JAKARTA, JP – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan meminta suntikan penyertaan modal negara (PMN) Rp 10 triliun tahun depan. Suntikan modal negara ini untuk pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, khususnya di daerah terpencil.
“Kita meminta suntikan penyertaan modal negara PMN sebesar 10 triliun rupiah tahun depan,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Rabu (15/06/2022).
Dijelaskan Darmawan, PMN itu akan dialokasikan ke beberapa wilayah. Sebutnya, untuk regional Jawa, Madura dan Bali sebesar Rp 2 triliun.
“Untuk digunakan menggantikan suplai listrik yang selama ini disediakan mandiri oleh masyarakat dan digantikan suplai listrik oleh PLN,” jelasnya.
Berikutnya, lanjut Darmawan, regional Sumatera-Kalimantan Rp 4,5 triliun. PMN ini akan digunakan untuk membangun pembangkit yang mengacu pada sumber daya setempat yakni PLTA. Dana itu juga akan digunakan untuk membangun transmisi guna menghubungkan kelistrikan di daerah-daerah terpencil.
“Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara digunakan untuk membangun infrastruktur sebesar Rp 3,5 triliun untuk membangun infrastruktur pembangkitan dengan sumber daya setempat berupa PLTM, PLTA, PLTMG dan PLTG juga untuk membangun transmisi dalam rangka menghubungkan kelistrikan di daerah-daerah terpencil,” bebernya.
Ia menambahkan, agar rasio elektrifikasi mendekati 100%, PLN membutuhkan PMN sebesar Rp 18 triliun hingga Rp 20 triliun.
“Kebutuhan PMN secara menyeluruh agar rasio elektrifikasi bisa mendekati 100% adalah sekitar Rp 18-20 triliun dan untuk itu kami tahun ini mengajukan Rp 10 triliun,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS