HomeBeritaBerita Utama

Targetkan Pendapatan Indonesia Rp27 Juta Perkapita Perbulan di 2045, Ini Lima Langkah Jokowi

Targetkan Pendapatan Indonesia Rp27 Juta Perkapita Perbulan di 2045, Ini Lima Langkah Jokowi

JAKARTA, JP- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan di tahun 2045 atau pada satu abad Indonesia merdeka, Indonesia telah menjadi negara maju. Di mana pendapatannya menurut hitung-hitungan, Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan.

“Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045, pada satu abad Indonesia merdeka, mestinya, Insya Allah, Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan, menurut hitung-hitungan, Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita. Itulah Target kita bersama,” ujar Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya usai dilantik menjadi Presiden RI dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Gedung Parlemen, Minggu (20/10/2019).

Menurutnya, mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$ 7 triliun.

Baca Juga  Mirip Pelantikan Presiden Joe Biden, Fabian Kaloh Terkejut Diambil Sumpah di Atas Alkitab

“Dan Indonesia sudah masuk ke 5 besar ekonomi dunia, dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana. Kita sudah hitung-hitung, kita sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai,” katanya.

Namun, lanjut Jokowi, semua itu tidak datang otomatis, tapi harus disertai kerja keras, kerja cepat, kerja-kerja bangsa kita yang produktif.

“Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya,” paparnya.

Dijelaskan Jokowi, potensi kita untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar. Salah satu indikatornya, Indonesia saat ini sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif, jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.

Baca Juga  Irup Hari Anti Korupsi Sedunia, Wakajati Baca Amanat Jaksa Agung

“Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar. Ini menjadi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja. Tapi akan menjadi kesempatan besar jika kita mampu membangun SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul. Apalagi ini didukung oleh ekosistem politik yang kondusif dan dengan didukung ekosistem ekonomi yang kondusif,” jelasnya.

Oleh karena itu, Jokowi menyiapkan lima langkah yang akan dikerjakan 5 tahun ke depan
Pertama, membangun SDM yang pekerja keras, yang dinamis, yang terampil, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Yang kedua, melanjutkan pembangunan infrastruktur, yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata, yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Baca Juga  Ini Daftar Artis Terjerat Narkoba Sepanjang 2019, Satu asal Manado

Ketiga, memangkas kendala regulasi dengan membuat dua undang-undang besar bersama DPR RI, yakni Undang-undang Cipta Lapangan Kerja dan Undang-undang Pemberdayaan UMKM.

Keempat, menyederhanakan birokrasi besar-besaran. Para menteri, para pejabat dan para birokrat, agar serius menjamin tercapainya tujuan program pembangunan. Tapi yang tidak serius, saya copot.

Kelima, transformasi ekonomi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Mengakhiri pidato ini, saya mengajak Bapak, Ibu dan saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama berkomitmen: “Pura babbara’ sompekku…Pura tangkisi’ golikku.”
“Layarku sudah terkembang…Kemudiku sudah terpasang.”Kita bersama Menuju Indonesia maju,” tandasnya. (JPc/ti)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0