada dan sekarang keduanya sudah menetapkan kandidat E2L-MEP (Elly Engelbert Lasut – Michaela Elsiana Paruntu) cagub dan cawagub,” ungkapnya.

Alfian Ratu menyarankan agar sebaiknya YSK mendukung saja pasangan E2L-MEP sehingga KIM bersatu melawan PDIP. Beda jika Gerindra memiliki jumlah kursi di DPRD Sulut minimal 9 kursi seperti di Minahasa dan Bitung sehingga bisa mengusung sendiri.

Baca Juga  Serius Kembangkan Transisi Energi, PLN Kembali Kirim Pegawai Belajar Ke Luar Negeri

“Duet E2L-MEP figur yang sudah lama dikenal luas masyarakat, didukung masyarakat luas, punya elektabilitas paling tinggi dan berpeluang besar memenangi Pilkada. Maaf beda dengan pak YSK yang baru datang ke Sulut. Jadi usul saya pak YSK dan partai-partai KIM dukung saja duet E2L-MEP supaya harapan mayoritas pendukung Prabowo-Gibran torang ‘ganti warna’ di Pilkada Sulut bisa terwujud,” ucapnya.

Lebih jauh Alfian Ratu meminta para elit Partai Gerindra di Sulut, kader dan pendukung YSK untuk tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru soal ekor jas Prabowo selaku pemenang Pilpres. Pasalnya, kemenangan Prabowo di Pilpres juga menjadi kemenangan Partai Demokrat dan Partai Golkar bersama partai anggota KIM lainnya.

“Jadi ekor jas kemenangan Pak Prabowo itu di pilpres bukan cuma dinikmati Partai Gerindra saja tapi untuk seluruh partai anggota KIM, termasuk Demokrat dan Golkar. Jadi kalau Demokrat dan Gerindra sudah punya kandidat yang nyata-nyata mumpuni dan disukai masyarakat maka sebaiknya pak YSK dan Partai Gerindra mendukung saja duet E2L-MEP. Toh kedua partai ini juga anggota KIM yang ikut memenangkan Prabowo-Gibran di Sulut,” bebernya.

Baca Juga  Tjahjo Kumolo Pamit, Bagaimana Nasib E2L-Mantap?

Alfian Ratu tidak setuju dengan klaim para elit Gerindra bahwa YSK diutus Prabowo maju cagub dari KIM, walau YSK sudah menegaskan dirinya diutus Prabowo untuk maju cagub.

“Ingat Prabowo-Gibran menang di Sulut karena KIM yang didalammya ada sekitar 9 partai. Jadi bukan hanya Partai Gerindra saja. Jangan disesatkan dengan narasi hanya Partai Gerindra yang menikmati ekor jas Prabowo tapi seluruh partai dalam KIM. Saya tidak percaya kalau pak YSK diutus pak Prabowo maju cagub sementara pak Prabowo sadar dan tahu persis bahwa beliau menang di Sulut juga karena dukungan (partai) Demokrat dan Golkar,” tukasnya.

Terakhir, Alfian Ratu menegaskan jika YSK tetap maju dan duet E2L-MEP juga maju di Pilkada Sulut maka itu sama saja dengan KIM melawan KIM sementara waktu Pilpres lalu KIM bersatu mengalahkan calon dari PDIP.

“Lebih parah lagi kalau sampai benar terjadi koalisi Gerindra-PDIP usung YSK-Rita Tamuntuan. Itu jelas-jelas melukai hati warga Sulut dari lintas partai KIM yang mendukung Prabowo-Gibran di Sulut,” tandasnya. (RAT)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0