HomeBeritaBerita Utama

Pemprov Sulut Bakal Panggil Petinggi Gudang Garam cs

Pemprov Sulut Bakal Panggil Petinggi Gudang Garam cs

MANADO, JP- Turunnya harga cengkeh saat ini membuat petani di Sulawesi Utara menjerit. Padahal cengkih merupakan komoditi yang menjadi andalan masyarakat Bumi Nyiur Melambai.

Namun Pemerintah Provinsi mulai menanggapi persoalan ini. Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw telah menegaskan pemerintah provinsi akan memanggil petinggi PT Gudang Garam dan PT Sampoerna serta beberapa perusahaan pembeli cengkeh di daerah ini.

“Pemanggilan kepada perusahaan pembeli cengkeh dilakukan untuk mengintervensi harga cengkeh yang saat ini melemah,” ujarnya.

Menurut Wagub Steven, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE telah menyampaikan kepadanya bahwa pekan depan harus dilakukan pertemuan dengan beberapa produsen rokok serta pelaku usaha yang menggunakan bahan baku cengkeh.

Baca Juga  10 November, Arnold Mononutu Bergelar Pahlawan Nasional

“Karena itu kita akan lakukan pemanggilan kepada para petinggi perusahan Gudang Garam, Sampoerna serta perusahan lain. Kita akan buka daftar, dan mencari tahu apa saja yang akan kita panggil. Itu dilakukan untuk mengintervensi harga cengkeh yang saat ini melemah,” katanya.

Wagub Steven mengakui, dari keluhan yang dia terima, harga cengkeh di lapangan menyentuh 75.000 perkilogram. Karena itu pihaknya bakal menjaga jangan sampai ada pihak yang mempermainkan harga. Bahkan menurut Wagub Steven, dirinya juga bakal meminta solusi dari beberapa produsen tersebut apa yang harusnya dilakukan agar harga bisa tetap stabil. Karena baginya, harga cengkeh harus kembali naik setelah pertemuan tersebut. Sehingga petani bisa kembali sejahtera.

Baca Juga  Dukung Pengelolaan Taman Nasional Bunaken, Unsrat dan Ditjen KSDAE Jalin Kerjasama

“Saat ini tugas kita memang menjaga agar jangan sampai ada pihak melakukan permainan harga. Karena memang dari dua tahun terakhir, cengkeh tidak berbuah. Dan saat ini dari keluhan yang saya terima cengkeh sudah melemah sampai 75.000 perkilogram dari biasanya sampai 100.000 perkilogram. Kita akan tetap melakukan intervensi agar harga bisa kembali naik dan petani tetap sejahtera. Jadi dari pertemuan tersebut, kita akan mencari solusi secara bersama, sehingga harga bisa kembali kita naikan,” tandasnya. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0